Chapter 1

91 3 2
                                    

"Oeekkk... Oeekk... Oeekk" terdengar suara tangis bayi di salah satu ruangan. Membuat sepasang suami istri yang melihatnya terharu bahagia, di papannya tertulis nama Jung Eun Ri. Anak kedua mereka, lalu disebelah keranjang baby Eun Ri ada sang kakak Jung Ji Jae yang hanya berbeda 5 menit. Ji Jae hanya melihat kearah saudari kembarnya tanpa ikut menangis.

"Yeobo, kenapa ji jae tidak menangis? Ada apa dengan anak kita?" Tanya istrinya khawatir. "Tidak apa-apa yeobo, anak kita sehat semua" jawab sang suami lembut sambil merangkul pundaknya berniat untuk menenangkan.

"Sekarang kita kembali ke ruangan ya, yeobo" perintah sang suami. Istrinya hanya menurut jujur ia sedikit lelah wajar saja karena Ia baru saja melahirkan dan setelah sadar lngsung memohon pada sang kepala keluarga untuk menemaninya bertemu dengan 2 malaikat nya.

Setelah sampai sang suami membantu istrinya untuk berbaring diatas kasur setelah memberikan minum. "Terimakasih yeobo, kau sudah menemaniku dan menyayangiku" ucap sang istri sambil tersenyum dan menatap mata suaminya dan dibalas dengan senyuman yang teduh "sudah kewajibanku, sekarang waktunya kau tidur" jawabnya sambil mengusap kepala dan mencium keningnya.

Malam itu ada seorang pria misterius muncul didepan ruangan yang dipenuhi banyak bayi sangat terasa sunyi karena ini sudah lewat tengah malam. Cukup membuat merinding orang lain jika memaksa berkeliaran di rumah sakit.

"Aku akan memberikan sebuah takdir yang orang lain tidak akan tahu kecuali prajurit dan kaumku nanti" ucap pria itu pelan. Dia berjalan mengelilingi tempat bayi bayi itu sampai akhirnya dia mendapatkan 2 bayi pilihannya.

"Dengan ini kuberikan kau keistimewaan yaitu kecerdasan, lemah lembut dan sikap yg anggun.  semoga kelak kau dapat membanggakan semua orang terkasihmu" ucapnya saat dia menggendong Jung Eun Ri. Lalu meletakkan bayi itu ketempat tidurnya dan dia mengangkat bayi di sebelah Eun Ri. Sebelum mengangkatnya pria itu terkejut karena bayi itu membuka matanya awalnya pria itu hampir pergi, tapi tak jadi karena ia melihat sesuatu di mata bayi cantik ini.

"Ku berkati kau dengan keistimewaan sikap yang Tegas, Bijak dan menguasai semua ilmu bela diri dan mampu menguasai semua senjata dan ingatan yang kuat. Semoga kelak kau dapat menjaga semua orang terkasihmu" ucapnya sambil membalas tatapan bayi itu, Ji Jae.

Setelahnya pria itu hilang tak ada jejak.
.
.
.
6 tahun berlalu

Usia si kembar Jung sudah 6 tahun, tumbuh bersama membuat mereka tahu bahwa mereka 'berbeda'. Kenapa? Karena Ji Jae menunjukan bakat yang membuat sang Ayah melongo tak percaya. Dalam sekali percobaan dalam memanah di taman, Ji Jae berhasil mengenainya tepat sasaran dititik tengah. Padahal sebelumnya ayah atau keluarga besarnya tidak pernah da yg mengajarkan ji jae memanah.

"Ya tuhan, ji jae.. kau tak apa sayang?" Tanya ayah pada putri sulungnya.

"Aku tak apa, appa" jawabnya sambil ternyum. "Ji Jae hebat kan Appa?" Tanyanya sambil menunjukkan busur ditangannya.

"Anak Appa semuanya hebat sayang. Hmm.. Ji jae belajar dengan siapa kalau boleh Appa tau?" Tanya Ayahnya sambil mensejajarkan tinggi ji jae.

"Tidak ada yang mengajarkan Appa. Memang kenapa?" Tanya balik ji jae.

"Ah tidak. Yasudah ayo kembali kedalam, saatnya makan siang dengan eomma" ucapan sayng ayah membuat Ji Jae riang layaknya anak kecil.
.

Sementara itu...

"1,2,3,4,5.." suara Eun Ri yang sedang berhitung di ruang tengah.

"Hello sayang." Eun Ri yang sibuk dengan angka-angkanya langsung berhenti dan melihat ke arah ibu.

"Eommaaa..." Sahutnya riang.

"Kamu sedang apa?" Tanyanya sambil mendudukan diri didepan Eun Ri.

~GUARDIAN ANGEL~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang