part 3

6.6K 480 25
                                    

Di depan ruang emergency kini Siwon dan Yoona berada sekarang. Menunggu Eunhyuk yang berusaha menyalamatkan anak mereka. Yoona menangis dalam pelukan Siwon, harusnya ini menjadi pertemuan pertama yang diwarnai kebahagiaan bagi Yoona, tapi kejadian itu mengahancurkan segalanya. Siwon dan Eunhyuk menemukan tubuh Jaemin yang sudah tidak sadarkan diri dengan bersimbah darah dibagian pipinya. Ayah Siwon yang menjadi pelaku utamanya pun telah diringkus polisi.

Dua jam menunggu akhirnya Eunhyuk keluar dari ruang emergency. Siwon dan Yoona segera menghampiri Eunhyuk.

"Hyuk-ah, bagaimana? Jaemin, baik-baik saja kan?" Tanya Siwon.

"Jaemin sudah melewati masa kritisnya. Luka dan asmanya sudah kami tanganj dengan baik, hanya saja aku tidak tau kondisi psikisnya, kemungkinan Jaemin akan mengalami trauma." Ucap Eunhyuk dengan nada penuh penyesalan.

Isak tangis Yoona semakin kencang, anaknya bahkan belum pernah bertemu dengannya langsung. Siwon masih memeluk tubuh Yoona, mencoba menenangkannya walau ia sendiri sebenarnya takut.

"Jaemin akan dipindahin ke ruang perawatan, kami akan terus memantau kondisinya selama 24 jam ini."

Sudah satu jam sejak Jaemin dipindahkan ke ruang rawat. Yoona terus menggenggam tangan mungil Jaemin yang terbebas dari selang infus, ada sebuah perban yang terpasang rapi dipipinya, masker oksigen yang menutupi mulut dan hidungnya, serta alat-alat lain untuk menunjang kehidupannya. Siwon memandang anaknya miris, ini bukan pertama kalinya Jaemin terbaring lemah, tapi tetap saja ia tidak terbiasa nelihat anaknya seperti ini.

"Enghh.." Lengguhan lirih itu berhasil membuat Yoona dan Siwon reflek lebih mendekat ke ranjang anaknya. Eunhyuk yang sedari duduk di sofa pun langsung mendekat lalu untuk memeriksa kondisi keponakannya.

"Jaemin-ah, kau mendengar samchon."

Jaemin yang masih memfokuskan pandangannya pun hanya mengangguk. Kepalanya masih pusing. Setelah pandangannya fokus ia mendapati dua laki-laki dan satu wanita tengah berdiri disampingnya.

"Anak pembawa sial, aku ingin kau mati. Kembalikan anakku, pembawa sial."

"Anak Sialan."

"Kau harus mati."

Jaemin tersentak ketika kata-kata itu tiba-tiba kembali berputar di kepalanya.

"Hei.. sayang kamu kenapa nak?"

Jaemin telonjak dan bangun tanpa mempedulikan rasa sakit ditubuhnya, alat-alat yang menempel ditubuhnya sudah mulai bereaksi.

"Tidak! Aku bukan anak sial! Aku bukan anak sial. Jangan bunuh aku." teriak Jaemin histeris. Siwon dan Yoona berusaha menenangkannya. Eunhyuk sudah menduga sebelumnya akan terjadi hal seperti ini.

"Iya, Jaemin anak baik. Jaemin anak yang sangat baik, lihat ada eomma disini." Yoona merengkuh anaknya, ia benar-benar terpukul dengan kondisi anaknya sekarang.

"Eo--mma.. " lirihnya. Matanya memandang kosong, nafasnya kembali sesak seolah-olah masker oksigen yang masih pakai sudah tidak berfungsi. Tubuhnya tersentak kuat, Jaemin kejang. Ketiga orang dewasa itu menjadi lebih panik. Eunhyuk memencet tombol darurat, meminta bantuan tim medis lain untuk menangani Jaemin.

Tiga hari berlalu, Siwon hanya bisa melihat sendu Jaemin dari balik kaca ruang ICU. Kondisi Jaemin kritis, entah sudah berapa kali ia collapse sejak dipindahkan kesana, kondisinya tidak bisa ditebak. Ada selang-selang yang dijejalkan lewat mulut dan hidung Jaemin untuk membantu nafasnya. Terselip rasa iri di hati Siwon pada Eunhyuk yang bebas keluar masuk ruang ICU untuk memantau kondisi putranya. Yoona ikut drop dan harus mendapatkan perawatan di ruang rawat lainnya.

[3] Not with Me || NA JAEMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang