30 Menit Terakhir

13 4 0
                                    

          Pada kaki yang membawa langkahku. Di dalam hati ini ada perasaan yang meminta segera di utarakan. Pada jiwa yang telah lama menjadi penghuni relung hati. Sore ini akan aku sampaikan, kepadanya yang aku cintai sejak lama. Taman ini akan menjadi saksi, cinta kita akan menyatu.

          Setelah sekian lama kita dipisahkan oleh jarak, hari ini kita akan bertemu untuk melepas rindu. Aku yang sebenarnya hanya sebagai sahabat terbaiknya. Menyimpan cinta yang sangat dalam.
Aku duduk di sebuah bangku, di taman ini. Menunggunya yang mengajakku bertemu.

          “Rey!”
          Suara yang tidak asing di telingaku, mengagetkanku dari belakang.

          “Rain?” Aku menatap lekat matanya, betapa cantik dia sore ini.

          “Sudah lama menunggu?” Rain, bertanya.

          “Baru aja sampai,” jawabku seadanya.

          “Kamu apa kabar, Rey?”

          “Baik. Kamu sendiri?” tanyaku.

          “Aku juga baik, Rey.”

          Hatiku berdebar, ketika wajahnya menatap ke arahku. Dengan mata cokelat yang membuatku jatuh cinta kepadanya. Rasanya, ini adalah waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaanku kepadanya.

          “Rain, aku ing....” Suaraku terpotong, dengan perkataan yang sama.

          “Kamu mau bicara apa, Rey?”

          “Kamu duluan, Rain, mau bicara apa?”

          “Kamu aja yang duluan, mau ngomong apa, Rey?”

          “Rain! Aku tahu kamu selalu ingin lebih dulu, berkata apa pun.”

          “Jadi begini,” Rain, terdiam sejenak. “Aku jadian sama cowok, Ray,” lanjutnya.

          Seketika hatiku seperti ada jarum yang menusuk perlahan, pelan menancap lebih dalam. Aku memandang ke arahnya, isyarat bertanya dengan memainkan alis mata.

          “Namanya, Indra, Rey. Orangnya baik, selalu ada buat aku.” Rain, menjelaskan.

          Apa aku tidak baik di matamu Rain. Apa aku pernah, tidak ada waktu untuk kamu. Enggak Rain, aku selalu ada buat kamu. Hanya saja kamu tak pernah sadar, ada aku di sini dengan sangat mencintaimu.

          “Terus, tadi kamu mau bicara apa, Rey?”

          “A-aku besok ingin ke Jakarta, Rain.”

          “Kok, mendadak, Rey?”

          “Aku mau melanjutkan kuliah ke sana, Rain.”

          Betapa sakitnya menyimpan perasaan, dan berbohong dengan keadaan. Mungkin ini adalah, 30 menit terakhir kita bertemu Rain. Maafkan aku, karena aku tidak mampu mencintaimu. Dengan kenyataan bahwa dirimu, mencintai orang lain.

          Maafkan aku Rey, telah berbohong dengan perasaanku kepadamu. Aku mencintaimu Rey.

05/06/2020 | PenaAkara.ID

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang