"Jiho-ya, mau kemana?" tanya Doyoung.
"Kantor. Kemarin seharian aku berada di rumah, tidak ada yang bisa kulakukan. Aku hanya terus melihat berita yang tidak enak. Jadi lebih baik aku bekerja. Jaehyun-ssi juga sudah tidak membutuhkanku lagi untuk sementara, lebih baik aku kembali ke kantor bukan?" lanjut Jiho.
"Berangkat bersama saja."
"Tidak, aku ingin berjalan. Cuaca sedang bagus hari ini."
Jiho berjalan ke pemberhentian bus, dia memandang langit.
Cuacanya bagus hari ini tetapi kenapa perasaanku seperti ini?
Sepanjang perjalanan Jiho menuju ke kantor, hampir semua orang yang membahas tentang kasus Jaehyun. Semua terkejut karena selama ini image Jaehyun sangat baik. Beberapa merasa kasihan, bebarapa khawatir, beberapa membela dan beberapa mencercanya. Jiho meletakkan tasnya di atas meja kerjanya, dan melepas earphone yang dia gunakan sepanjang perjalanan.
"Oh! Jiho-ssi! Apakah pelatihanmu sudah selesai?"
"Yah, kurasa begitu."
"Baguslah! Akhirnya kita bisa bekerja sama lagi!"
Jiho mengangguk sambil tersenyum seadanya. Hari ini Jiho bekerja seperti robot, dia hanya mengikuti semua perintah tetapi hati dan pikirannya tidak benar-benar berada di tempatnya.
"Jiho-ssi! Bukan yang ini, aku minta yang warna peach."
"Oh? Ah, maaf. Akan ku ambilkan lagi."
"Jiho-ssi, kenapa denganmu hari ini? Tidak seperti biasanya? Apa kamu lebih suka mengikuti pelatihan itu daripada bekerja di kantor?"
"Ah, maaf. Bukan begitu."
"Lalu kenapa? Ada masalah? Cerita saja pada eonni. Cerita saja, rahasiamu aman."
"Hemm... sebenarnya ini bukan masalahku. Ini masalah temanku. Orang lain menyebarkan kisah tentang temanku ini tanpa persetujuannya dan aku juga tidak yakin semua ucapannya tentang temanku itu benar. Tetapi temanku ini sangat terluka karena hal itu karena kata-katanya menyerang temanku."
"Lalu?"
"Aku melihat bagaimana terpuruknya temanku karena berita itu. Tetapi aku tidak bisa melakukan apa-apa."
"Labrak saja penggosip itu!"
"Tidak bisa eonni, aku tidak tahu siapa yang menyebarkannya."
"Kalau begitu minta saja temanmu untuk menjelaskan semuanya."
"Tidak bisa juga, perasaannya sedang tidak baik sekarang."
"Kalau begitu kamu saja yang menjelaskan untuk temanmu."
"Tidak bisa, aku tidak tahu bagaimana kejadiannya yang sebenarnya."
"Teman baikmu tidak menceritakan kejadiannya padamu?"
"Tidak, dia bukan teman baikku. Hanya teman saja, kami tidak terlalu dekat."
"Bukan teman dekatmu? Lalu bagaimana kamu bisa yakin bahwa dia diperlakukan tidak adil? Bisa saja semua berita itu benar?"
"Hanya saja..."
"Sudahlah lupakan saja, dia bahkan bukan teman dekatmu. Untuk apa kamu yang pusing memikirkan masalahnya? Dia bahkan tidak menceritakan apapun padamu."
"Iya, benar juga. Ada apa denganku? Lupakan Jiho, lupakan." Kata Jiho sambil memukul-mukul kepalanya perlahan kemudian menghela napasnya.
Jiho berusaha kembali berkonsentrasi untuk bekerja. Namun perhatiannya terus teralihkan, membuka artikel, membaca komentar dan berulang kali mengecek ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Heals✔ • Jiho Jaehyun
FanfictionLove can hurt, but love can heal too #1 -seunghee #4-jaeho