Bagian 2.

18 5 0
                                    

Banyak bisik bisik dan decakan kagum memenuhi koridor saat 3 gadis yang berbeda angkatan itu menginjakkan kakinya di sekolah, tetapi dihiraukan oleh gadis gadis tersebut kecuali satu gadis yang sibuk tebar pesona sana sini kepada para cowok yang lewat dan masuk kedalam kriteria gadis itu. Ya siapa lagi yang suka tebar pesona sana sini kalo bukan Auris? Sedangkan kedua temannya hanya memutar bola mata mereka dengan malas.

"Anjir lha Uris gatau malu banget tepe tepe kek orang kurbel aja" gerutu Ara yang merasa malu dengan sikap Auris yang terlalu percaya diri itu.

"Kaya gatau temen Lo aja" jawab Aileen

"Temen Lo juga kali"

"Masa? Gue lupa tuh punya temen kek gitu."

"Eh gue duluan ke kelas ya Jan lupa istirahat Lo pada nyamperin ke kelas gue buat kekantin" Auris angkat bicara saat sudah sampai di depan kelas X IPA dua.

"Hm" gumam Aileen dan pergi begitu saja menuju ke kelasnya yang berlawanan arah dengan kelas Ara.

Oh iya mereka itu beda angkatan tapi udah sahabatan sejak masih di dalam perut karena ya mereka memang satu kompleks dan untuk Ara dan Auris itu masih keluarga karena ibu mereka itu saudaraan.

***

Kelas yang tadinya ramai seketika menjadi hening saat seorang gadis masuk kedalam kelasnya.

Gadis yang dikenal dengan sikapnya yang cuek dan bermulut pedas tapi cantik itu memang ditakuti oleh sebagian anak anak disekolah. Ya siapa lagi kalo bukan Aileen Giordano.

"Ngapain pada liatin gue" ketus Aileen yang membuat kelas menjadi kembali ramai dan melanjutkan aktifitas yang tadi tertunda.

Aileen memilih melanjutkan langkahnya menuju ketempat duduknya dan memasang earphone dikedua telinganya dan menyalakan musik di handphone nya yang terhubung ke earphonenya tersebut.

***

Arabelle pov

"Araaa" baru saja menampakkan batang hidungnya dedepan pintu teriakan teman sekelasnya sudah terdengar nyaring.

"Apaan dah berisik banget"

"Ya sorry. Eh btw Lo udah ngerjain tugas fisika belum?"

"Udah lha. Nih kalo Lo mau liat, gue ada urusan bentar ke kelas XI" Ara yang tau maksud temannya pun menyerahkan buku tugasnya

"Aaa tau aja deh Ara. Makasih ya hehe"

"Iya sama sama" jawab Ara sambil berlalu keluar kelas.

Tuh kan Ara tuh baiknya kebangetan jadinya dimanfaatin sama temen sekelasnya. Bahkan sering banget sampe ditulis di papan tulis dan di salin sama teman sekelasnya. Haduhh itu baik apa bego?

***

Auris POV

"Halo pribadeh orang cantik sejagad raya dateng nih karpet merahnya mana?" Teriakan Auris menggema di dalam kelas X IPA 2.

"Berisik Lo kutil" balas lelaki yang duduk di atas meja guru

"Eh gaboleh gitu dong sayang masa sama pacar sendiri ngomongnya gitu"

"Dih amit amit gue pacaran sama cewek kaya Lo" balas cowok yang diketahui namanya Ferre itu ngegas

"Awas aja Lo naksir gue, gue gabakal mau jadian sama Lo!" Balas Auris sebal sambil menghentakkan kakinya menuju ke tempat duduknya yang berada di urutan no 2 dari depan.

"Heh Lo berdua kerjaannya berantem mulu, jodoh baru tau rasa Lo!" Teriak teman si lelaki tadi.

"Amit amit!" Jawab mereka berdua serempak.

"Ciee kompak niyee jodoh Lo berdua tuh" teriak teman sekelas mereka.

Auris hanya memutar bola matanya malas.

Selang beberapa menit bel masuk berbunyi dan kelas yang tadinya ramai menjadi hening saat guru Matematika yang terkenal killer memasuki ruangan.

"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Ida

"Pagi bu" serentak kelas X IPA 2

"Baiklah kita lanjutkan pelajaran yang kemarin, buka buku paket matematika hal 124"

Semua murid pun segera membuka buku dan melanjutkan pelajaran.

***

Hm lanjut ga nih?
Jan lupa voment dan share ke temen" kalian yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Three Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang