n

9.5K 39 3
                                    

[zahra pov]

"H-halo?"

"Halo."

"I-ini Vero kan?"

"Iya, maaf ini siapa ya?"

"Ini Zahra."

"Oh kamu Zah. Ada apa? Kok tumben nelfon."

Aku bingung bukan main. Aku harus bicara bagaimana? Masa tiba-tiba ngajak ke pantai? Aneh. Persetanan dengan Kevin.

"Zah?"

"Eh iya halo ayo ke pantai."

Aku membulatkan mata dan reflek menutup mulutku erat-erat. Mulut sialan, mudah sekali kau berbicara seperti itu huh?

Suasana hening sejenak. Perasaanku tidak karuan. Rasa malu mendominasi tubuhku. Ah, aku sudah dicap aneh sekarang, pasti.

"Hah apa? Lantai?"

Dahiku otomatis mengkerut. Aku bernafas lega, rupanya ia tidak mendengar jelas perkataanku. Haduh, syukurlah.

"Sori Zah sori, putus-putus. Apa tadi? Lantai?"

"A-ah enggak kok enggak."

"Apaansi tadi, mentai? Atau apa?"

"E-enggak kok engga, gajadi hehe. Maka-"

"Hahahahah enggak enggak, pantai kan? Tau aja aku suka pantai. Mau kapan? Lucu bgtsi."

truth or dare ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang