Dalam hidup, di manapun kamu berada
Kamu harus mengusahakan yang terbaik!
Jangan jadi pengecut hanya karena kamu tidak menyukai situasinya!
- Kirana -
Seluruh siswa tampak masuk kembali ke dalam kelas, karena acara berkeliling sekolah sudah usai.
***
Kirana's POV
'Akhirnya bisa duduk juga' batinku. Sebenarnya aku sangat suka dengan kegiatan fisik, hanya saja badanku sedang terasa sakit semua karena habis latihan semalam. Sejak SMP kelas 3 semester 2 aku ikut bela diri Tapak Suci. Kalau biasanya bela diri Tapak Suci hanya bisa diikuti oleh murid yang bersekolah di sekolah Muhammadiyah, tetapi ini tidak, karena cabang Tapak Suci ini berdiri sendiri. Jadwal latihan nya setiap hari minggu pukul 7 pagi dan ada latihan intensif nya juga setiap malam Kamis dan Sabtu.
Oh iya hampir lupa.
Namaku Kirana Cantika, biasa dipanggil Nana, seorang gadis biasa saja dengan mata monolid yang membuat segala riasan di mataku tidak akan terlihat. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Umur 15 tahun, bintang gemini. Aku rasa tidak perlu menyebutkan tanggal lahir kan, karena kalian juga tidak mau memberi kejutan ._.
Tinggi badanku dari kelas 2 SMP sampai sekarang 152 cm tidak bertambah dan kuharap tidak akan berkurang. Berat badanku 40 kg, teman-teman yang mengenalku sejak lama selalu berkata "Kamu ga berubah deh!", "Badan kamu kok pendek terus sih?", "Kamu cacingan kali, makanya ga besar-besar!". Hellooo! Memangnya mereka pikir aku ga mau tinggi apa? Memangnya aku ga mau punya body goals gitu? Aku juga mau kali, tapi yaa karena aku sudah diciptakan begini aku bersyukur saja, toh gapapa pendek, kurus, yang terpenting sehat kan?
Perlu tidak aku beri tahu ukuran sepatuku, ukuran bajuku, dan warna kesukaanku? Hahaha aku rasa tidak akan ada yang mau tau. Skip skip.
"Kira-kira habis ini ada kegiatan apa lagi ya, Na?" tanya gadis di sebelah ku.
Dia adalah Annisa Putri, teman satu gugus dan sebangku ku sekaligus gadis yang ku ajak mengobrol ketika berkeliling tadi. Berdasarkan pengamatanku, dia gadis yang polos, baik sekali, sangat suka tersenyum, dan enak untuk diajak ngobrol, juga sedikit heboh sih.
"Entah, aku juga gak tau pasti, kayanya sih bakal seru secara ini hari terakhir kan?"
"Iya ya semoga aja beneran seru. Duhh ga sabar banget deh hehe" aku hanya tersenyum sekilas mendengar penuturannya.
Terlihat panitia yang bertanggung jawab dengan gugus kami memasuki ruang kelas. Salah satu dari mereka ku ketahui sebagai Ketua Osis di SMA ini. Entahlah, aku lupa siapa namanya, tapi yang jelas dia orang yang cukup ramah. Sepertinya.
"Baik adik-adik berhubung hari ini hari terakhir kami mendampingi kalian, kami ingin melihat kalian menampilkan bakat yang kalian miliki. Kami tidak menentukan penampilannya, jadi kalian bebas memilih apa yang ingin kalian tampilkan." Ucap Kak Yudhi, sang ketua osis yang baru ku ingat namanya.
"Silahkan ke depan bagi yang ingin menampilkan" lanjut sang ketua osis tadi. Pendamping gugus kami selain ketua osis tadi, ada juga yang lain, yaitu Kak Tama, Kak Vio, dan Kak Indah.
Satu per satu temanku maju ke depan. Ada yang bermain gitar, menyanyi, baca puisi, mengaji, dan sebagainya.
"Kamu mau nampilin apa?" tanya Annisa
"Kayaknya nyanyi deh, walaupun suaraku pas-pasan tapi lumayan lah"
Temanku ini hanya mengganggukkan kepala, "Aku mau nyanyi juga aja lah, ribet kalau mau nampilin yang lain"
"Nah itu kamu ta—" belum selesai aku bicara tapi suara dari depan sudah menginterupsi.
"Sekarang giliran Kirana Cantika, silahkan ke depan" Kak Vio memanggil namaku dengan senyum yang tak pernah lepas di bibirnya. Aku berjalan ke depan kelas dengan menundukkan kepala. Malu!!!
"Mau nampilin apa dek?" tanya kak Indah. "Emmm, nyanyi kak" jawabku pelan. "Nice, silahkan dimulai dek" lanjut kak Indah.
Aku sangat gugup, tentu saja!. Ini kali pertamaku melihat manusia-manusia yang ada di kelas ini, yaa walaupun tidak terlalu jelas, sebab mataku minus. Baru ku ketahui ternyata di kelas ini lebih banyak populasi wanita dibanding pria.
"Jangan kau sesali. Semua yang tlah terjadi. Karna tak ada gun—" saat aku sudah mulai bernyanyi, seseorang kembali menginterupsi,
"Ehh tunggu dek, kayanya bakal seru kalo diiringin gitar ya" seru kak Tama.
Duhhh kakak kelasku, kenapa ngasih saran setengah-setengah sih?! Ga sekalian aja gitu panggil tukang drum!!
***
Haiii!
Jangan lupa vote kalau suka! Kalau ga suka gapapa di vote juga yaaa hehehe. Thankyou!
Lovely,
Endang
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA
Teen FictionTentang seorang gadis SMA dengan segala kisahnya. Cerita klasik dengan sedikit romansa. *** Karya pertama untuk tugas kuliah. Cerita ini semifiktif. Silahkan dibaca. Jangan lupa vote dan comment! Membuat orang lain bahagia itu berpahala ^^ Happy...