“Sekolah tempat mencari ilmu, bukan mencari cogan SMU. Dasar aku.”
—AGNESSA MARTHALIVIA🎓🎓🎓
"MAMA! DEMI RHOMA IRAMA JALAN KE ROMA! GUA KETERIMA DI SMU HALU! AMAZING BUKAN!" seru gadis dengan meronta-ronta memeluk sang ibunda dengan penuh kebahagian yang teramat sangat over.
Sementara Tessa, ibunda dari Nessa hanya pasrah tubuhnya dipeluk sangat erat oleh anak tunggalnya.
"Nessa! Kamu manggil Mama apa? Itu bahasa kotor!" wajah Nessa berubah 180°, dia menatap kesal ibundanya.
"Amazing! Bukan An*ing." Balasnya dengan mimik wajah yang masih sama.
Tessa menjatuhkan majalah yang sedari tadi ia pegang, wanita peruh baya itu melongo tak percaya dengan mata yang membulat. Dengan sengaja, Nessa membekap mulut sang ibunda dengan lengan kanannya, membuat Tessa menghepaskan kembali lengannya.
"Lengan kamu bau martabak," ujar Tessa membuat Nessa semakin kesal. Pada waktu seperti ini mamanya masih saja suka menjelekkan dirinya. Nessa tidak menghiraukan.
"Nih," Nessa memberikan selembar kertas dengan tulisan dari pihak sekolah. Bahwa, Agnessa Marthalivia, telah diterima oleh SMU HALU sebagai siswi baru.
Tessa membaca kembali pernyataan yang telah tertulis "DITERIMA" tersebut dengan candaan.
"Agnessa Marthalivia, siswi yang bernotabene bodoh dan tidak pernah mendapatkan ranking dari sekolah lamanya, kini dirinya dengan usaha berbulan-bulan mengorbankan kesehatannya untuk terus belajar dan harus begadang, sampai akhirnya mengidap insomnia. Akhirnya, dengan ketidakmungkinan, gadis itu bisa menjadi siswi SMU HALU. Sangat luar biasa, Nessa yang bodoh ini." Lirih Tessa seraya netranya tertuju pada surat tersebut.
Nessa merebut kembali surat tersebut dan menatap tajam ibundanya, "Mama nggak bangga akhirnya Nessa bisa keterima di sekolah cogan-cogan?!" gertaknya membuat Tessa kembali membulatkan matanya tidak percaya.
"YA ALLAH! ALHAMDULILLAH ANAK SAYA BISA KETERIMA! SETIAP HARI BISA NGANTERIN NIH BOCAH DENGAN SEMANGAT BUKAN BACOTAN! SAYA RELA KALO SETIAP HARI SI NESSA DIKASIH SURAT PEMBERITAHUN ORANG TUA!-" Tessa terhenti dari kehebohannya, lalu menatap sang anak kaku.
"Kenapa Mama rela kalo aku dikasih surat ortu?"
Tessa tersenyum cekikikan, membuat Nessa semakin aneh dengan ibundanya yang bernotabene seorang janda. Ayahnya sudah lama meninggal dunia dikala Nessa masih berumur 10 tahun.
"Supaya bisa ngeliat guru-guru cogan," balas Tessa dengan santainya.
"MAMA! MULAI SAAT INI GAK BOLEH ANTERIN NESSA SEKOLAH!"
🎓🎓🎓
Halaman, gedung, dan lapangan SMU HALU.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGGANESA
Teen FictionPercikan bumbu-bumbu remaja dalam sebuah drama sekolah. SMU HALU merupakan sekolah yang sangat elite dengan murid-murid ber-IQ tinggi. Guru-guru cool dan beautifull yang sangat digemari. Ujian tes demi tes harus para pelajar dahului untuk memasuki s...