akhir tahun 2017,saat musim hujan
selamat datang di bab awal dari pertemuan tak sengaja antara aku dengan dirinya. sebut saja aksara,namun aku lebih suka ia dipanggil dengan nama aksa.
aksa lahir dan dibesarkan dikota yang mempunyai banyakkk sekali kenangan dan cerita,serta rindu yang terkadang menelusup tiba tiba. iya,bandung.
bandung sangat spesial untukku,terlebih lagi ada aksa didalamnya. semakin aku betah tinggal,dan berlama-lama.
tempat favoritku dibandung?braga pastinya,berlama-lama disana rasanya sangat mengasyikan apalagi dengan didampingi dengan seseorang yang kamu sukai dari lama. iya pertama kali aku mengenalnya karena aku memesan coklat panas cafe kecil milik aksa.
tentu saja aksa yang melayaninya secara langsung,aku berkenalan dengannya tanpa sengaja.
begini ceritanya.
--.--
saat itu musim hujan di bandung,bulan november tepatnya. entah kapan tanggalnya aku lupa. yang kuingat mengenai hari itu hanya hujan,cafe kecil di braga,dan senyum hangat sang barista.
entah mengapa aku menjadikan cafe kecil itu landasan untuk menumpahkan segala pilu dan sendu hari itu yang baru saja terjadi. malam itu,seharusnya aku merayakan tahun ketiga dengan pacarku,semua rencana sudah matang aku persiapkan walau hanya tumpukkan surat,tapi jumlahnya ada 365. sesuai hari menjelang satu tahun kedepan. tapi semua itu hanya sebatas perencanaanku,itu semua gagal diwujudkan karna satu kata yang ia lontarkan.
"kita putus saja ya?aku bosan. dan kamu,aku yakin kamu dapat bertemu dengan penggantiku.yang lebih mengertimu.selamat berulang tahun untuk kita,hari ini aku lepaskan kamu.semoga kamu bahagia." entah seberapa hancur lagi aku saat itu,aku sangat hancur. bayangkan saja dihari spesial kamu harus ditinggalkan.
manusia itu tak punya rasa.
setelahnya aku hanya bisa menyaksikan kepergiannya dengan motor yang jok belakangnya pernah aku isi. semakin jauh ia semakin mataku tertutup oleh air mata. dia benar benar pergi. dan aku baru sadar kini tidak ada lagi kata kita.
meja nomor 17 menjadi tempat favoritku sejak pertama kali aku duduk dibangkunya yang coklat kayu.beruntung,kala itu hanya aku yang mejadi pengunjung. karena mungkin sudah sangat larut,jadi tak banyak orang di braga. dan juga bukan malam minggu.
"ingin memesan apa?" itu yang pertama kali sang barista ucapkan padaku,aku tersadar dari tangisku,mengusap mataku secara kasar lalu minta dibuatkan
"satu cangkir coklat panas bisa?" kataku sambil memberikan senyuman untuk menandakan bahwa aku baik baik saja namun ternyata itu tak berhasil,raut sedih diwajahku tak bisa terhapus oleh senyumku.
"Baik tunggu sebentar." setelah barista itu pergi,aku kembali menelungkupkan wajahku ke tanganku. menangis dalam senyap,mencoba mencerna dan menerima kenyataan bahwa tadi,baru tadi aku diputuskan.
selama beberapa menit aku menunggu,aku merasa seseorang tengah duduk didepanku. benar saja,barista itu yang duduk dengan senyum yang menampilkan gigi gingsulnya membuat wajahnya tampak manis dilihat.
"aku melihatmu sepertinya lagi sedih ya?kalo boleh sini cerita,siapa tau kamu lega." tawarnya. aku hanya tersenyum mengangguk,lalu mulai menyesap coklat itu pelan pelan. setelahnya aku tak tahu bagaimana bisa mataku terus mengeluarkan air mata.
"namaku aksara. mulai saat ini kamu temanku,ngga terima penolakan."ucapnya. aku tersenyum kecil.mengangguk.
sejak saat itu nama aksa,menjadi nama favoritku setelah namaku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
bandung,dan aksara
Teen Fictionaksara,kata terfavorit selama 5 tahun ini,kata yang paling indah dan paling nyaman untuk diucap. kata dengan banyak kisah didalamnya,tapi sebenernya kisahnya pun ga bener bener sebuah kisah. karena semua kisah didalam nama itu hanya akan terus menja...