Dua

192 29 3
                                    

Tittle    : Our Love Story

CAST     : DBSK and other cast

YunJae Fanfiction by Jujudaisme

Note      : If you homophobic, please ignore this content.

WARNING!!!
This is YAOI fanfic means boy x boy story, so if you can't take it just leaves already. I don't wanna hear bad comments. NO BASHING!! Dont Like Dont Read!!

______________________________________----------------------------------------------------------

This is complicated YunJae Love story
.
.
.
.
.

Berhenti sejenak untuk melupakan segalanya,
Aku mendapatkannya darimu,
Sebuah api yang bekerja didalam hatiku adalah saat aku sedang mencoba untuk melupakanmu.
Aku ingin membuat kamu mendengarkanku,
Aku adalah seseorang yang datang mengunjungi celah sempit yang ada dihatiku.
.
.
.

"Papa?"

Sebuah suara lembut namun terdengar tegas langsung menyambut kepulangan namja tampan dengan dominasi cantik diwajahnya. Menginstrupsi keheningannya, Jaejong membuat bola mata dengan softlense coklat menatap bayangan anak laki-laki dihadapannya.

“Papa dari mana saja ?”

Suara itu lagi. Bertanya. Penasaran pada objek didepannya. Mata besar yang indah itu menatap Jaejong dengan pandangan khawatir setelahnya. Ia amat mencemaskan orang tuanya itu.

Jaejong tak menjawab, lebih memilih berjalan memasuki area dapur. Mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas, meminum beberapa tegukan untuk mendinginkan tenggorokkannya yang terasa amat panas.

Anak itu mengikutinya, duduk dimeja makan sambil terus memperhatikan Papa nya.

“Papa, kau kelihatan sangat lelah.” Ujar anak itu lagi, berusaha kembali menarik perhatian Jaejong.

"Kau baik-baik saja disini bukan? Kenapa kau terbangun?" Jaejong membuka suara akhirnya. Kini ia benar memperhatikan anak lelaki manisnya. Berjalan mendekati dan membelai rahang tegasnya, mengusapnya penuh kasih sayang.

"Hee? Haik, daijoubu Papa. Tapi, dari tadi Ruru merasa sangat kesepian. Saat terbangun Ruru tidak melihat Papa dikamar. Juga Papa tidak ada dikamar Papa. Ruru ingin mencari Papa, sayangnya Ruru tidak tau apa-apa tentang Seoul, Papa. Ruru juga tidak bisa terlalu bisa berbahasa Korea.” Jelas anak itu. Ia menenggelamkan wajahnya pada jemari lembut Jaejong. Mata doe anak itu masih tidak beranjak menatap mata ayahnya yang besar menyerupai miliknya.

Gomen. Papa tidak ingin mengganggu tidurmu, kau kelihatan sangat lelah setelah perjalanan dari Jepang tadi. Papa hanya berjalan-jalan sebentar, melihat keadaan Seoul.” Jelas Jaejong. Ia kembali mengusap pipi anaknya.

"Hmm, Papa aku lapar."

"Baiklah, Papa akan masak sesuatu untuk kita makan. Kau tunggu diruang TV saja."

"Dochira?" (*dochira : dimana.)

"Aigooo, baiklah sayang. Kau tinggal belok kiri setelah keluar dari dapur ini." Jaejong terlihat gemas. Gerakkan tangannya sudah mencubit kecil pipi namja itu, lalu mengusap kembali rambut biru keputihannya. Anak yang benar sangat menggemaskan. Hatinya menghangat.

"Haik..."

Mata Jaejong mengikuti arah kepergian anak itu. Melihat hingga punggungnya menghilang dari sudut pintu dapur. Sekejap tatapannya terlihat sedih.

OUR LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang