04) GANES GEMESIN!

11 5 0
                                    

Pergabutan terhebatku adalah menstalk akun doi sampai lupa kalau pacar haluku menungguku untuk berhalu.
—AGNESSA MARTHALIVIA

🎓🎓🎓

Nessa berdecak sebal saat dirinya terpilih menjadi perwakilan kelas dalam pentas seni yang akan diselenggarakan seminggu lagi. Bukan sebal dengan acara yang pastinya membosankan, namun dirinya juga kesal harus berdampingan dengan dua anak kembar, tak lain dan tidak bukan adalah Singgan dan Ganes.

"Halah pastinya lo gak bisa nyanyi,  kenapa gak si Aurel yang jelas-jelas anak musik?!" rutuk Singgan kepada Nessa yang kini mereka tengah berada di sebuah taman sekolah, Ganes pun datang membawa 3 cup coffee drink.

"Eh, singa! Kalo gue tau lo bedua yang jadi perwakilan kelas juga gue ogah!" gertak Nessa dan merebut 1 cup minuman dari lengan Ganes, lalu menyeruputnya secara langsung. Membuat kakak beradik itu bergeleng kepala.

"Pikirin lagu apa, bukan ngebacot gak jelas." Timpal Ganes.

Nessa dan Singgan saling mengalihkan pandangan satu sama lain.

"Gue ogah, paksa aja salah satu murid kelas." Nessa berdiri dari duduknya seraya membawa tas.

Ganes menghentikan kepergian Nessa dengan tangan dingin yang menyentuh pergelangan lengan Nessa, membuat gadis itu menatap lengannya.

"Gue udah setuju kalo lo jadi perwakilan kelas bareng kita," tutur Ganes membuat Nessa menatapnya.

Nessa menghempaskan lengan Ganes lalu berdecak. "Iya lo setuju, nah dia?" tanya Nessa."

"Gue ga-" Ganes menatap tajam sang kakak dengan datarnya membuat Singgan berdecak.

"Oke, gue setuju, tapi kalo kelas kita gagal gara-gara lo...," Singgan menjeda perkataannya seraya menatap Nessa tajam.

"Gue bakal jadiin lo babu selama satu minggu." Lanjutnya.

Nessa terbelalak. "Apa-apaan, nih! Gak!" tolak Nessa membuat Singgan mengedikkan bahu acuh.

"Jangan manfaatin keadaan." Timpal Ganes.

Nessa dan Singgan saling mengalihkan pandangan.

Ganes menghembuskan nafasnya. "Vokalis lo, gitaris Singgan, dan gue pianis."

Nessa maupun Singgan bersikap acuh.

"Rekomen dari gue lagu Indonesia judulnya merah putih, lo bisa kan?" tanya Ganes kepada Nessa.

Nessa mengangguk mengiyakan. "Kalo lagu daerah berarti harus yang gue bisa?" tanya Nessa.

Ganes bergidik. "Gimana kalo kita ambil dari Jawa?..."

"Jawa Barat, gue lahir dari Bandung." Ujar Nessa.

"Terus apa?" tanya Ganes, Nessa memikirkan lagu apa yang akan ia bawa.

"Bubuy bulan!" timpal Nessa dan Singgan secara bersamaan membuat kening Ganes mengerut dan tertawa pelan.

Nessa dan Ganes menatap sebal satu sama lain.

"Jodoh." Lirih Ganes membuat Nessa dan Singgan menatapnya kesal.

"Lo kalo ngomong bener-bener gak bisa dijaga!" kesal Nessa lalu mengalihkan pandangan.

Ganes menatap Singgan. "Balik." Ajak Ganes lalu berdiri diikuti oleh Singgan yang menatap Nessa dengan tatapan devil.

"Gue smackdown juga lo!" kesal Nessa kepada Singgan. Lalu kedua kakak beradik itu berlalu dari penglihatannya.

Nessa menghembuskan nafas dan berjalan meninggalkan tempat itu.

"Kak, kenapa lama, sih?" tanya Tessa saat Nessa memasuki mobilnya dengan keadaan ketus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SINGGANESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang