Chap 5

12.5K 1.5K 146
                                    

Waka-kun itu...

(name) mengucek matanya perlahan. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netranya.

Wanita itu mengernyitkan dahinya, menatap gorden putih yang sudah terbuka dengan lebar.

Siapa yang membuka gorden?

(name) mendudukkan dirinya di atas kasur. Menolehkan kepalanya ke kiri, ke tempat Ushijima biasanya tertidur.

Kosong. Ushijima tidak ada di tempatnya.

Irisnya menelusuri setiap sudut kamar. Mengedor pintu kamar mandi berharap sang empu berada di dalam.

"Waka-kun? Apa kau ada di dalam?"

Hening. Tidak ada sahutan dari dalam.

(name) lantas berlari keluar kamar. Mencari sosok jangkung itu di dalam dan luar rumahnya.

"Waka-kun?" ucapnya sedikit berteriak.

(name) terus mencari Ushijima hingga halaman belakang.

Namun nihil. Tidak ada siapapun di sana.

Dadanya mulai terasa sesak. Tubuhnya mulai bergetar hebat kala ia tak kunjung menemukan sosok yang ia cari.

(name) terduduk lemas di kursi meja makan. Air matanya terasa menumpuk dan memberat di matanya.

"Waka-kun kau dimana?" ucapnya melemah.

Ia berusaha menahan air matanya agar tak jatuh dari tempatnya.

(name) putus asa. Ia tidak dapat menemukan keberadaan suaminya dimanapun.

"(name)?"

Suara bariton itu membuat (name) tersentak. Ia menengok ke belakang, mendapati sosok yang selama ini ia cari.

(name) berlari cepat ke arah Ushijima. Air matanya lolos begitu saja dari matanya ketika tubuh mungilnya sukses memeluk sang empu.

"Kau darimana saja? Aku khawatir padamu," ucapnya.

Suara terisaknya mereda kala Ushijima membalas pelukan (name).

"Aku baru selesai lari pagi. Aku ingin memanaskan tubuhku sebelum nanti siang aku berlatih dengan tim," ucapnya masih memeluk (name).

(name) memukul dada bidang Ushijima pelan sambil mempoutkan bibirnya.

"Kenapa tidak bilang? Aku khawatir, Waka-kun!"

Ushijima menangkup kedua pipi (name). Mengusap air mata yang sebelumnya menetes di pipinya.

"Aku tidak tega membangunkanmu. Maaf membuatmu khawatir."

(name) menghelakan nafasnya. Memegang tangan Ushijima yang masih menempel di pipinya.

"Tak apa. Lain kali kalau ada apa-apa beritahu aku dulu, oke?"

"Hm."

(name) tersenyum. Menarik tangan Ushijima lalu memegangnya erat.

"Mau ku buatkan bekal apa?"

"Terserah. Asal itu masakan buatanmu, aku suka."

Rona merah mulai tampak di wajah (name).

Dapat ia lihat Ushijima tengah tersenyum sambil menyipitkan matanya. Membuat wanita itu ikut tersenyum.

Entah kenapa aku tidak bisa marah padanya.

***

"Waka-kun kau sangat berkeringat. Lebih baik kau mandi dulu."

"Hm. Ayo mandi bersama."

"E-eh?! K-kenapa?"

"Karena tadi kau memelukku, keringatku pasti ikut menempel di tubuhmu."

"T-tapi-"

"Ayo mandi."

"E-EH?! WAKA-KUN TURUNKAN AKU!!"

...terlalu manis untuk dimarahi.

TBC

My Husband {Ushijima Wakatoshi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang