KCGRS#B4

26 12 0
                                    

~•~

Hari ini aku hanya tersenyum kecil saat disapa, dan selalu menahan tangis saat teman yang lain bertanya tentang aku dan Yuka.
Teman temanku yang lain heran melihat sikap ku tidak seperti biasanya. Terutama Kris.
Dia menjumpai ku kebangku "kenapa lagi sih Hel?? Kamu murung terus?? Seharusnya kan kamu bahagia udah baikan gini, udah bisa masuk sekolah kaya dulu lagi, tapi kok kamu kaya ngga semangat gini sih? Ayolah cerita ke aku.." tanya Kris sambil mengikat rambut ku yang terurai menutup mataku.

Entah kenapa aku melampiaskan kemarahan ku pada nya "UDAH LAH KRIS AKU NGGA MAU DIGANGGU, MENDINGAN KAMU URUS URUSAN KAMU AJA!!" bentak ku sambil menyingkirkan tangannya dari kepala ku dengan kasar.
"Loh?! Hel---" belum sempat selesai bicara aku langsung meninggalkan Kris dan berlari ke Perpustakaan sekolah.
Kris tidak berhenti sampai disitu, ia mengejar ku sampai di perpustakaan.
"Hel Hel teriaknya sambil berlari" tapi tak ku hiraukan perkataan nya itu. Prakkkkkt!!! Kris terjatuh saat mengejar ku. Tapi entah kenapa aku terus saja berlari kearah perpustakaan dan tidak menoleh ke arah Kris sedikit pun.

Tapi sial. Sampainya aku di perpustakaan lonceng masuk kelas berbunyi, saatnya melanjutkan pelajaran lagi.

Ahhhk!! Kataku sambil menghentakkan kakiku.
Aku berjalan sangat pelan dan lambat menuju kelas, karna aku malas melihat Yuka yang selalu menatapku dengan tatapan sinisnya. Dan malas melihat Kris karna aku merasa kasian kepadanya, aku selalu melampiaskan kemarahannya ku padanya tapi mengapa dia ngga pernah marah dan berhenti membujuk ku?? "Karna dia sayang sama kamu Hel" kata seorang lelaki yang tiba tiba berjalan disampingku.
"Haa?? Apaan sih Za?? Dateng dateng langsung bilang gitu, emang kamu dengar aku bilang apa tadi??" Tanyaku dengan memiringkan alisku.malu.

Lelaki itu Riza, sahabat Kris.
Mereka berdua selalu bersama apa lun yang terjadi, bahkan Kris sering nginep di rumah Riza lantaran mama dan papa nya sedang sibuk.

"Iya Hel, Kris itu sayang sama kamu, makanya dia peduli dan ngga pernah putus asa sama kamu, sebenarnya dari dulu dia mau nembak kamu, tapi karna tau kamu lagi sakit gini, makanya dia coba nahan perasaannya ke kamu, kamu coba lebih peka deh ke dia" jawab Riza dengan tampang serius.

Aku hanya mengangguk dan tidak menjawab perkataan Riza itu.
Kami sudah sampai di kelas. Dan Kris melihat aku dan Riza masuk ke kelas bersamaan.
Dia menatap kami dengan mata sinisnya.
Lalu dia menghampiri ku ke bangku ku. "Dari mana kamu?? Kok bareng sama Riza??" Tanga nya dengan raut wajah kesal.
"Ngga dari mana mana kok, kami cuma kebetulan aja kok masuk bareng, lagian dia itu sahabat kamu, dia ngga mungkin jahat sama aku" jawabku sambil mengeluarkan buku pelajaran dari tas.
"Ohh gituu", jawab Kris dan langsung kembali kebangku nya.

  Hahahaha iya moodku berubah secepat kilat:)
~•~

"Hell, kita pulang bareng ya!" Kata Kris sambil menepuk pundakku.
"Iya" jawabku singkat.

Jam pelajaran selesai. Sekarang waktunya pulang aku langsung ke parkiran motor menunggu Kris disana.
"Ayoo naik" kata Kris sambil memanaskan motor nya.
"Iya" jawabku singkat lagi.

Tapi kali ini Kris ngga membawaku pulang kerumah. Dia membawa ku ke salah satu cafe dekat sekolah.

"Kenapa kita kesini Ris??" Tanyaku sambil turun dari motor.
Tapi Kris tidak menjawab, dia hanya menarik tanganku masuk ke Cafe itu tanpa berkata sepatah kata pun.
Kami duduk di kursi paling ujung dan dia langsung memesan makanan nya tanpa bertanya padaku aku mau makan apa.
Dia masih tetap diam tidak membicaraiku. "Riss----" "Sssssttt" katanya memotong pembicaraan ku.
Aku langsung diam tidak berbicara apa apa lagi.
Begitu makanan yang dipesan Kris datang, dia mengajakku berdoa dan dia langsung menyuapiku tanpa berkata apa pun.
Aku tidak berkata apa pun, aku hanya makan ketika disuap, dan minum ketika aku haus.

Selesai makan Kris membuka percakapan. Dia menggenggam tanganku dan berkata " kenapa Hel?? Ada masalah apa?? Cerita dong, biar kamu ngga gini terus, kamu harus semangat, kamu ngga boleh lemas di sekolah, kamu tau kan kamu belum pulih seutuhnya, nanti sakit kamu balik lagi lo?!!"
Mataku mulai berkaca kaca karna aku terharu melihat Kris yang begitu perhatian terhadap ku, dan aku teringat perkataan Riza tadi siang.
"Aku bingung mau cerita dari mana" jawabku.
"Loh, kamu tinggal bilang aja Hel, apa yang kamu rasain, apa yang menurut kamu ngga bener, kamu cerita aja, mau mulai darimana juga ngga papa amu ngerti kok" kata Kris sambil menyandarkan kepalaku ke pundaknya.

Aku meyakinkan diri ku dan mulai menceritakan masalah ku dengan Yuka. Air mata ku keluar tanpa ku perintah.
Aku tak tahan lagi dan aku langsung memeluknya erat.

Dia juga kembali memeluk ku dan mengusap usap punggung ku. pertanda aku harus sabar dan tegar.

"Cuma masalah itu Hel?!! Ngga papa lah, mungkin dia lagi mau berteman sama Viny aja, dan kamu juga masih punya Liona dan Agnes kan, kamu juga punya Aku, kamu ngga sendirian Hel" katanya menasihati ku sambil menghapus air mataku.
"Tapi kamu ngga tau rasanya digituin sama sahabat kamu Ris, kamu juga ngga tau rasanya melihat sahabat kamu akrab sama musuh kamu, kamu ngga tau rasanya setiap hari melihat tatap sinis dari sahabat kamu, kamu ngga tau Ris!!" Kataku membentak dibarengi air mata yang semakin deras.

Dia memelukku lagi dan berkata, "ini ujian Hel, kamu harus tetap sabar, kamu ngga boleh terlihat lemah tanpa dia, justru karna kamu lagi dijauhin sama Yuka, kamu harus terlihat lebih kuat dan lebih semangat, aku yakin kok pertengkaran ini ngga bakalan lama, kan kalian persahabatan kalian udah cukup lama Hel,, OKE?!kamu harus ngertiin dia yang lagi pengen sendiri".
Aku hanya mengangguk manja saat perkataan Kris tepat menurut ku.

"Nih minum dulu, jangan nangis lagii yaa tetap semangat!!!" Kata Kris dengan raut wajah yang aneh dan lucu membuat ku tak bisa menahan tawaku.sambil memberikan segelas minuman.
"Gitu dong, senyum.. kan cantiks kaya Princess ke sasar" katanya merayuku sambil mencubit pelan kedua pipiku.

Aku tersenyum dan mencubit kembali pipinya.

"Kita foto yuk, buat kenang kenangan hahaha" katanya sambil mengeluarkan handphone nya.
"Ihhhh, ngga mau ah, mataku bengkak gini diajak foto, otak dimana mas??!" Jawabku sambil mengacak acak rambutnya.

"Ngga papa dong mbakk, tetap cantik kok dimataku" katanya merayuku.
"Yaudah iyaiya" jawabku pasrah.

Terzzzzzz!! Terzzzzz!! Handphone nya berdering, itu panggilan masuk dari mama nya.
"Ris dimana??" Kata BuFandra.
"Ha?? Iya ma, lagi ngerjain tugas sama temen" jawab Kris dengan suara gugup.
"Oh,, jangan kemalaman pulang nya ya, hati hati dijalan" pesan BuFandra.
"Iya ma" jawab Kris sambil langsung menutup telpon.
"Kenapa Ris??" Ucapku sambil melirik handphone nya.
"Mama nyariin aku nih, aku bilang aja lagi ngerjain tugas kelompok, hehehe" jawabnya sambil tertawa meletakkan handphone nya, dan menatapku.
"Yaudah, kita pulang aja yuk, lagian udah sore, tugas sekolah juga numpuk nih" kataku sambil menggendong tasku dan bersiap pulang.
"Oo, yaudah sayang, tapi kamu jangan mikiri masalah itu lagi ya, ngga papa kok, emang kalo berteman kadang gitu sih!" katanya dengan tersenyum sambil mencubit pipiku.
"Iiii, iya iyaa" jawabku sambil mencubit pipinya lagi.

Hayyy, udah hampir selesai nih ceritanya, tetap dibaca ya heheh:)
Tengkiyuuu 😇
Mohon maaf kalo ada kata baku atau kata kata yang ngga nyambung, maaff ya soalnya masih belajar 🙏🏻😁

Kisah Cinta Gadis Rambut SebahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang