Haii readers, salam kenal semua. Perkenalkan aku Naca, asli Planet Mars tapi bo'ong. Hehe...
Seperti yang kalian baca inilah aku, cewe alay yang super crewet dengan segala soknya. Ada sok kenal, sok akrab, sok bijak, sok cantik, sok imut, sok dramatis, emmmm apa lagi yaa. Oh iya satu lagi lupa, aku tuuu sok artis guys wkwkwkwk....
Hujan bulan Juni itu ternyata seperti mini reset, aku menjumpai hujan bulan Juni ini. Hujan yang datang untuk bunga, menghapus jejak kaki ragu, serta meresap ke akar-akar. Aku sangat suka puisi Sapardi, menulis dan membaca sajak adalah kegemaranku.
Setengah tahun lamanya aku melarikan diriku dari mantanku, mantan gebetan doang si, hehe. Boro-boro bisa menjadi pacar, ingin sahabatan aja susah. Semua usaha yang aku lakukan untuk memperoleh hatinya gagal. Tetapi ada yang berhasil, aku memperoleh perhatian lebih darinya, lebih dari teman, atau bahkan guru kepada muridnya. Ya dia adalah guruku namun tidak mau disebut guru. Dia mentorku di kelas menulis puisi. Aku sangat mengaguminya, namun semua yang terlalu itu berakhir buruk, teman.
Setelah tercipta keakraban yang begitu dekat, kita dikira sepasang kekasih yang memiliki hubungan khusus. Banyak teman kelas puisi mengcengcengin kita, kemudian dia tidak nyaman akan semua itu dan menjauh dariku. Dariku dan membawa semua semangat hidupku.
"Oh tidak sudah cukup sudah!"
Kau tau teman, aku ingin menghilangkan semua ingatanku tentangnya, namun apa daya semua cara yang aku lakukan bahkan sampai bertingkah bodoh sekalipun, aku gagal. Gagal maning-gagal maning.
Ada yang kepo usaha apa aja yang Naca lakuin? Pasti ada walau kalian cuma kepo 1% selebihnya oh biasa aja , cuma pengin nyimak aja. Wkwkwk dasar aku, dengan semua kesok-tauanku... Maafin aku ya teman-teman aku emang gitu....
Salah satu usahanya adalah aku menyibukan diriku dengan dunia online, sebab dunia nyataku kurang kerjaan. Aku seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan D3 Biologi, di salah satu universitas negeri kotaku. Semester akhir seperti ini tidak ada perkuliahan, kerjaan aku hanya mencari waktu bimbingan dengan dosen pembimbing, dan menyelesaikan administrasi PKL (Praktek Kerja Lapang). Sehingga kesibukan paling ngurus revisian Tugas Akhir/Laporan PKL yang tak kunjung kelar.
Dunia online pun kadang membosankan. Hanya melihat postingan teman di instagram, pamer main, pamer makan, pamer doi, pamer traveling, dan segala jenis pamer lainnya yang sekarang sudah jadi tradisi anak zaman now. Aku yang hanya di rumah aja kadang jadi banyak setanya untuk membuatku iri dengan kehidupan teman-teman yang sepertinya bahagia sekali, terlihat dari setiap postingannya di dunia maya mereka, aslinya entah itu benar atau hanya settingan. Semoga aja semua itu benar. Ya, kan?
Aku menemukan satu aplikasi yang sangat menarik, karena iklannya begitu berhasil membuatku langsung menginstal, aplikasi tersebut. Aku memiliki impian dari masa SMA ingin menjadi seorang penyiar radio, namun belum juga kesampaian, karena banyak alasan yang berdasar dari kemalasanku. Malas cari info lowongan kerja penyiar, malas belajar jadi penyiar, males belajar bahasa inggris yang dari TK sampai kuliah belum bisa-bisa. Kemudian aku menemukan satu aplikasi siaran radio online. Uwaaaa sangat menarik bukan? Aku seperti menemukan wadahku untuk mewujudkan salah satu mimpiku, juga suatu usaha untuk melupakan mantan gebetan.
Aplikasi siaran radio online itu bernama Spoon Radio Indonesia. Buuum keren bukan, dari namanya saja sudah mentereng keren. Aku mencoba mengenal, beradaptasi, dan numpang hidup online dengan data kuota di sana. Dari Spoon Radio itu, aku menemukan banyak sekali teman dengan berbagai macam cerita hidupnya, bahkan ada juga yang senasib denganku. Sehingga aku sangat nyaman hidup di sana, sampai menemukan pacar online. Buumm, ya pacar onlineku.
Inilah kisah Cinta Online yang Terbatas Kuota, dari aplikasi siaran radio online bernama: Spoon Radio Indonesia, yang sekarang berganti nama menjadi Spoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ONLINE (Cinta Terbatas Kuota)
Novela JuvenilEntah hitungan alogaritma apa yang merumuskan kita bertemu di antara genggaman tangan kita masing-masing.