Sudah cukup semua pelarian yang telah aku lewati setengah tahun ini. Sudah cukup kubuang waktu dengan sia-sia. Waktu yang kulewati hanya berharap dapat mengais sisa-sisa kebahagiaan masalalu yang ternyata tak pernah kudapatkan. Cukup, sudah!
Kenangan indah itu, memang membahagiakan pada saat terjadi, tetapi tidak! Setelah menjadi memori. Mengenangnya sama saja memeras air mata untuk menangisinya, lagi, lagi, dan lagi. Cukup sudah cukup.
Tuhan biarkan aku menikmati hidup, biarkan aku melanjutkan mimpi-mimpiku. Biarkan aku tenang setelah berdamai dengan ingatanku sendiri.
Ntan Biru
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ONLINE (Cinta Terbatas Kuota)
Ficção AdolescenteEntah hitungan alogaritma apa yang merumuskan kita bertemu di antara genggaman tangan kita masing-masing.