Dandelion 8

63 11 0
                                    

Saat cinta menguasai dirimu mungkin kau akan menjadi lemah karna cinta. Tapi tidak untuk hyungwon, dia tidak ingin menjadi lemah untuk minhyuk. Dia tahu minhyuk pasti membutuhkan dirinya. Minhyuk adalah semangatnya, dan minhyuk adalah obatnya. Tapi jika di lihat sekarang siapa yang sebenarnya membutuhkan obat, dirinya atau minhyuk? Dia mungkin tidak tahu rahasia apa yang sedang minhyuk simpan darinya. Tetapi hyungwon tidak bodoh untuk menyadari, bahwa kesehatan sahabat nya ini semakin lama semakin melemah.

Berulang kali hyungwon selalu membujuk minhyuk untuk memeriksakan kesehatannya, berulang kali juga minhyuk menolak secara halus dengan senyum yang sangat indah. Dia selalu bilang "aku baik-baik saja wonnie, kau tidak usah khawatir, hm". Senyum itu, senyum itu yang selalu terpatri membuat hyungwon berfikir positif, bahwa minhyuk nya, sahabatnya, benar baik-baik saja.

Sampai hari itu, minhyuk tiba-tiba meminta pada hyungwon ingin keluar dari persembunyian nya. Dia merasa sehat sekali hari itu, dan hyungwon pun berpikir itu akan baik jika minhyuk terkena sinar matahari pagi. Tetap dengan protokol yang selalu di minta minhyuk, dia akan mengenakan hodie yang menutupi rambutnya, dan masker yang menutupi wajahnya. Dia tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang di hari pertama dia menunjukan diri pada dunia lagi, dan hyungwon selalu menyetujui itu.

"Min.. Kau sudah siap belum". Hyungwon berteriak, berjalan mondar-mandir di depan kamarnya, sudah siap dengan perlengkapan yang akan dia bawa.

"Yaya..Aku datang". Minhyuk memutar badan dan merentangan tangannya lebar "lihat.. Sudah baik kan?" Minhyuk selalu tersenyum apapun perasaan nya.

"Apanya yang baik, kau yakin mau keluar dengan pakaian begini. Nanti panas loh" Ucap hyungwon masih memandang penampilan minhyuk dari atas sampai bawah, dia melanjutkan "warna hitam semua pula".

Minhyuk menundukan kepalanya lesu dan dia selalu memainkan jari-jari tangan nya jika sedang merasa sedih "wonnie, kau tahu fisik ku bagaimana kan. Mungkin kau sudah terbiasa, tapi orang lain? Aku tidak mau membuatmu malu nanti". Hyungwon sadar akan sikapnya, dan akhirnya menggandeng tangan minhyuk "kau tidak akan membuatku malu, aku akan selalu ada di sampingmu. Bahkan jika ada seseorang yang mempermalukan mu" Dia melanjutkan "jangan sedih hm, lihat aku sudah membawa semuanya di tas ini. Maaf jika perkataanku menyinggung mu min" Dia mengusap lembut pipi minhyuk yang sangat pucat.

Senyum itu selalu indah, mata itu selalu bersinar jika mendapati suatu kesenangan "aku tidak marah, let's Go wonnie" Dia menarik tangan hyungwon, menggandeng nya dengan erat.

●○●○●○●○

Dunia ini sangat indah jika kau bisa menikmati dengan sesorang yang berharga buatmu. Bersamanya, kemanapun dia akan membawamu dan menjagamu kau akan selalu merasa aman. Begitu juga yang dirasakan minhyuk dan hyungwon, mereka merasa saling beruntung satu sama lain karna bisa saling melengkapi seperti saat ini. Minhyuk tidak tahu sampai kapan dia akan bertahan seperti ini, dan hyungwon tidak tahu sampai kapan dia bisa menjaga minhyuk seperti ini. Untuk saat ini, biarkanlah mereka saling egois untuk membahagiakan hatinya masing-masing.

Taman.. Minhyuk sangat menyukai taman. Hamparan karpet rumput hijau yang luas, pohon yang saling merunduk bagai mereka sedang menyapa satu sama lain.
"Indah.. Sangat indah. Rasanya sudah berabad-abad, aku tidak pernah melihat dunia" Minhyuk berlari dengan gembira. dan hyungwon selalu tersenyum melihatnya mengikutinya di belakang .
"Pelan-pelan min, kau bisa jatuh nanti" Hyungwon memperingatkan dengan sedikit mengejar minhyuk yang berlari dengan senang. "Dan kau akan menangkapku" Ujar minhyuk yang berteriak jauh di depannya, hyungwon hanya tersenyum dengan jawaban konyol sahabatnya ini.

Selagi minhyuk masih berlari kesana kemari, di bawah pohon yang sangat besar dan rindang, hyungwon mempersiapkan beberapa makanan dan minuman yang dia bawa.Tetap dengan serius mengawasi minhyuk tentunya..
"Min istirahatlah dulu, kau sudah bermain sejak tadi. Jangan sampai lelah" Suara hyungwon lantang dan menyadarkan minhyuk. Minhyuk berjalan, sesekali berputar-putar melihat ke atas, dan menghampiri hyungwon.

"Kau senang?" Tanya hyungwon dengan menyodorkan sebuah minuman pada minhyuk yang kini sudah duduk di sampingnya. Minhyuk menimpali dengan wajah yang berbinar, dia melepas maskernya "lebih dari senang wonnie, aku sangat bahagia".

"Minumlah dulu, kau bisa bermain lagi nanti hm" Hyungwon tersenyum dan mengusap surai rambut minhyuk yang jatuh di dekat matanya, menutupi bulu matanya yang panjang.
"Thanks wonnie" Masih selalu dengan senyum dia membalasnya. Hyungwon sejak tadi menyandarkan punggungnya pada sebuah pohon besar itu, meluruskan kakinya sambil membaca buku yang dia bawa.
"Kau baca apa?" Tanpa sebuah aba-aba, tiba-tiba minhyuk menyandarkan kepalanya pada kaki hyungwon, lebih tepatnya tidur di atas paha hyungwon. Hyungwon sedikit terhenyak dengan situasi ini, tapi dengan cepat dia merileks.

"Bukan buku apa-apa, Kau mau membacanya juga? Jawab hyungwon dengan memandang minhyuk di bawah sana yang sedang memejamkan matanya.
"Aku tidak suka membaca buku. Aku lebih suka bermain seperti ini, dan tidur bersamamu". Satu kalimat lolos dari mulutnya. dan itu sudah mengejutkan hyungwon, bahkan dirinya sendiri. Dia melanjutnya dengan membuka matanya dan menatap hyungwon "Emm.. Mak- Maksudku.. Aku lebih suka bermain disini dengan mu wonnie, dari pada harus membaca buku tebal itu" Minhyuk meruncingkan bibir tipisnya. Hyungwon tersenyum dan menepuk kepalanya halus "tidurlah sebentar, aku akan melanjutkan ini"

"Baiklah, kau bangunkan aku nanti. Oke"
Hyungwon tidak menatapnya, dan hanya menjawab "hmm.. "

Hembusan angin sangat tenang hari itu. Dengan sopan, angin menyapa halus rambut-rambut minhyuk yang lembut. Sesekali hyungwon membenarkan rambut minhyuk yang berantakan karena tertiup angin. Menatap minhyuk yang sedang tidur nyenyak di bawah sana, hati hyungwon menghangat. Dia selalu mendapat kedamaian jika melihat minhyuk tidur tenang seperti ini. Mengusap rambutnya, bulu matanya yang panjang, wajahnya yang pucat putih dan dingin, hyungwon merasa ingin selalu melindungi orang ini. "allow me to take care of you, min"

Minhyuk mengerang pelan disana "mmhh.. "
Hyungwon terkejut, apa dia sudah membangunkan minhyuk. "Min, are you okay?" Hyungwon mengguncang pelan pundak minhyuk yang masih tertidur di kakinya. "Min.. Please buka mata kamu, jangan bikin aku khawatir. Hey.. " Hyungwon sangat kalut, karna minhyuk tidak membuka matanya. Wajah minhyuk semakin pucat, semakin dingin. Tiba-tiba darah keluar dari hidungnya..

"Oh shit... Please bangun min". Minhyuk tidak menjawab apalagi membuka matanya. Darah masih menetes dari hidungnya. Saat itu juga, hyungwon bergegas membopong tubuh lemah minhyuk.

"Aku baru saja meminta ijin untuk selalu menjagamu, dan kau sekarang seperti ini. Tolong bertahanlah. Aku mohon"..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang