___________________________________________
Rachel meletakkan kembali buku bukunya di ransel.
"Ayo ke kantin!"pinta Rachel pada teman temannya.
"Sebentar!gue belum siap nomor 4"sargah Aurora cepat.
"Jawabannya protista mirip tumbuhan"ucap Rachel cepat sebab perutnya tidak bisa menahan lapar lagi.
"Oke siap!ayo ke kantin!"Aurora bangkit dari duduknya.
"BTW Victory masuk final nih, traktir dong ya.."ucap Khenzia tertawa.
Semua menyetujui,Victory yang menjadi korban pasrah dan mengangguk.
Olimpiade yang diadakan WIN organization selalu bergerak cepat dalam menindak sesuatu,setelah penyeleksian hasil segera diumumkan."Iya gue traktir,udah ayo buruan gak kasian liat muka Rahcel nahan laper"ucap Victory.
"Emang tadi pagi gak sarapan chel?"tanya Khenzia.
"Sarapan tapi dikit,udah ayo ceritanya sambil jalan aja!"ucap Rachel segera keluar dari kelas.
Tetapi saat mereka keluar kelas,semua murid berlarian menuruni tangga."Ada apa sih?kok semua lari lari?"tanya think mewakili semuanya.
"Eh putri!ini pada kenapa sih?"tanya victory menahan murid yang ingin lewat.
"LO BURUAN KELUAR DARI SEKOLAH!!!SEKOLAH MAU DI BOM!!"ucap Putri lalu berlari bersama yang lain.
Mereka saling pandang.
"Di Bom?"tanya Think.
"YAUDAH KALAU GITU LARI GOBLOK!!"ucap khenzia menyadarkan yang lain.
Mereka ikut berlari menuruni tangga,Lantai 3 tidak terasa melelahkan jika dalam kondisi menegangkan seperti ini.
Waktu seakan berjalan begitu lambat,keringat dingin membasahi seluruh siswa dan siswi yang ingin segera keluar dari sekolah.Violara terjatuh akibat tali sepatunya yang tidak terikat, tubuhnya yang kurus terinjak injak oleh orang orang yang berlarian.Rachel yang menyadari Violara menjerit meminta pertolongan segera membawa Violara menjauh dari sekolah.
Violara tak kuasa menahan sakit di sekujur tubuhnya ia menangis menahan sakit di kakinya yang harus dipaksa untuk berlari.
Mereka segera keluar dari gerbang sekolah,berlari sejauh mungkin.
Wajah pucat kentara sekali diwajah siswa dan siswi,tak jarang dari mereka ada yang saling mendorong agar nyawa mereka selamat.
Rachel yang tadinya lapar sudah kenyang memakan rasa panik.
Jeritan ketakutan terdengar dimana mana,semua siswa segera menuju tempat yang menurut mereka aman.Mereka berhenti di sebuah taman raya kota yang lumayan jauh dari sekolah.
Semua murid bergetar ketakutan,ada yang menangis menelpon orang tuanya,ada yang langsung pulang dan ada juga yang pingsan.
Violara dan Alvira menenangkan Think yang menangis.
Rachel segera menelpon ambulan dan memanggil penjaga UKS agar Violara mendapat pertolongan utama.Kaki gadis itu terkilir darah mengalir di pelipisnya.
Klarisa datang dengan sebotol air mineral di tangannya,gadis tomboy itu menyerahkan botol itu kepada yang lain."Minum dulu think".Ucap Klarisa seraya mengelus pundak Think yang bergetar.
Think meneguk air itu seperti orang kehausan.berlari dari lantai 3 juga melewati halaman sekolah yang lebarnya sudah hampir seperti bandara sangat melelahkan di tambah uji mental dengan kabar pengeboman bukanlah hal yang tidak mengejutkan.
"Lo gak papa kan Think?"tanya klarisa mendapati air muka Think berubah menjadi ketakuan.
"Aku gapapa,cuma capek aja lari lari tadi"jawab Think.Klarisa dan yang lainnya menghela nafas lega,pasalnya gadis mungil ini mempunyai riwayat panick attack sejak kecil.
Rachel mengedarkan pandangan dan mendapati Bu Karina dengan 3 guru yang lain sedang menenangkan semua siswa yang menangis dan juga pingsan.
Rachel juga menangkap sosok Brian di bawah pohon rindang dengan Hoodie hitam dan ransel yang nengkreng di bahu kanannya,kedua tangan laki laki itu dilipan didadanya.Brian terlihat santai.Keadaan sedikit tenang,Bu Karina mengusap wajahnya kasar.
BOM!!!!
Semua menutup telinga mereka dan menjerit ketakutan.
Bom sudah meledak, sekolah runtuh.Tepat didepan mata semua orang.
Tangisan kembali pecah dan korban pingsan bertambah.termasuk Thing.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT SHOULD I DO? (Bimbang)
Teen FictionRachel Demilato Yusuf definisi cewe sempurna. Cowo? Tolong kalau yang ini masalah terbesarnya.tidak bisa memilih antara Brian dan Bam.