Weekend,, hari paling Indah bagi remaja. Hari paling nikmat untuk tidur sampai siang.
08.00
Cherly sudah siap pergi ke rumah Argan. Hanya memakai sweater kebesaran dan hotpants berwarna putih.
Dia turun dari kamar dengan kaki beralaskan sandal naruto. Sampai di ruang tamu terlihat Dion duduk di sofa sambil menonton tv.
"Bang, Cherly mau ke rumah Argan bentar, mau main."
"Iya dek,abang nanti jam 9 juga mau keluar sama temen." ucap Dion
"Oke abang dadah." Cherly mengecup pipi kiri Dion kemudian berjalan keluar rumah.
'Tok tok tok'
Cherly mengetok pintu rumah Argan. Tak lama kemudian pintu dibuka menampilkan Maya, bunda Argan.
"Halo bunda, Argan ada?"tanya Cherly kepada Maya.
"Eh Cherly, ada belum bangun dia, biasa klo weekend suka ngebo." Maya menjawab pertanyaan disertai kekehan di akhir ucapannya.
"Oh iya?" Maya mengangguk sebagai jawaban.
"Cherly bisa masak?"
"Lumayan bunda."
"Kalo gitu bunda minta tolong kamu buatin Argan sarapan ya,bunda mau ke butik buru-buru. Tadi belum sempet masak."
"Siap bunda."
"Yaudah bunda berangkat dulu, nanti jangan lupa Argan dibangunin."pamit Maya kemudian berjalan tergesa-gesa keluar rumah.
"Oke bunda." kemudian Cherly berjalan menuju dapur untuk membuatkan Argan sarapan.
"Nasi goreng gapapalah ya!" Cherly bicara sendiri. Ia mencepol asal rambutnya hingga menampakkan leher jenjangnya.
Saat tengah sibuk membuat nasi goreng,sepasang tangan memeluk perutnya dari belakang yang membuatnya terlonjat kaget. Kemudian dia berbalik badan ternyata Argan yang memeluknya.
"Argan ngagetin tau nggak."
"Morning babe." sapa Argan sambil meletakkan dagunya dibahu Cherly.
"Morning too." balasnya kemudian melanjutkan masaknya.
"Argan kamu nunggu di meja makan aja sana." perintah Cherly karena Argan mengendus-endus lehernya. Geli yang dirasa Cherly.
Argan pun menurut kemudian duduk di meja makan sambil memperhatikan Cherly.
Karena bosan, Argan berjalan menuju Cherly dan memeluknya dari belakang lagi. Bahkan bibirnya mengecup basah leher Cherly yang membuat Cherly geli.
"Shh Argan geli." bukannya berhenti Argan malah menghisap leher Cherly. Meninggalkan bekas merah keunguan di sana.
"Argan sana nanti gosong."
"Iya iyaa." ucap Argan masih memeluk perut Cherly sambil menelusupkan tangannya ke dalam sweater Cherly dan mengelus perut Cherly. Jangan lupakan bibir yang masih mengecup leher Cherly.
"Shh Argan ini udah mat--"
"ALLAHUAKBAR 18++ DENN." ucapan Cherly terpotong karena suara teriakan.
Argan dan Cherly menoleh ke arah suara. Disana Reno dan Deni sedang menutup matanya sebelah dan satu tangannya menutup mata Deni.
Cherly melotot tak percaya. Pipinya memerah karena malu. Sedangkan Argan memasang wajah cool.
"Ngapain kesini?" Argan menatap tajam kedua sahabatnya. Yang ditatap malah cengar cengir.
"Maap bos, kita mau numpang sarapan." ucap Deni lalu duduk di meja makan diikuti Reno.
Cherly membawa empat piring nasi goreng ke meja makan.
"Tumben Dimas nggak ikut?" tanya Cherly setelah duduk di meja makan samping Argan.
"Lagi jalan sama Karin dianya." Balas Reno lalu menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.
"Gila, enak bener masakan lo Cher." puji Reno.
"Yaiyalah calon istri Argan ini." bukan, bukan Cherly yang menjawab melainkan Argan yang menjawab.
"Pd banget mas nya." Cherly memutar bola matanya malas.
"Tuh tuh udah manggil mas." Ucap Argan menggoda Cherly.
"ARGANNN!!" kesal Cherly sedangkan yang lainnya tertawa.
Setelah selesai sarapan, Argan dan kedua sahabatnya berjalan menuju ruang tamu. Sedangkan Cherly membereskan meja makan dan mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN'S [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Happy Reading ❤️ Argan Algarayan, Cowok dengan headband merah di kepalanya. Memiliki wajah di atas rata-rata. Rajanya most wanted SMA Garuda. Memiliki sifat Playboy, bukan lebih tepatnya PHP. Namun sifat itu hilang sejak ke...