“Bion, adalah ion-ion yang melebur menjadi gentong bajigur.”
🎓🎓🎓
Nessa berjalan sendirian di koridor kelas saat jam istirahat telah berbunyi. Dari kejauhan, netranya melihat ke arah mading yang sangat dipenuhi oleh murid. Seketika pikirannya bertanya-tanya, ia pun berinisiatif untuk melangkahkan kakinya ke arah sana.
Namun, seorang lelaki memanggilnya dari arah belakang, membuatnya menghela nafas jengah dan membalikkan badan.
Ternyata itu adalah Mister Rehun, wali kelasnya. Nessa pun menghampiri Rehun dengan langkah malas.
"Kenapa, Mister?" tanyanya membuat Rehun mengernyitkan dahi karena sikap Nessa yang sangat cuek, berbeda dari yang lain dikala bertemu dengannya.
"Tolong panggil 'kan Singgan ke kantor saya." Titahnya datar.
Nessa terlihat senggan. "Bukannya nggak mau, Mister, tapi hubungan saya sama si singa itu kurang akur," kata Nessa sejujurnya, bukan mengeles.
"Saya nggak mau tau, kamu panggil Singgan di ruangan OSIS sekarang juga. Saya tunggu di kantor." Kekehnya dengan membalikkan badan tidak peduli.
Nessa berdecak sebal. "Nggak gurunya, nggak muridnya, semua ngeselin!" gerutunya.
Dengan malas, Nessa menuju ruangan OSIS untuk bertemu Singgan, pikirannya kembali bertanya, kenapa Singgan berada di ruang OSIS? Dia 'kan anak basket setahu dirinya.
Nessa tersenyum miring. "Pasti tuh anak kena masalah sampe ada di ruangan OSIS segala, terus Mister Rehun nyari dia buat di skors pastinya." Nessa tertawa senang.
"Anak kayak dia emang pantes buat di cap badboy beneran!" Nessa terus menerus bermonolog.
Setibanya di depan sanggar OSIS, Nessa melihat-lihat ke ruangan terdapat kumpulan orang-orang dari kejauhan ruangan tersebut.
Seorang lelaki berdehem dari belakangnya, membuat Nessa terkejut dan menghasilkan suara kagetnya. Seketika, sebagian orang yang berada di sanggar keluar untuk menyari tahu siapa asal dari suara tersebut.
Ternyata Ganes lah yang berdehem, membuat Nessa memukul-mukul tubuh lelaki itu. "Lo ngapain sih ngagetin gue?!"
"Masih waras?" ujar Ganes membuat Nessa terbelalak.
"Gue waras!"
"Gue cuma dehem, dan lo kaget?"
"Y-yaiyalah!"
Nessa sudah terpancing emosi dengan lelaki itu, sementara Singgan yang keluar dari sanggar OSIS.
"Kenapa, Nes?"
"Lo di panggil sama Mister Rehun buat ke kantor." Ungkapan dari Nessa membuat kening Singgan berkerut.
"Gue nanya Ganes bego!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGGANESA
Teen FictionPercikan bumbu-bumbu remaja dalam sebuah drama sekolah. SMU HALU merupakan sekolah yang sangat elite dengan murid-murid ber-IQ tinggi. Guru-guru cool dan beautifull yang sangat digemari. Ujian tes demi tes harus para pelajar dahului untuk memasuki s...