~28

1.2K 167 5
                                    

Hari ini, bener-bener banyak waktu senggang. Jadwal Eric cuma pagi tadi sama sore nanti, yang lainnya free. Siang ini dia free, tapi dia pake waktu luang itu buat belajar make up kecil-kecilan sama rekan kerjanya, perempuan namanya Yuqi.

Yuqi itu satu tahun lebih tua dari Eric. Tapi dia sama sekali tidak mau dipanggil kak atau embel-embel lainnya. Yuqi itu orangnya ramah, humble, enak buat temen ngobrol, receh juga.

Sekarang ini, perempuan itu tengah memberi penjelasan sedikit tentang make up ke Eric yang belum Eric tau sama sekali. Eric itu sama sekali belum ada apa-apanya kalau soal make up. Dia hanya bisa merias yang natural-natural saja.

Dulu waktu itu disuruh merias yang modelan lebih rumit. Setelah jadi, bukannya makin cantik tetapi malah jadi seperti boneka mampang. Mengingatnya, Yuqi tertawa sendiri. Apalagi liat reaksi modelnya yang dirias, dia marah-marah karena riasannya yang hancur.

"Kenapa kok ketawa?" tanya Eric waktu liat Yuqi yang lagi menatapnya sembari tertawa geli.

"Aku jadi inget dulu waktu dulu kamu coba ngerias, malah jadi ancur. Terus modelnya marah-marah riasannya jadi kayak gitu" jelas Yuqi lalu ketawa lagi.

"Ck, jangan diingetin dong!" alis Eric menukik kesal.

"Ngakak tau"

"Jahat banget"

"Iya-iya, sorry"

Mereka kembali diam, Yuqi juga masih memberi arahan untuk Eric. Dalam hati berdoa, semoga saja riasannya tidak hncur seperti dulu. Soalnya ini percobaannya di mukanya dia.

"Eh, ric"

"Hm?"

"Kamu deket ya sama kak Juyeon?" tanya Yuqi.

Eric memberhentikan gerakannya, terus mandang Yuqi. "Nggak tuh, biasa aja"

"Halah, aku liat kamu sama kak Juyeon udah dua kali makan bareng kok"

"Makan doang, Yuqi. Kan ga selalu yang makan bareng itu tandanya deket" elak Eric.

"Ah masa? Terus waktu itu aku liat Juyeon dateng mukul emm- kak Mingyu ya? Iya itu, sambil marah-marah soalnya kamu di paksa masuk mobilnya kak Mingyu"

"Loh? Kamu nguntitin aku ya?" Eric mandang Yuqi binggung. Ya masa dia tau waktu itu.

"Ga inget aku juga dateng ke studio itu? Kebetulan aku belum pulang masih duduk di sana"

"Oh" Eric membulatkan bibirnya lalu lanjut lagi bergelut dengan alat make up. "Gitu doang, kan dia nyelametin aku"

Yuqi menghela napas,"Don't lie!"

"Siapa yang bohong?"

"Masih ga mau ngaku juga? Inget ga waktu awal-awal Juyeon baru-baru dateng. Kembaran kamu itu siapa?"

"Jeno"

"Iya dia. Jeno mukul Juyeon kan, aku ga denger sih kalian ngomong apa soalnya kan aku diatas. Tapi dari tatapannya Jeno, i know he doesn't like it"

Eric diam, tidak langsung merespon ucapan Yuqi. Pandangannya masih fokus ke muka Yuqi yang lagi dia rias.

Lama tidak ada respon dari Eric, Yuqi mau buka suara lagi tapi tertahan karena Eric segera memotongnya.

"He's my ex" ucap Eric.

Yuqi tersenyum sedikit, akhirnya mau cerita juga. "Mantan?"

"Heum"

"Kita pacaran empat tahun, tapi mungkin dia nya yang bosen kali ya. Dia selingkuh sama adik kelas aku. Dia sering banget bohongin aku gara-gara cewek itu-"

"Adik kelasmu cewek?" potong Yuqi.

Eric mengangguk sebagai jawaban. "-aku diemin aja dulu, tunggu dia ngaku. Aku juga nyoba pikir positif aja. Tapi dia terus ngejauh, kalau ditanyain alesannya apa dia jawabnya kalau ga sibuk ya ga ada waktu-"

"Sibuk sama ga ada waktu, sama aja itu" potong Yuqi lagi.

Eric cuma terkekeh, "klimaksnya aku nyiduk dia lagi ciuman sama cewek itu di apartemennya. Kali ini aku marah, terus langsung minta putus. Dia lempeng banget waktu aku minta putus. Aku nangis ya otomatis, aku jalan malem-malem, hujan juga waktu itu. Terus aku duduk di halte, kedinginan. Setelahnya aku ga sadar."

"Bangun-bangun aku udah di kamar, liat Jeno yang baru masuk kayaknya baru pulang dari kuliah. Aku langsung bilang ke dia minta ketemu mama, pulang ke sini. Awalnya dia marah, kan tanggung aku udah mau ujian. Tapi aku tetep kekeuh mau pulang juga. Akhirnya dibolehin. Nah, sejak itu Jeno ga suka liat Juyeon. Gara-gara dia, aku sedih nangis-nangis terus terus sampe sakit" cerita Eric.

Yuqi sekarang diam, bingung mau memberi respon apa. Kasian juga, pikirnya. "Maaf ya, malah buka kenangan lama"

"No problem"

Meski ngomongnya tidak masalah, tapi di hatinya sedikit sesak mengingat kenangan lama itu. Sesuai apa yang dia bilang ke Juyeon waktu nikahan nya Jeno tempo hari, 'gampang aja ngomong di mulut, lain lagi di hati'

"Nanya nih, kamu udah move on belum?"

Pemuda itu kembali lagi terdiam, memikirkan jawaban. "Ga tau, Qi. Awalnya aku udah yakin kalau aku udah ngelupain dia. Tapi waktu ga sengaja aku ketemu dia, berasa tatanan hati itu rusak seketika"

Yuqi hanya mangut-mangut, dia juga masih binggung mau respon bagaimana.

"Sekarang gimana? Kalian keliatan deket, apa kamu udah maafin dia?" tanya Yuqi.

"Dibilangin ga deket juga!" elak Eric. "Kalo maafin, gatau juga. Eric aja masih binggung. Mungkin sekarang belum, tapi gatau nanti" sambungnya.

Mereka diam, sibuk lagi sama kegiatannya masing-masing. Yuqi memang terlihat diam, membiarkan mukanya dipoles sedemikian rupa. Tapi otaknya tidak diam, dia memikirkan ingin kembali bertanya kepada Erix atau diam saja.

"Eric, Eric"

"Apa lagi, Song Yuqi?"

"Aku perhatiin dua hari terakhir kalian kayak saling menghindar gitu. Kenapa?" tanyanya.

Eric diam, lalu menatap Yuqi. "Tuh kan! Kamu nguntit Eric ya?!" tanyanya dengan naikan sedikit nada bicaranya.

"Ngapain nguntit kamu, kurang kerjaan aja! Aku tuh ga sengaja aja perhatiin kalian- em kayaknya cuma kamu yang ngehindar dari Juyeon" jawab Yuqi.

Eric mikir jawaban, lalu terkekeh membuat Yuqi binggung. "Masalah itu ya... Eric bukan ngehindar, cuma jaga jarak dikit. Malu, gara-gara Eric ga sengaja keceplosan ngomong masih sayang sama dia"

Yuqi ikut ketawa, bisa-bisanya keceplosan ngomong di depan mantan. "Justru harusnya bagus loh. Dia jadi tau kalau kamu masih sayang sama dia, jadi dia semangat buat merjuangin kamu lagi"

"Malu ih!"

Yuqi masih ketawa. Padahal Eric udah diem.

"Selesai!" pekik Eric begitu ia selesai merias muka Yuqi. Dia agak was-was takut di komen yang tidak-tidak sama Yuqi.

Yuqi liat ke arah cermin. "Bagus juga. Lumayan lah, banyak peningkatan. Ga sia-sia tadi aku jelasin panjang lebar" ucap Yuqi.

Huft, Eric bernapas lega. Bangga juga sama karyanya.

"Thank you very much, Yuqi! Love you!" ucap Eric ceria sambil mengemasi alat-alat make up nya.

"You're welcome, Eric. Love me too" balas Yuqi, Eric berdecak malas dan Yuqi tertawa lagi.

Rose [Juyeon x Eric] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang