Satu

411 33 3
                                    

Tittle     : Our Love Story

CAST     : DBSK and other cast

YunJae Fanfiction by Jujudaisme

Note      : If you homophobic, please ignore this content.

This story contain mature content, rough language, explicit sex content. So if you can't take it just leaves already.

I WARNED YOU!!! If you don't like, please don't read! I don't give a fuck😒

______________________________________-----------------------------------------------------------

This is complicated YunJae Love story
.
.
.
.

KIM JAEJONG pov

Ini lebih buruk dari mimpi buruk sekalipun,
Ini bukan lagi cerita fanfic yang biasa kau dan aku baca,
Ini tentang hidup kita yang sebenarnya,
Ini terjadi, dan ini memang harus terjadi.
Pada akhirnya takdir tak menyatukan kita dalam ikatan yang sakral.

Kita saling mencintai, tetapi kenapa kita tidak dapat bersama?

Dinginnya suasana malam kota Seoul langsung menggelitik permukaan kulit putihku. Aku tidak terbiasa dengan ini, sudah cukup lama aku tak menginjakkan kaki dikota yang membuat namaku bersinar ini. Kota sejuta kenangan ini masih saja seperti dulu, hanya beberapa gedung yang tampak semakin gemerlap, tinggi dan mewah. Sebuah senyum terulas dibibirku, tepat mengingat persis malam yang dingin ini dikota yang sama ditempat yang berbeda dan tentu saja ditahun yang jauh berbeda.

"Seoul..."

Aku begitu lirih mengucapkannya. Kota ini sudah membuat berjuta kenangan manis, pahit, senang, suka maupun duka yang menjadi sejarah dihidupku. Aku tidak mungkin bisa melupakan semua yang pernah terjadi dikota ini. Semuanya tidak sebahagia cerita dongeng yang sering nuna-nuna ceritakan padaku  dulu. Aku tidak bahagia, aku adalah pengeran yang menikahi Sang putri, tetapi kami tidak hidup bahagia selamanya.

"Hooofftt...hoofftt..."

Kukatupkan kedua tanganku, meniup beberapa kali agar aku merasa lebih hangat. Kepulan-kepulan asap langsung terlihat menggebu disekitar tiupan nafasku. Dingin! Benar-benar dingin, ini sudah bulan November tentu tak lama lagi salju akan turun dikota ini.

“Ramai sekali..."

Mataku memutar segala arah, melihat sekitar taman mungil ini. Taman ini masih saja terlihat ramai pada jam segini. Pukul 11 malam, mau apa orang tua yang membawa anak mereka kesini? Apa mereka tidak khawatir dengan kesehatan bocah-bocah manis yang masih asyik bermain itu.

Aku melihat beberapa anak-anak yang masih bersemangat tertawa dan bersenda gurau dengan orang tua mereka. Seperti seolah mereka tak merasakan dingin yang telah menyelimuti tubuhku. Mantel bulu ini seolah tidak berfungsi ditubuhku.

"Hmmp..."

Aku kembali tersenyum singkat, ah tidak! Mungkin ini lebih berat, aku mendengus. Mengingat puluhan tahun yang lalu aku betemu dengannya disini. Kenangan singkat tetapi sangat manis. Hingga tanpa disengaja beberapa tahun setelah pertemuan pertama itu, aku kembali bertemu dengannya.

2001.

Tahun itu pertama kali ia tersenyum padaku, aku tidak mengenalnya. Dia hanyalah remaja 15 tahun sepertiku yang tidak sengaja kulihat terlibat perkelahian, kemudian kami berbincang sejenak. Dia begitu baik dan ramah padaku. Aku senang bisa berkenalan dengannya, walau itu sangat singkat. Wajahnya tak bisa aku lupakan. Gigi gingulnya yang belum rata kala itu.

OUR LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang