d

7.7K 31 0
                                    

[zahra pov]

Pagi yang cerah nan sejuk. Aku mati-matian bangun pagi, ya demi dare ini. Suara desiran ombak yang berirama, menghiasi pagiku. Cukup ramai juga disini untuk ukuran pagi hari.

Sangat tidak kusangka, aku berada disini. Dan tebak apa? Aku benar-benar hanya berdua dengan Vero. Aku tadi sempat mencubit tanganku diam-diam, dan ternyata sakit. Ah, ternyata aku tidak sedang bermimpi. Tetapi, kejadian ini terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

Aku menatap Vero yang sedang memperhatikan ombak yang menyentuh bibir pantai.  Di bibirnya terlukis senyuman. Perlahan-lahan, ia menutup matanya. Pasti dia sangat menikmati deru suara ombak ditambah angin yang meniup kencang. Suasana ini benar-benar nikmat.

“Sesuka itu ya?”

Vero membuka matanya, mengalihkan perhatiannya kearahku sejenak. Ia tak henti-hentinya tersenyum. Lalu ia kembali memejamkan matanya dan berkata, “Dari aku kecil, aku selalu berfikir kalau pantai itu surganya bumi.”

“Bener-bener bagus banget. Kalau boleh mendramatisir sedikit, aku mungkin gabisa hidup kalau gaada pantai, hahahah,” tambahnya.

Aku ikut tertawa mendengarnya. Lucu sekali. Kenapa aku baru menyadari sekarang ya, ada pria selucu ini? Selama ini aku terlalu mengabaikannya. Ya salah satu faktornya adalah karena dia terlalu populer untukku.

Aku melihat-lihat sekitar. Di area pantai juga ada hutan yang lumayan lebat dan tentunya luas. Sepertinya menarik.

“Ver, Vero!”

Aku memukul-mukul tangannya, mencoba untuk menyadarkannya dari nikmat surga dunia ini. Vero menolehkan kepalanya dan memandang apa yang aku tunjuk.

“Masuk ke hutan itu yuk! Mau gak? Ayolah kita nikmatin suasana daerah pantai, kan belum tentu besok-besok bisa kesini lagi. Kayaknya kamu bakal suka deh suasana disana.”

truth or dare ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang