02) XII IPA 3 THE GESREK

34 5 0
                                    

“Halu adalah sebagian dari hidupku. Maaf, bukan kamu.”
—AGNESSA MARTHALIVIA

🎓🎓🎓

Nessa menggerutu sepanjang perjalanan dengan menghentakkan kakinya. "Apaan sih Mama, main ganti Papa aja! Kalo omongan dia beneran, gua smackdown baru tau rasa." Gerutunya.

"Eh, iya, dia 'kan Ibu gua! Kalo nggak ada dia, nggak bakal ada gua! Ampuni anakmu yang cute ini, Mak." Kata Nessa bermonolog.

Nessa berbelok ke kiri, "Ini gua ada di mana, sih, kok sepi banget nih koriodor kelas." Perjalanan Nessa terhenti dikala dirinya belum menanyakan keberadaan kelasnya di mana kepada kepala sekolah.

Nessa menepuk jidatnya. "Ya  ampun, Nessa! Lo bodoh banget! Sekarang lo harus balik lagi ke ruang kepsek!"

Nessa membalikkan badannya dan dengan tidak terkira menubruk seseorang lelaki sampai tubuhnya oleng, Nessa memenjamkan matanya saat tubuhnya berada didekapan seseorang.

"Lo berat." Suara datar dari seseorang membuat Nessa membuka kelopak matanya secara perlahan.

Dihadapannya terdapat seseorang lelaki berbaju seragam putih abu-abu sepertinya, mungkin pelajar sepertinya.

Kulit putih khas, rambut berwarna hitam pekat yang terlihat sangat halus.

Hembusan nafas dari keduanya semakin terasa dengan jarak yang sangat minim antara wajah mereka berdua. Tatapan mereka bagaikan mata burung elang yang tajam namun sangat rinci.

 Tatapan mereka bagaikan mata burung elang yang tajam namun sangat rinci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo budeg?"

Nessa membulatkan matanya lalu segera berdiri dan menghilangkan kegugupannya dengan berdehem.

"G-gue nggak berat dan nggak budeg!" timpal Nessa tidak ada respon dari lelaki itu.

"Lo tau kelas XII IPA 3?" tanya Nessa memulai pembicaraan.

Lelaki itu hanya menatap Nessa sekilas lalu berjalan mendahului Nessa tanpa sebatah katapun.

"Hei! Gue ngomong sama lo!" kesal Nessa, sementara lelaki yang menenteng tas tersebut hanya berjalan acuh.

Dengan gontai, Nessa mengejar lelaki itu, sampai akhirnya pria itu berhenti, membuat Nessa menunbruk tubuh lelaki itu untuk kedua kalinya.

"Lo kenapa sih?!" tanya Nessa ketus.

Netra lelaki itu menunjukkan ke arah nama kelas di atas pintu. Terpampang "XII IPA 3".

 Terpampang "XII IPA 3"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SINGGANESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang