7. Tersesat

1 0 0
                                    

       I' m afraid, please help me~

   Tidak masalah semua badan ku terluka, setidaknya itu memungkinkan kamu disini~

               #Almedha#

    Dibawah jurang sana seseorang tergeletak dengan cahaya temaram. Ia mulai membuka matanya dan menatap kegelapan.

"Ekhh!!" rintihnya.
Kemudian bangun, memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Dimana ini." ia mulai  merasa takut.

"Tolonggg!" teriak nya namun tidak ada sahutan.

Ia mulai kalap, ia tidak menyukai kegelapan.

Ia mulai berdiri walau tubuhnya terasa sangat sakit namun ia tidak mau sendirian disini sendiri.

Disisi lain Afri dan satu kelompoknya mencari Raya, mereka sedari tadi tidak menemukan Raya.

"Mending kalian kembali, biar gue yang cari."

"Kalo Lo cari Raya yang ada Lo juga yang ikutan hilang."

"Kalian bisa lapor ke pak Rudi atau guru lainnya, gue mau cari sekitar sini."

Mereka pasrah dan kembali pada tenda tempat mereka camping.

"Hati -hati ya Lo bro, kalau Lo butuh bala bantuan Lo telpon gue." kata Dino.

                    ••••••••

"Pak Rudi." kata Shasa.

"Lho kenapa kamu baru sampai Shasa,"

"Raya jatuh ke jurang pak, saya tadi cari tapi gak ketemu."

"Bagaimana bisa? Yasudah kalian sekarang kembali ke tenda,"

"Aduh seharusnya tadi gue gak egois." kata Shasa.

"Gue tadi juga agak takut, gue kira Raya ada disamping lo."

"Kita tunggu saja , semoga Afri bisa temuin Raya."

                      ••••••••

     Pagi tiba-tiba langit jadi mendung, dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Aduh, ck pakek mau hujan segala gini nih yang gak gue suka saat camping itu hujan." kata Nana yang membereskan kayu untuk ia lindungi agar tidak terkena hujan nanti.

"Gimana nih Afri belum juga kembali, Lo telpon Din." kata Shasa.

"Bentar!! Gak ada sinyal."
Dino menelpon tapi tetap gagal, sinyal disini memang buruk.

"Pak Rudi, gimana apa Raya sudah ketemu?" tanya Shasa ketika Pak Rudi menghampirinya.

"Bapak tadi mencari, tapi tetap masih tidak ketemu, dan sekarang bapak akan mencari lagi dengan guru-guru yang lain."
Pak Rudi pergi meninggalkan kan Shasa.

                 ••••••••••
   Kini Raya, berjalan tertatih dari semalam ia menangis bahkan tidak tidur, berhenti sebentar untuk mengistirahatkan badannya.

Ia kemudian bangkit lagi, menatap langit yang sudah meneteskan air hujan ia sudah tidak peduli dengan bajunya yang basah. Ia harus kembali ke camping. Hujan ini memang tidak deras namun mampu membuatnya kedinginan.

Raya menginjak tanah yang licin sehingga ia tergelincir begitu saja, lagi-lagi ia sial.

Namun saat ia akan bangkit, ia kembali terjatuh lagi dan pingsan.

Afri merasa ada air diwajahnya, ternyata sudah pagi, dan gerimis membuat ia terbangun.

Ia kembali mencari Raya.
Saat ia melihat ada sepasang kaki, ia mendekat dan melihat Raya tergeletak begitu saja.

ALMEDHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang