CHAPTER 14

6.7K 422 20
                                    

Sorry for typo

"Argan pjnya dong."pinta Karin menghampiri meja Argan dan Cherly.

"Iya traktir kita makan dong."sahut Dini

"Ayolah Ar lo kan tajir."timpal Bella dengan cengiran.

Argan menghela napas. Hendak membalas ucapan mereka tapi suara dobrakan pintu menghentikan.

Disana terdapat Argan, Reno dan Deni berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa.

"ASU EDAN!!  Jadian kagak bilang, temen macem apa lo."ucap Dimas membara sambil menatap tajam Argan.

Argan hanya nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bangsatt emang. Pokoknya traktir kita makan di kantin."ucap Deni. Sedangkan Reno hanya diam.

Argan memutar bola matanya malas. Cherly yang melihat itu terkekeh pelan.

"Iyo iyo,ngko tak traktir."balas Argan setengah ikhlas dengan bahasa Jawa.

"Anjing yo ngono ta."ucap Dimas menirukan bahasa Jawa dengan menepuk bahu Argan keras, membuat empunya meringis kesakitan.

"SAKIT ASOOO."Pekik Argan.
Cherly yang melihat Argan meringis kesakitan pun mengusap-usap bahu Argan.

Semua murid di kelas mencie-ciekan dan menggoda Cherly. Cherly yang malu pun menutupi wajahnya dengan buku. Argan terkekeh melihat pacarnya yang lucu saat malu.

"Woy, Pak Jodi nggak masuk, jadi kita free class 2 jam. Jangan ada yang keluar kelas."ucap Galih kepada teman-temannya. Mereka semua bersorak gembira.

Argan dkk dan Cherly dkk duduk di kursi yang depannya ada 4 bangku digabungkan.

Mereka bercanda gurau. Berbeda dengan Reno yang hanya diam saja. Ntah mendengar ocehan teman-temannya atau tidak.

"Woy No, lo kenapa diam aja. Biasanya juga lo yang paling semangat."Tanya Argan yang melihat Reno galau

"Iye, tumbenan lo No."sahut Dimas.

"Gini lo tau kan pacar gue, si Nara. Dia kemarin minta ketemuan di cafe. Ya gue mau aja soalnya gue juga gabut kemaren."
Ucap Reno

"Trus lo kenapa galau gitu?"tanya Deni memotong ucapan Reno.

"Diem dulu sat."ujar Dimas menggeplak kepala Deni. Deni malah nyengir gajelas.

"Yang bikin gue kesel itu, Dia ngajak ketemuan gue karna dia mau ngenalin sama calon suaminya dan lebih parahnya lagi dia ngasih gue undangan, kan bangsat."lanjut Reno menjelaskan dengan berapi-api.

Semua orang terdiam. Tak lama kemudian gelak tawa memenuhi kelas Ipa 2.Bella ngakak paling keras. Reno menatap temannya kesal.

"Bwahaha ngakak anjir."ucap Argan di sela-sela tawanya.

"whahaha kasian bet lo, kalo gue malu dah."sahut Dimas

"Mampos,, kena karma juga kan lo. Makanya jangan mainin cewek. Di mainin balik kan lo hahaha."timpal Bella ikut meledek Reno.

"Tau ah kesel gue."ucap Reno dengan muka nahan kesal.

"Itu No lagu yang pas buat lo."ucap Deni yang membuat kelas diam mendadak.

"Yang gimana Den?"tanya Argan penasaran

"ATIKU RASANE LORO, NYAWANG KOWE RABI KARO WONG LIYO. NANGIS GETIH ELUHKU, REMOK AJUR ROSOKU, KOWE TEGO NINGGAL AKU."Teriak Deni menyanyikan lagu Jawa 'di tinggal rabi' .

Semua orang di kelas tertawa karena ulah Deni yang kocak.

"Anjir anjir ngena banget lagunya."sahut Rama, salah satu siswa yang paling dekil.

"NGEJLEB ANJIR." teriak Reno kesal kepada teman-temannya.

"Fuck, asu kadal ulo kambing babi jangkrik---"sambungnya mengabsen binatang.

"Ora oleh ngono lo,gusti allah ora seneng"ucap Argan santai menggunakan logat bahasa jawanya.

"Ora oleh ngono, gusti allah denger."Dimas ikutan bicara sok bijak.

Teman sekelasnya menyoraki Argan dan Dimas, ada yang lempar pulpen,penghapus dan parahnya buku paket membuat mereka berdua mengumpat pelan.

"Gua punya lagu yang pas buat Reno."ucap Deni yang membuat kelas hening lagi.

"Gimana gimana?"tanya Dimas

"Bentar bentar."balas Deni kemudian berdehem.

"DUDU KLAMBI ANYAR SING NANG NJERO LEMARIKU. NANGING BOJO ANYAR SING MBOK PAMER KE NING AKU."teriak Deni lagi menyanyikan lagu Jawa 'pamer bojo anyar'. Semua siswa diam di tempat duduknya.

Argan dan Dimas sudah merapikan kembali meja yang dia gabung, tapi Deni asik bernyanyi.

Dia tidak sadar jika Pak Jodi sudah di depan kelas dengan muka menahan marah.

"Kok nggak ketawa lagi sih?"tanya Deni dengan muka bingung. Teman-temannya memberi kode agar melihat ke depan tapi apalah daya dia tidak paham.

Dia berbalik badan hendak duduk tapi matanya menatap Pak Jodi yang sudah di depannya dengan muka marah. Deni gelagapan.

"Eh bapak, makin ganteng aja pak. Bapak apa kabar?"sapa Deni dengan gugup. Pak Jodi menatapnya tajam.

"Keluar kelas sekarang juga."ucap Pak Jodi galak kepada Deni. Deni menelan ludahnya susah payah.

"Jangan dong pak."ucap Deni memelas.

"KE.. LU.. AR.."ucap pak Jodi penuh penekanan yang membuat Deni terkesiap. Kemudian dia berlari keluar kelas. Semua murid tertawa melihat Deni.

"Diam."bentak pak Jodi yang membuat kelas langsung hening.

"Kita mulai pelajaran."ucapnya yang membuat semua murid menatap tajam ke arah Galih, seolah-olah berkata 'lo bohongin kita'. Yang di tatap nyengir lebar.

Vote and comment 😊

ARGAN'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang