CHAPTER 1

42 4 0
                                    

Seorang anak kecil tergeletak ditengah antah berantah dengan luka yang cukup untuk membuatnya mati seketika. Len yang tanpa sengaja membunuh salah seorang anak di kota itu di pukuli, dicambuk, dan bahkan ditendang kemudian dirinya diasingkan di antah berantah entah dimana. Tempat itu sepi ada banyak pohon serta tanahnya yang hijau karena rumput. Anak itu terdiam menahan rasa sakit sambil menunggu nyawanya berakhir secara perlahan-lahan.

SREK... SREK

Terdengar suara sepatu menginjak rumput. Len ingin memeriksanya tapi apalah daya mengangkat tangannya saja dia tidak kuat.

" Anak yang malang aku akan membantumu "

Pria itu mengangkat Len.
Pandangan anak itu kini semakin kabur, hingga akhirnya pingsan karena tak kuat menahan sakit di seluruh tubuhnya.

~ bunga yang indah ~ 

Len memegang bunga Matahari.
Seorang wanita dengan rambut pirang yang cerah seperti rambut Len berjalan ke arah anak itu. Wanita itu memeluk Len.

~ aku akan selalu melindungimu jadi tetaplah hidup ~ bisik wanita itu ke telinga Len.

" Hah?!.... Hah... "

Anak itu terbangun di sebuah rumah tua dengan perapian yang dekat dengan ranjang tempatnya terbaring saat ini.

Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. Rasa Sakit.. Sakit... Dan sakit terasa diseluruh tubuhnya. Seluruh tubuhnya berbalut perban putih. Dia hanya bisa berbicara dan melirik lantaran lehernya tak bisa digerakkan.

CEKLEK!

Terdengar pintu dibuka kemudian ditutup kembali. Len ingin mengetahui siapakah orang baik yang mau menyelamatkan monster seperti dia. Matanya melirik ke arah kanan, dia melihat pria dewasa dengan rambut coklat dan jenggot tipis.

" Tak kusangka kamu masih membuka matamu, padahal tulang rusukmu patah, lehermu retak, tulang kaki dan tanganmu hampir hancur, dan kamu kehilangan banyak darah... Kamu anak yang unik " 

pria itu  menatap  Len sembari menyeringai licik. Pria itu meletakkan sebuah mangkok berisi sup hangat di atas meja tepat di sebelah ranjang tempat Len terbaring.Tatapan heran mengarah ke pria berambut coklat itu. Unik adalah sebutan yang asing baginya, tetapi monster adalah sebutan yang biasa didengarnya.

" Tuan imbalan apa yang Anda inginkan "

Anak itu mulai menatap pria itu dengan dingin.

" Hahahaha... Sudah kuduga kau memang anak yang unik "

Pria itu tertawa lepas seakan Len mengatakan sesuatu yang sangat lucu. Tatapan bocah dengan surai kuning itu menjadi tatapan curiga.

" Kamu harus menggantikanku sebagai THE LITTLE THIEF, dengan begitu aku akan merawatmu dan memberi tahumu cara menggunakan kekuatan dari darah terkutuk kau boleh menolak jika tidak mau "

Pria itu menyeringai licik lagi, ada maksud tersembunyi dibalik kata-kata nya.Len terdiam cukup lama, sambil menunggu jawaban Len pria itu mengambil sebuah kotak dibawah ranjang dan memperlihatkan isi kotak tersebut, dikotak itu terdapat sebuah jubah dengan topeng .  Pria itu kemudian berjalan ketengah ruangan.

" Aku adalah senjata
  Tanpa keraguan dan ketakutan
  Darah mengalir dalam jiwa
  Kutukan adalah kekuatan
  Untuk menghukum para pendosa"

Tubuh pria itu berubah sedikit bercahaya di wajahnya terdapat tanda yang terlihat seperti tebasan pedang. Len terpaku melihat pria itu.

" Jadi anda.. "

" Benar sekali aku juga memiliki darah terkutuk sama sepertimu, jika kau ingin menggantikan posisiku sebagai THE LITTLE THIEF aku akan mengajarimu cara membangkitkan darah terkutuk "

THE LITTLE THIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang