Prolog

8 0 0
                                    

Xavera Elina Adinata. Gadis cantik dengan bulu mata lentik, mata berwarna hitam pekat, hidung kecil, bibir mungil berwarna merah muda, dagu yang terbelah dua, dan rambut yang berwarna hitam dibalut oleh jilbab. Dia sering dipanggil Ara oleh orang orang terdekatnya.

"Ayah ingin mengenalkan anak dari temen lama ayah kepadamu"

"Maksud ayah apa? Ara udah punya temen banyak kok, apalagi sekarang vera jadi wakil ketua osis di sekolah jadi tambah banyak temen Ara yah"

"Ayah tau sayang, ayah hanya ingin memperkenalkan nya dengan mu, menambah 1 teman tentu tidak akan dosa kan?"

"Ok baiklah, hanya 1 kan? Tidak lebih?"

"Hanya 1 sayang, tidak lebih"

"Tapi buat apa sih yah ngenalin Ara segala? Pasti ada maksud terselubungnya nih"

"Hahaha, bun liat anak mu ini sudah macam macam pikirannya" ayah berbicara pada bunda "Ayah hanya ingin melihatmu bahagia, ayah bermaksud untuk menjodohkan mu sayang"

Deg!! Lebih baik jika Ara mengerjakan 50 soal fisika dibandingkan dengan memikirkan kata kata dari ayahnya.

"Apa ayah? Ayah ga salah ngomong kah? Ara masih sekolah ayah. Ayolah Ara gamau kalau di jodoh jodohkan begini"

"Ayah tau sayang, anak gadis ayah masih sekolah, kamu bisa sholat istikharah dulu sebelum menentukan"

1minggu kemudian. Setelah keluarga Dzakki keruma Ara untuk menghitbahnya ra hanya diam dan tidak banyak bicara. Ya Dzakki Rayyan Mahardika. Ia adalah calon CEO di perusahaan keluarganya.

"Aishhh! Kenapa yang gue mimpiin buka dia sih? Kenapa malah orang lain? Kenapa malah orang yang gue gakenal sama sekali?" Ara hanya melihat dirinya dikaca yang berukuran 150cm×50cm di kamarnya.

"Kalau gue engga mimpiin dia, berarti gue engga berjodoh sama dia" Ara menghela napas panjang "padahal dia itu ganteng, CEO, tinggi, pokoknya kaya prince yang gue tunggu tunggu selama ini deh. Tapi siapa yang ada di mimpi gue tadi? Bahkan gue gakenal sama dia. Liat pun gapernah perasaan" Ara berdiri lalu menuju balkon kamarnya "ya alloh apakah hamba bukan jodohnya kah?" Lalu ia melihat bintang bintang yang menerangi langit hitam pekat kala itu dan pergi ke dalam kamarnya untuk melanjutkan tidur cantiknya.

xaveraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang