Dandelion 4

80 14 0
                                    

Terimakasih tuhan telah menitipkanku kepada malaikatmu yang kusebut ibu.
Ada banyak Ibu terbaik di dunia, tapi hanya ada satu Ibu terbaik di dunia, Itu Ibuku dan Ibu adalah yang terbaik di dunia ini, selamanya!

Ya katanya selamanya. Tapi apakah seorang ibu yang meninggalkan anaknya pantas disebut sebagai ibu? Hey, ingatlah. Seburuk apapun ibumu, tidak ada seorang ibu yang ingin menyakiti anaknya sendiri. Ibu tidak akan pernah pergi jauh meninggalkanmu, dia selalu ada dihatimu. Kau hanya perlu merasakan keberadaannya saja dihatimu.

-------

Tapi sekarang disinilah dia, sendiri, di ruang bernuansa putih, terisolasi dari sinar matahari, bau obat yang sangat menjijikan. Sudah 1 tahun sejak ibunya meninggalkan dia. Anak ini sangat terpukul, menangis setiap hari,tidak mau makan, tidak mau minum obat,tidak ada seseorang pun yang menemani nya. Hanya suster dan dokter saja yang dia liat 1 tahun ini. Kemana ibu nya, kemana dia pergi, kenapa dia tega meninggalkan anaknya yang sedang sakit seperti ini.

"Bu.. Aku sudah bangun, kenapa kau malah pergi. Apa kau tidak ingin melihatku tumbuh menjadi orang yang kuat untuk bisa melindungimu"

"kenapa kau malah meninggalkan ku dengan suster suster disini, kenapa kau tidak membawa ku pergi denganmu saja bu"

Hiks.. Hiks

-------
Ini yang dia lakukan setiap hari. hanya tidur, melihat keluar jendela, dan menangisi nasibnya.
Dia masih sangat ingat, terakhir kali melihat wajah ibunya. Mereka berdua mendaki gunung dan menemukan bunga yang sangat cantik seperti ibunya.
'BUNGA DANDELION'

Ruangan ini sangat terpencil dari ramai nya suasana rumah sakit. Sepi, sunyi, bahkan suara nafas dia pun bisa dia dengar dengan jelas.
Entah apa yang terjadi di luar sana. lorong yang biasanya sepi, sekarang sangat terdengar gaduh. Seperti suara anak anak yang berlari.

"Sangat berisik, aku tidak bisa tidur" dia menggretakan giginya

__________

Cklek..

"Hahh.. Hah aku cape sekali, kenapa satpam itu larinya sangat cepat, merepotkan saja"

Anak misterius yang memasuki ruangan minhyuk masih bersandar di pintu dan mengatur nafas nya. Dia memiliki perawakan yang tinggi, ramping, dan tampan, sepertinya usia nya terpaut 1 tahun di bawah minyuk.

"Hei... Siapa kau, lancang sekali memasuki ruangan orang sembarangan. Apa kau tidak pernah di ajarkan sopan santun oleh orang tua mu"..

Minhyuk gemetar, akhirnya dia bangun duduk di ranjang tidurnya. Anak itu yang masih terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulutnya akhirnya mendekati minhyuk pelan-pelan

"wow.. tenang kawan, aku bukan orang jahat. Bicaramu meninggi sekali, lagi pula kita masih anak anak kenapa kau bicara seperti orang tua saja.?dan kau memang benar, aku memang tidak pernah di ajarkan sopan santun oleh orang tuaku,aku tidak punya orang tua". mendengus, dia melanjutkan

"Oke, aku minta maaf. Aku lancang sudah memasuki ruanganmu, karna tadi aku sedang di kejar-kejar satpam di depan". Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Dia berjalan untuk mendekati minhyuk, dan mengulurkan tangan

"Mau apa kau,Jangan mendekatiku. berhenti dan diamlah disitu, aku bisa mendengarmu dari sini" minhyuk menyentak

"Wahh kau galak sekali. Aku hanya ingin berkenalan dengan teman baru ku" tersenyum dan dia mencoba mendekati minhyuk kembali

"Siapa yang kau sebut dengan teman. ku bilang berhentilah disitu, atau aku akan teriak". Tubuhnya bergetar dan suaranya parau

"Apa apan kau ini, kau seperti anak gadis saja yang berteriak kapan saja saat di ganggu. Aku hanya ingin kenalan denganmu, karna kau teman pertamaku. Namaku hyungwon, chae hyungwon. salam kenal, kalau begitu aku pergi sekarang". Berbalik

"Hei kau, tunggu. Namaku Lee minhyuk, kenapa kau mau berteman denganku?. Siapa tadi namamu?

"Hyungwon, chae hyungwon"



Inilah pertemuan pertamaku dengan nya..

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang