"Fee, makan ini." Kata Ryan.
Yap sekarang kami, aku dan Ryan sedang berada di restaurant berdua. Date? Sepertinya. Mel? Dia balik dengan Richard. Entahlah aku sudah memperingatinya. Aku sayang Mel dan takut dia terluka dua kali oleh orang yang sama. Tapi yeah. Dia sangat keras kepala."Kamu tidak makan?" Tanyaku.
"Melihatmu makan saja sudah membuatku bahagia dan kenyang. Setelah kamu berminggu-minggu mogok makan. Haha." Jelas Ryan.
Aku pun tersenyum.
Kami menghabiskan makan. Ryan membayar makanan kami. Kami pun keluar dari restaurant yang berada di mal itu.
"Sehabis ini mau kemana?" Tanya Ryan.
"Shopping?" Saranku.
"Baiklah!" Balas Ryan antusias
Kami pun. Ralat. Lebih tepatnya Aku pun menarik Ryan ke toko bernama Forever 21.
"Belanjalah sesuka hatimu. Aku akan membayar semuanya." Kata Ryan.
"Okay! Siap-siap uangmu habis!" Candaku.
Baiklah. Ryan termasuk orang kaya, yap semua yang bersekolah di sekolahku adalah orang kaya. Haha.
Setelah 30 menit berbelanja, Aku pun pergi ke cashier. Well, Ryan benar-benar membayarnya.
"Semuanya $140." Kata seorang wanita yang bekerja di bagian cashier.
Ryab pun membayar dengan memberikan 2 lembar uang $100 lalu mengambil kembaliannya.
"Sekarang mau kemana?" Tanya Ryan setelah kita keluar dari Forever 21.
"Mau nonton bioskop ga?" Saranku.
"Boleh." Jawab Ryan.
Lalu kami pergi ke bioskop dan menonton film Insidious 3.
Setelah menonton kami pun pulang.
"Thanks for today Ryan." kataku sambil turun dari mobilnya.
"Yourwelcome. Tomorrow I'll pick you up at 9, Princess." kata Ryan di mobil sambil tersenyum.
"Okay." jawabku.
Aku pun masuk ke rumahku. Ke kamarku dan mandi. Setelah mandi aku mengeringkan rambutku dengan hair dryer. Setelah itu aku mengambil baju tidur. Yas. Pajamas!
Aku pun turun ke bawah untuk movie marathon bersama Mel. Ya kita selalu melakukan movie marathon setiap hari sabtu.
"Kenapa kau tidak mengajak Ryan kesini?" tanya Mel.
"Well, aku sedang tidak mau diganggu. Haha, masa aku harus melihat wajah dia setiap saat?" jawabku.
"Baikah, nona. Apa yang kamu ingin tonton?"
"Hm. American Horror Story?"
"Alright."
Aku dan Mel menonton AHS dari part 1-3 akhirnya kami pun tertidur.
"I drove by-"
Telfonku berdering. Aku pun mengucek-ngucek mataku yang masih berat ini. Jam menunjukkan jam 8 dan aku dan mel masih di sofa sehabis menonton AHS.
Aku pun mengangkat telfon itu.
"Halo?" kataku sambil menguap.
"Fee?"
Siapakah itu?
Aku mengecek nomor ponselnya.
Nomor tidak di kenal.Wait...
Bukankah itu..
Suara Tom?!•••••••••••
Note:
Sorry late update ya. It's been a week since I published Chapter 15 hehe.
Kalian juga ga send feedback jadi makin lama hehe. Okay! next chapter will be updated 2-3 days IF you send feedbacks [vote+comment]
ByeeeexHey guys, you can find me on:
Ask.fm/carolinaharli
Twitter.com/25cheroline
Instagram.com/carolinaharlivote + comment → fast update 💛
Published on 24 December 2014
02:50 am
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POPULARITY
Teen FictionFelicia Annabelle Tiffany. Dulu adalah seorang nerd di sekolahnya hanya untuk mencari teman sejati dan akhirnya ia menjadi normal, yap, gadis popular. Hidupnya yang normal dan menurut fans-fansnya atau pun para haters, hidup seorang perempuan canti...