Jungkook dan Sana sampai di rumah sakit. Sana menyeret Jungkook untuk ikut ke ruang rawat Ayahnya. Jungkook jelas gak mau, gak kenal masalahnya.
"Kak, aku cuma antar, kenapa disuruh ikut masuk, sih?" Sana acuh, memilih terus menarik lengan kekar Jungkook.
Kalau kalian tanya, kenapa Jungkook gak lepas aja? Toh, Jungkook atlet Taekwondo, pasti kuat kok dorong Sana.
Bro, maunya begitu. Jungkook juga enek sama kakak tingkatnya yang satu ini. Mau sekali dorong Sana, tapi doi cewek, man. Jungkook gak bisa dorong atau apapun. Jungkook dididik untuk menjaga wanita, sebaik mungkin untuk tidak berlaku kasar pada wanita.
Tapi Sana minta dikasarin. Tapi Jungkook tahan.
Mereka berdua sudah sampai di depan ruang rawat Ayahnya Sana, langsung masuk dengan Jungkook yang masih ditarik oleh Sana.
"Ayah!" Pekik Sana nyaring, seorang pria paruh baya tengah berbaring sontak menengok kearah si pemilik nama.
"Sana? Pelan-pelan, Ayah kaget tau." Ucap pria paruh baya itu. Sana menyengir tanpa dosa. Jungkook melihatnya hanya membatin, ‘Cih, cantikan Kak Jimin!’.
"Duduk, Nak. Oh, siapa yang sedang dengan dirimu? Pacarmu?"
"Ya, Ayah! Dia pacarku!" Sebelum Jungkook menjawab, Sana lebih dulu menjawab. Bahkan menekan kata pacar. Dih, apa-apaan ini.
"Maaf? Bukan maksud untuk lancang, tapi Kak Sana bukan pacarku. Aku cuma adik tingkatnya, dia paksa aku untuk antar jenguk Paman. Bahkan kami gak saling kenal." Ucap Jungkook dingin, tapi kentara sekali sedang menahan amarahnya.
"Jangan percaya, Ayah. Dia memang suka malu dengan hubungan inㅡ"
"Bukan malu! Dirimu yang mengada-ngada. Berhenti bohong, Kak. Aku tau kakak suka aku, tapi gak gini. Toh, kakak taukan aku suka Kak Jimin? Jangan begini," Timpa Jungkook emosinya mulai tersulut. Sana ingin membalasnya tapi Ayahnya bersuara,
"Apa betul Sana berbohong, Nak?" Tanya Ayah Sana pada Jungkook, dan yang ditanya hanya mengangguk. Sana menunduk, malu.
"Sudah, tak apa. Anak muda, Paman minta maaf sebesar-besarnya atas perbuatan Sana. Paman menyesal." Ayah Sana menghela nafasnya, kenapa ia yang malu.
Jungkook tersenyum, mendekat ke arah Ayah Sana, menepuk bahunya pelan. Seperti kawan lama yang tak pernah bertemu untuk sekian lama. Jungkook memang bar-bar.
"Tak apa, Paman. Paman cepat sembuh, aku harus pamit karena ada urusan lain. Permisi Paman, Kak, aku pamit." Ucap Jungkook lalu melenggang keluar dari kamar rawat.
Jungkook baru saja sampai di tempat latihan, telat sepuluh menit. Padahal sebelumnya tak pernah telat, berhubung Jungkook sendiri yang memegang taekwondo.
"Boy, tumben terlambat, ada apa?" Dua temannya menghampiri Jungkook, duduk di sampingnya, itu Jaehyun dan Eunwoo.
"Kalian tau Kak Sana? Teman sekalas Kak Jimin, yang rambutnya suka dicepol mirip Mbak Yu di kantin," Eunwoo dan Jaehyun mengangguk sekilas,
"Tau, yang suka merayu kamu, kan?" Tanya Jaehyun penuh jenaka, Jungkook terkekeh,
"Ya, dia suka aku."
"Apa hubungannya dengan terlambat, Jeon?"
"Sabar dong, kalian selak aku terus mau cerita. Giliran gibah aja sukanya cepat-cepat, giliran diskusi kerja kelompok, malah tidur," Jungkook mendengus kesal.
"Jungkook lama, ah," Eunwoo menabok paha Jungkook main-main. Penasaran tau gak?
"Brengsek. Jadi gini, Kak Sana minta aku antar ke rumah sakit, Ayahnya sakit. Terus aku bingung, padahal ada sepupunya, Mingyu. Tapi maunya diantar aku," Jungkook mulai bercerita, kedua sohibnya hanya menyimak.
"Ya, akhirnya aku antar, walaupun aku sudah nolak, bahkan sengaja ngajak Kak Jimin pulang bareng biar gak antar Sana. Taunya Kak Jimin pulang bareng temannya, nasiblah." Jungkook mendengus, otaknya memutar kejadian tadi. Agak geli.
"Udah?"
"Jaehyun, sabar, anjing." Jungkook meninju lengan Jaehyun, empunya mengaduh sakit.
"Terus tau gak? Kukira cuma disuruh antar, ternyata akunya ditarik suruh ikut ke dalam kamar rawat Ayahnya. Kenal juga gak, main tarik aja. Terus parahnya, dia ngaku aku jadi pacarnya. Idih, amit-amit. Padahal aku sukanya sama Kak Jimin," Eunwoo dan Jaehyun terbahak membayang bagaimana kejadian itu, gak sangka juga kakak tingkatnya nekat begitu.
"Terus langsung kuklarifikasi, bilang saja bukan pacarku. Ya, memang bukan. Langsung pamit pulang aku, itu yang buat telat, bajigur-bajigurku," Ucap Jungkook sambil menarik pipi kedua sohibnya.
"Jungkook, asu! Sakit!" Gaduh Jaehyun. Jungkook terkekeh, senang lihat temannya menderita, lucu tau.
"Sudah sana pegang dulu, aku mau ganti baju."
Oi?
KAMU SEDANG MEMBACA
TKJ vs TKK.
Fiksi PenggemarCerita mengenai perjuangan pemuda Jeon mengejar kakak tingkatnya.