Chapter 2

2.9K 234 58
                                    

***

Dua minggu sebelumnya.

Dunia Yoonji dengan Jiyeon jelas sangat berbeda walaupun mereka berdua adalah anak kembar. Yoonji senang dengan kebebasan dan Jiyeon senang menghabiskan waktunya untuk sesuatu yang berguna. Namun dengan begitu, Yoonji bukan anak yang bodoh karena senang untuk bersenang-senang. Yoonji merupakan salah satu mahasiswa cerdas di jurusannya, sama seperti Jiyeon.

Yoonji merasa bosan setengah mati karena saudarinya belum kembali dari luar negeri. Karena itu, Yoonji memutuskan untuk pergi keluar setelah selesai membersihkan seluruh penjuru apartemen mereka termasuk melakukan dry and clean pakaian mereka.

Setelah semua pekerjaan selesai dan memastikan isi kulkas terisi penuh, Yoonji segera pergi mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke kelab malam langganannya bersama teman-temannya. Yoonji membutuhkan waktu selama duapuluh menit untuk mandi dan empatpuluh menit untuk memakai pakaian dan juga memakai makeup.

Yoonji mengambil kunci mobil miliknya begitu selesai bersiap-siap. Mobil miliknya berada di samping mobil Jiyeon. Selama ini Yoonji selalu ingin mencoba memakai mobil milik kembarannya, namun Jiyeon selalu melarangnya karena mobilnya masih baru dicuci dan di-service.

Mobil sedan yang berwarna merah marun milik Yoonji melesat dengan cepat keluar dari area parkir apartemen. Tujuan Yoonji kali ini adalah pergi ke pesta di rumah salah satu temannya di kampus. Pesta kali ini diadakan untuk menyambut pertambahan usia temannya itu.

Namun pesta ulang tahun ini hampir sama seperti berada di kelab malam. Musik kencang hingga menulikan telinga, bar dengan barista profesional yang mampu meracik berbagai jenis minuman beralkohol, penari stripper juga ada di pesta ulang tahun ini. Jangan lupakan bahwa teman-teman Yoonji berasal dari kalangan atas semua, hampir sebagian besar, namun bukan berarti Yoonji tidak mempunyai teman yang bukan berasal dari kalangan atas.

Memiliki banyak teman adalah impian semua orang karena hal itu mampu membuat hidup seseorang lebih berwarna. Namun apa jadinya jika semua teman yang dimiliki ternyata hanya berpura-pura saja? Yoonji tidak peduli dengan hal itu sebab sudah menjadi resikonya karena terlahir sebagai anak dari orang kaya. Yoonji tahu betul kalau mereka hanya memanfaatkannya, dan Yoonji tidak peduli.

Justru Yoonji merasa kasihan kepada mereka, demi uang dan reputasi, mereka berani menipu dirinya. Yoonji bisa saja membuang mereka semua seperti sampah, namun Yoonji akan kehilangan hiburannya. Lebih baik Yoonji bertahan bersama teman-temannya yang manipulatif dibandingkan tidak mempunyai teman sama sekali.

"Stephenie, happy birthday, bitch. Kupikir kau adalah vampir, rupanya kau hanyalah manusia."

Yoonji menyerahkan hadiah darinya untuk Stephenie. Hadiah yang ditunggu-tunggu oleh Stephenie sebab dirinya secara khusus meminta barang tertentu pada Yoonji. Tentu saja Yoonji menyanggupinya karena tidak ada yang tidak mungkin baginya. Tinggal menghubungi orang kepercayaannya dan barang yang diinginkannya akan ada di depan mata.

"Wow, kau benar-benar mendapatkannya. Bagaimana caranya?"

"Aku punya orang kepercayaan, tinggal suruh dan dia akan mencarikannya untukku."

"Kau tahu kan kalau barang ini sangat langka?"

"Tahu, saking langkanya aku menghabiskan satu miliar won, asal kau tahu."

Semuanya ternganga saat mendengar penuturan dari Yoonji yang begitu santai menyebutkan nominal dari barang yang diminta oleh Stephenie. Sudah mereka duga bahwa Yoonji berada di level yang berbeda dengan mereka.

"Thanks a lot, sweetie. Barang ini sangat berarti untukku."

"Anything for you. Semoga kau menyukainya." balas Yoonji setengah tersenyum.

[M] The Irresistible Seducer✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang