Setelah insiden ketidaksengajaan membahas kakak New besoknya mereka kembali seperti biasanya, setelah Tay mencoba kembali meminta maaf dan ternyata New tidak mepermasalahkannya. New menjelaskan kalau setiap New membahas kakaknya dia akan selalu bereaksi seperti itu.
Dan saat ini New terlihat menemani duduk disamping Tay yang sedang sibuk menatap layar laptopnya. Gak hanya menemani, tapi New juga sedang difungsikan Tay sebagai teman untuk membantu mencari materi untuk melengkapi berbagai tugas yang harus Tay selesaikan sebelum kelulusan. Iya mereka sudah berteman hampir 6 bulan dan jangan tanya kedekatan mereka sedekat apa karena salah satu dari mereka akan denial.
Sebagai contoh kedekatan mereka adalah mereka bisa seharian berdua di condo hanya untuk maraton menonton film, berjamjam di tempat gym, hangout seharian berdua entah menonton film, mencoba tempat makan atau dessert baru, seharian hunting foto, berbicara berjamjam hanya untuk obrolan yang tidak semua orang ngerti, pergi liburan berdua berhari hari dan hal hal lainnya.
"Lo belum ngantuk kan Hin?" Tay mencoba memastikan kalo New gak memaksakan diri buat nemenin Tay yang pasti begadang buat malam ini, setelah Tay melihat jam saat ini sudah menunjukan jam 1 dini hari. Ini menjadi rutinitas Tay setiap malamnya dengan New kalau dia tidak memiliki keperluan lain akan menemani Tay bahkan karena New terlalu malas untuk keluar condo Tay, berujung pada New menginap di tempat Tay.
"Belum kok" berbanding terbalik dengan wajah New saat ini seperti orang yang sedang menahan kantuk.
"Tapi muka Lo udah kayak orang yang hampir kehilangan kesadaran gitu Hin. Udah tidur gih, gue udah hampir selesai kok" Hampir menurut tay butuh waktu sekitar 2 jam lagi. Tay mana tega ngebiarin New dengan posisi menahan kantuk seperti itu. "Tidurr sana Hin. Balik ke condo atau mau nginep aja disini?"
"Gue mau tidur disofa aja, biar Lo gak sendirian Tee"
"Enggak. Enggak. Lo sana tidur dikamar gue, kalo Lo tidur di sofa, gue males angkut badan gede Lo trus pagi pagi berakhir dengan Lo ngeluhin sepanjang hari kalo seluruh badan Lo sakit semua karena tidur di sofa" Pernah kejadian soalnya dan Tay gak pengen ngulang kejadian yang sama, angkat badan New yang besar dan keras -menurut TAY- itu benar benar menguras tenaga kejadian ini juga yang jadi alasan Tay mengganti panggilan dari New jadi Hin. Belum lagi melihat ekspresi kesal dan rengekan New setelahnya, percaya deh itu bukan kombinasi yang bagus buat keberlangsungan hidup Tay .
"Isshhh" New ingin membalas semua ucapan Tay, tapi New terlalu malas dan mengantuk jadi New hanya berdiri dan berjalan tergopoh gopoh ke kamar Tay.
.
.
.
.
."Akhirnya gue bisa nafas Hin. Hahhh~"
"Jangan aneh deh Tee, Lo selama ini hidup gimana kalo gak nafas?" New membalas pertanyaan konyol Tay dengan malas. Rasanya pertanyaan Tay mengurangi rasa manis dessert yang sedang dia makan.
"Ayolahh Hin. Lo tuh kalo udah sama dessert ilang deh kepinteranya. Itu tuh kiasan Hin. Kiasan. Karena akhirnya sabtu minggu ini gue gak dikejer sama tugas" Tay mencoba menjelaskan dengan sabar. Dan Tay hanya melihat New mengendikan bahu tanda dia tidal terlalu peduli dengan segala penjelasan yang Tay kasih. "Gimana kalo besok kita nonton Hin?"
"Emmm gimana yaa, gue harus liat jadwal dulu Tee"
"Abis itu gue traktir makan dessert ditempat kesukaan Lo?"
"Oke. Setuju. Jam berapa?"
"Lo bener bener ya Hin. Kemana jawaban keragu raguan Lo sebelum gue tawarin dessert gratis huh?" Tay merasa mendapat kutukan karena dikelilingi oleh orang seperti Off Gun dan sekarang bertambah New. Mereka benar benar paling bisa memanfaatkan Tay.
"Auu~ emang gue pernah bilang gak mau nemenin kamu Tee? Gue kan gak se jahat itu" dengan nada dan wajah polosnya New menjawab.
"Eung. Eung. Eung. Nanti gue hubungi Lo lagi"