ONE

11.1K 944 123
                                    


“Jadi, bisa kau jelaskan tentang ini?”

Sakura diam membisu mendengar pertanyaan Sasuke. Ia meneguk ludahnya kala melihat benda digenggaman lelaki tampan itu.

“Umm...”

Sakura bingung bagaimana cara menjelaskannya pada Sasuke, tiba-tiba kepalanya terasa pening.

“Sakura, mengapa kau membawa kondom saat sekolah?”

Sasuke membuka kotak kecil bertuliskan Durex itu, lalu mengeluarkan isinya ke lantai kamarnya.

Ya, mereka berdua tengah berada di kamar Sasuke sekarang. Tampak Sakura yang duduk meringkuk di bawah dan Sasuke yang duduk di ranjang sambil bersedekap dengan kaki kanan diatas kaki kirinya. ‘Mirip sekali seperti bos di film mafia. Untung tampan.

“Kau ingin melakukan sex bebas dengan kekasihmu di sekolah hn?”

“Aku tidak seperti itu!”

Sakura nyaris meneriaki Sasuke, gadis itu sedikit emosi karena Sasuke menuduhkan hal yang tidak-tidak kepadanya.

“Lalu?”

Sakura menggigiti bibirnya keras. Gadis yang tengah bingung itu lantas mengemasi barangnya yang berceceran di lantai kamar Sasuke, kemudian memasukkannya ke dalam tas selempangnya dengan tergesa.

“Kau mau kemana?”

Sasuke yang melihat Sakura berdiri langsung mencegahnya.

“Lepaskan aku!”

“Kau belum menjawab pertanyaanku, Sakura.”

Gadis itu memberontak, pergelangan tangannya sedikit memerah akibat cengkraman Sasuke.

“Itu kan bukan urusanmu Sasuke-kun.”

“Tentu itu urusanku! Kau lupa kalau aku adalah ketua osis? Apa kau lupa sekolah itu milik siapa? Kau membawa benda yang tidak pantas untuk dibawa ke sekolahan!”

Sakura memincing tidak suka, kenapa jadi bawa-bawa kekuasaan begini? Ia tahu kalau Konoha High School adalah sekolah milik keluarga Uchiha. Keluarga konglomerat yang masih memiliki darah bangsawan.

Tak ada ide, Sakura terpaksa menggigit tangan Sasuke hingga lelaki itu melepaskannya. Sasuke menggeram kesal.

Sakura berlari menggapai pintu kamar, namun sudah tertahan oleh tangan besar Sasuke. Cepat-cepat Sasuke mengunci pintu kamarnya.

Sasuke sedikit membungkukkan badannya hingga Sakura bisa merasakan deru nafas lelaki itu berhembus di telinganya.

“Jangan harap kau bisa keluar dari sini, Haruno Sakura.”

° ° °

“Jadi begitu Sasuke-kun. Aku tidak punya pilihan lain selain menjadi sales kondom. Kau tahu sendiri kan kalau aku hanyalah anak dari desa Suna yang merantau ke Konoha untuk menempuh pendidikan.”

Sakura menunduk dalam, mengelus pergelangan tangannya yang sedikit sakit. Sasuke hanya menatapnya datar.

“Aku juga tidak memiliki kekasih, bagaimana bisa aku melakukan sex seperti yang kau tuduhkan itu. Aku tak akan mau melakukannya dengan sembarang orang. Jadi kumohon jangan berspekulasi yang macam-macam padaku.”

“Hn.”

Entah mengapa Sasuke sedikit lega mendengarnya. Jarang sekali ada gadis seumurannya yang tidak melakukan sex, apalagi dia adalah Sakura, gadis tercantik di sekolahnya yang mengaku sendiri kalau dia tidak memiliki kekasih.

Sedangkan Sakura merasa kesal dengan jawaban Sasuke. Sudah panjang lebar ia mengatakannya namun hanya dibalas dengan gumaman tak berarti dari lelaki penuh pesona itu.

“Sasuke-kun, bisa aku minta tolong untuk merahasiakan hal ini?”

Sakura mengembangkan senyumnya kala melihat Sasuke mengangguk. Mata hijaunya berbinar.

“Apakah itu benar ukuran xl?”

“Eh?”

“Sepertinya kecil sekali.”

“Me-Memangnya punya Sasuke-kun sebesar apa?”

Sakura langsung membungkam mulutnya dengan kedua tangannya. Gadis itu menunduk dalam. Sasuke menyeringai.

“Kau ingin melihatnya hn?”

Gadis itu melotot, wajah Sasuke berada tepat di hadapannya. Ia langsung menutupi seluruh wajahnya. ‘Ah bodoh! Aku malu sekali.

Sasuke hanya menatapnya geli. Sakura tampak menggemaskan dengan rona merah di wajah cantiknya itu. Seperti tomat kesukaannya.

“Ano... Sasuke-kun, apa kau mau membantuku?”

“Hn?”

Sakura memberanikan diri. Ia menatap Sasuke dengan pandangan memohon.

“Tolong bantu aku untuk mereview benda ini.”

“Untuk apa aku membantumu? Apa untungnya?”

“Ummm... kita bisa membagi hasilnya berdua.”

Sasuke menyeringai, ia menyuruh Sakura mendekat padanya.

“Bagaimana kalau kita buat kesepakatan?”

“Aku akan membantumu mereviewnya. Aku juga akan membuat benda ini laku dipasaran, tapi dengan satu syarat.”

Sasuke mengajukan sebuah penawaran untuknya, sudah pasti dia akan membantu kan?

“Apa itu?”

“Kau mau mempraktekkannya sekarang?”

Sakura menatap Sasuke dengan tatapan polosnya, gadis itu sedang penasaran dengan ucapan ambigu yang terlontar dari mulut Uchiha Sasuke.

“Mem... Mempraktekan apa?”

Sasuke berbisik pelan ditelinganya, seketika tubuhnya menegang.

Dasar Uchiha, licik sekali dia.

“Bagaimana? Kau mau?”

Sakura berpikir keras, menggigiti bibir bawahnya berkali-kali. Penawaran Sasuke bisa sangat menguntungkan juga merugikannya.

“Kau bisa memikirkannya kembali, aku tak ingin memaksamu melakukannya.”

Sasuke mengelus kepala Sakura dengan pelan, sedangkan gadis itu menatapnya bimbang. Kemudian memejamkan matanya ketika Lelaki itu mendekatkan wajahnya hingga bibir mereka saling bertemu, menempel satu sama lain.

Sakura meremas roknya ketika bibir lelaki itu mulai mengecup pelan bibirnya. Gadis itu sedikit melenguh kala Sasuke menekan tengkuknya dan mengemut lama bibir bawahnya.

Ciuman ini, ciuman pertamaku!’

Perlahan Sakura membuka matanya, ia melihat bagaimana ekspresi Uchiha bungsu tersebut. Lelaki itu tampak sangat menikmatinya, seakan ingin melahap habis bibir mungil Sakura.

A SECRET BUSINESS ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang