5/5

388 21 1
                                    

Author POV

Leona sedang mengelus-elus rambut pendek milik Dhena yang basah karena keringat akibat Dhena bermain basket tadi.

"Rasa ini cukup untuk untuk memastikan bahwa aku telah jatuh cinta dengan kamu, putri tuan Haridshon:)" gumam Leona dalam hati sambil mengelus-elus pipi Dhena.

"Engghhhh..." suara Dhena yang telah sadar dari pingsan nya.

Leona yang mendengarpun langsung menatap Dhena dan segera memberi Dhena air putih untuk diminum.

"Duh.. Sakit banget bahu gue" keluh Dhena lalu duduk di tepi ranjang.

"Udah dibilangin suruh abisin dulu sarapannya, masih aja ngeyel!. Kalau udah kayak begini kan aku jadi khawatir sama kamu! Kamu tuh peka dikit dengan kesehatan kamu!" ucap Leona emosi sambil menitikkan air matanya.

"Eh, bukan gitu, aku takut telat ke sekolahnya. Maaffin aku Le, jangam nangis yah" ucap Dhena mengusap air mata dipipi Leona.

Leona memgangguk sambil tersenyum kepada Dhena.

"Tapi ada syarat nya" ucap Leona.

"Katakan apa aja, aku bakal turutin"

"Cium aku!" tegas Leona dengan senyum menggoda nya.

Dhena melotot kan matanya tak percaya dengan ucapan Leona barusan, ia merasa ini hanyalah mimpi dan Dhena harus bangun dari mimpi tersebut.

Dhena masih bengong melihat ke arah Leona, dan Leona mengerutkan alisnya.

"Dhena..." panggil Leona menepuk pelan pipi Dhena.

"Haa - apa?" Dhena tersadar dari lamunannya.

"Cium aku... Cepetannn!" rengek Leona dengan suara serak menggodanya.

Leona mencondongkan badannya, masuk di sela kangkangan Dhena yang duduk di tepi ranjang UKS dan Leona menangkup kedua pipi milik Dhena.

"Mau dicium dimana?" tanya Dhena dengan jujur, karena ia takut jika ia salah cium.

"Disini" tunjuk Leona di bibir ranum miliknya.

Dhena menghembus kan nafasnya, ia hanya pasrah saja. Daripada ia harus membujuk Leona yang ngambek.

Dhena menarik tubuh Leona makin dekat ke arah tubuhnya, dan Dhena mencondongkan wajah nya karena posisi Leona saat ini berdiri tepat di Dhena.

Cup.. Dhena mencium bibir merah ranum milik Leona, jujur ini adalah first kiss milik Dhena yang ia jaga selama ini. Dan pada akhirnya Leona lah yang berhasil merebut nya.

Leona menarik tengkuk kepala Dhena supaya memperdalam ciuman mereka, dan yang terjadi adalah...

"What the fuck!!"

"Anjing, ciuman!!"

Dhena dan Leona terkejut dan melepaskan ciuman mereka.

Jasy segera menutup pintu ruangan UKS dan langsung menghampiri Dhena dan Leona yang gugup akibat teriakkan jumpscare dari ia dan Violin.

"Bangke emang kalian berdua! Ngagetin aja, gue kirain pak Suryadi!" ucap Dhena kepada Jasy dan Violin.

Leona? Dia cuman diam menetralkan detak jantungnya akibat kagetan dari Violin dan Jasy

"Nggak salah liatkan gue tadi?" tanya Jasy heran.

"Butak mata lo!" jawab Dhena.

"Anjing banget lo udah berani nyosor anak orang yah!" omel Violin kepada Dhena.

DHEN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang