Kalau aku cerita tentang biografiku apakah kalian mau mendengarkan?
Oke perkenalkan nama aku Juna nama lengkapku Arjuna Erlangga. Mungkin kalian bisa bayangkan bagaimana sosok seorang Arjuna pada film-film di televisi. Kalian bayangkan saja ya, karena aku tidak ingin menjelaskan bagaimana rupaku tapi aku akan menjelaskan karakterku yang jauh dari khayalan kalian.Aku berusia tujuh belas tahun, anak ketiga dari empat bersaudara dan saudara-saudaraku juga berjenis kelamin laki-laki, kalau mau cari jodoh silahkan datang kerumah. Aku bisa dibilang sedikit berbeda dari ketiga saudaraku tapi aku tetap laki-laki tulen. Oke itu hanya sekilas info tentangku.
Masa-masa sekolah menengah pertamaku mungkin masih bisa dibilang normal pada umumnya. Seru-seruan, belajar dan lain-lain. Banyak remaja yang merasakan masa-masa pubertas di usia ini, tapi mungkin tidak dengan aku dan sepertinya aku belum masuk dalam fase ini. Fase dimana harus merasakan yang namanya jatuh cinta.
Aku tidak pernah peduli akan hal itu karena belum pernah terpikir untuk yang nama nya jatuh cinta, tapi bukan berarti tidak banyak wanita-wanita yang ingin dekat denganku. Aku bisa dikatakan siswa yang pintar dan sudah pasti banyak wanita yang menyukai pria Pintar bukan? Aku memiliki teman wanita yang juga unggul dikelas.
Ya... dia wanita yang suka padaku. Namanya Dinda. Dinda selalu mencari cara untuk bisa dekat denganku dan selalu mencari cara agar perhatianku tertuju padanya. Terkadang aku berpikir bagaimana caranya agar aku bisa melarikan diri darinya karena bagiku, dinda justru membuatku terganggu untuk melakukan segala aktifitasku.
Sampai sini mungkin kalian bisa menebak aku adalah pria yang dingin dengan wanita, yang bisa dibilang cuek dan bersikap bodoh amat. Ya itulah aku. Si pria dingin.
Itu juga masih pembuka untuk perkenalan kita. Kita lanjut ke masa sekolah menengah atasku. Selain aku menjadi seorang pelajar aku juga bekerja disebuah perusahaan tempat ayahku bekerja.Mungkin kalian berpikir dimasa sekolah kenapa aku sudah bekerja. Ya itu hanya kebetulan saja perusahaan membutuhkan tenaga kerja sementara dan ayah menawarkan itu padaku. Kalian pasti juga bertanya kenapa saudara-saudaraku tidak ikut bekerja?
Saudara-saudaraku ikut bekerja setelah mereka telah melihat hasil dari kerja kerasku. Ya... tidak banyak sih, tapi cukuplah untuk uang jajan tambahan. Mungkin bisa dikatakan aku sudah bekerja beberapa minggu diperusahaan tempat ayahku bekerja. Aku menikmati setiap pekerjaan yang aku lakukan dan jangan lupa satu hal, aku tetaplah Arjuna si pria dingin. Pria yang masih bersikap bodoh amat untuk membahas tentang cinta, cinta, dan cinta.
Tapi Tuhan berkehendak lain selama aku bekerja aku tidak terlalu memandang wanita yang bisa dikatakan membuatku penasaran entah bagaimana aku bisa tertarik padanya. Aku tidak tahu jelas pada pertemuan keberapa aku bisa tertarik padanya tapi yang kutahu dia wanita yang sangat berbeda Yaps berbeda dari wanita yang lain. Aku jadi teringat pada masa sekolah menengah pertamaku yang mana temanku sangat gencar ingin dekat denganku tapi justru aku mengabaikannya.
Mungkin bisa dikatakan aku menjadi lebih semangat dalam bekerja dan itu semata-mata untuk mencari tahu tentang dirinya. Aku tidak ingin menyebut namanya biarkan saja kalian menerka-nerka siapa wanita itu tapi yang pasti dia telah mengalihkan perhatianku padanya. Yang sebelumnya aku sangat tidak perduli dengan hal-hal yang berhubungan dengan hati ataupun soal perasaan karena menurutku itu hal yang rumit.
Semakin hari semakin aku penasaran dengan wanita itu dan kalian juga pasti penasaran dengannya baiklah akan aku beri tahu sedikit tentangnya. Dia sosok wanita yang cuek dan sedikit jutek, aku belum terlalu mengenalnya tapi itulah yang aku lihat tentang dirinya, terkadang diamnya dialah yang membuat jiwa penasaranku semakin meronta-ronta dan ingin mengetahui kontaknya agar aku bisa lebih mengetahui siapa dirinya dan bagaimana karakternya.
Dia anak yang sangat aktif dan rajin bekerja, dia sangat mencintai pekerjaannya dan aku bisa melihat itu. Ketika temanku sibuk mengganggunya dia hanya diam dan berusaha untuk tidak merespon mereka namun, lama kelamaan dia bisa bereaksi jika dirinya merasa terganggu. Haha semakin aku tertarik.
Mungkin kami sering berpapasan saat berada di suatu ruangan. Yang bisa aku lakukan hanyalah diam seolah-olah tidak perduli dengan suasana hatiku saat itu. Aku tetaplah si pria es batu. Si pria yang memiliki sikap dingin berubah menjadi seorang polisi yang sedang sibuk mencari identitas tawanannya haha dasar bodoh. Aku memang menjadi pria bodoh dalam sekejap, aku rela untuk naik turun tangga hanya demi melihatnya bahkan ketika stok barang masih mencukupi aku selalu mencari-cari alasan untuk bisa turun kebawah dengan alasan mengambil stok.
Meskipun aku tertarik padanya tetap saja tidak terlihat gerak-gerikku menyukai wanita itu. Dan mungkin aku tidak memberitahu siapapun tentang hal ini bahkan saudaraku sendiri. Aku menyimpan rasa ini terus-menerus dan aku tidak tahu sampai kapan rasa ini terus berlangsung, aku hanya menikmati setiap rasa dan suasana ini dan bagiku ini sangatlah aneh tapi entah kenapa aku menikmatinya.
Enam bulan pun berlalu dan tibalah waktu berakhrinya dia mengabdi pada perusahaan dan aku juga belum mendapatkan kontak wanita itu. Mungkin kalian berpikir segitu penasarannya kah aku pada wanita itu? Maaf aku juga tidak bisa menjawabnya. Tapi dia adalah wanita yang bisa membuatku mencintai dalam diam hingga sekian lamanya, dan mungkin aku ingin mengatakan padamu "Aku minta maaf karena aku tidak jujur padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu Dan Ketentuan Semesta
Historia CortaAku mungkin bisa berencana untuk masa depan yang indah. Dan kamu mungkin bisa berencana untuk menceritakan sebuah kisah pada anak dan cucu kita. Namun, semestalah yang menentukan hasil akhir dari setiap karangan ilustrasi yang kita ciptakan. Aku, k...