FOUR

10.1K 792 64
                                    


Di hari minggu yang cerah ini, Sakura berniat untuk berjalan-jalan keluar. Gadis itu sudah rapi dengan pakaian casualnya. Kaos putih dengan rok biru dongker selutut dan dipadukan dengan wedges berwarna senada yang mempercantik penampilannya.

“Hari ini aku akan pergi ke kedai nakahora, aku akan makan ice cream banyak-banyak. Aw senangnya.”

Sakura berjalan menuruni tangga gedung apartementnya dengan perasaan riang. Apartementnya memang tidak semewah apartement yang ada di film namun sangat nyaman dengan uang sewa yang terjangkau.

“Loh, Sasuke-kun?”

Sakura berlari kecil menghampiri Sasuke yang berdiri menyandar pada pintu mobil sportnya. Lelaki itu tampak keren walau hanya memakai setelan kemeja putih dengan celana levis hitamnya.

“Sasuke-kun sedang apa?”

“Menunggumu.”

Sakura tersenyum, namun kemudian ia tersadar akan tujuannya sekarang. Gadis itu menunduk, menggaruk dahinya lalu menatap Sasuke dengan pandangan sedih.

“Tapi, aku mau keluar.”

Sasuke mengernyit mendengarnya, harusnya ia mengajaknya lebih dulu kemarin kalau tau gadis itu akan pergi.

“Kau mau berkencan?”

Sakura menggeleng, ia mendekati Sasuke hingga sepatu mereka bertubrukan.

“Tidak Sasuke-kun, aku hanya ingin ke kedai nakahora.”

“Sendiri?”

“Iya...”

Sasuke tersenyum tipis saat gadis itu mengangguk, lelaki itu langsung menarik lengan Sakura dan menyuruh gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

“Kalau begitu, ayo.”

“Eh? Sasuke-kun mau kesana juga?”

“Aku akan menemanimu, agar kau tidak dianggap jomblo.”

Sasuke berbisik ditelinganya, membuat wajah Sakura yang tadinya sumringah langsung berubah kesal. Gadis itu melipat tangannya, ‘Menyebalkan, untung tampan.

° ° °

“Yummy... Enak sekali.”

Sasuke dan Sakura kini telah berada di kedai nakahora, sebuah kedai susu yang menjual berbagai macam minuman juga makanan berbahan susu, seperti yoghurt, cake dan ice cream. Kedai nakahora sendiri berlokasi tidak jauh dari pusat perbelanjaan kota konoha, tempat itu sangat ramai pengunjung apalagi di hari minggu seperti ini.

“Bagaimana kau tahu itu enak kalau kau belum mencobanya?”

“Lihat gambarnya Sasuke-kun, tampaknya enak.”

Sasuke mendengus, gadisnya ini polos sekali. Eh, gadisnya? ‘Gadis Haruno maksudku. Iya, begitu.

“Kau jangan melihat sesuatu hanya dari sampulnya saja, bisa-bisa kau diperdaya.”

Ice cream mana bisa memperdaya seseorang seperti itu?”

“Maksudku tidak semua ice cream seenak yang kau bayangkan.”

Disaat Sakura akan mendebat ucapan Sasuke, seorang pelayan wanita yang berseragam hitam putih menanyakan pesanan kepada mereka.

“Permisi tuan dan nona, sudah memilih apa yang ingin dipesan?”

“Umm... Aku ingin ice cream strawberry dan macaroon rainbow. Sasuke-kun mau pesan apa?”

“Susu saja.”

“Baiklah, akan saya ulangi pesanan anda. Satu ice cream strawberry, macaroon rainbow dan susu ya~”

“Hn.”

“Mohon tunggu sebentar tuan dan nona, saya permisi.”

Pelayan itu akhirnya kembali menuju pantry dengan wajah merengut setelah mencatat seluruh pesanan mereka dengan senyum yang dibuat semenggoda mungkin dihadapan Sasuke yang bahkan tak menatapnya sekalipun.

° ° °

Kini Sakura tengah berjalan santai disamping Sasuke, wajahnya begitu cerah dengan senyum manisnya. Gadis itu terlihat sangat senang dan tampak tak memiliki beban di hidupnya.

“Kau ingin kemana setelah ini?”

Sakura menoleh, apa Sasuke akan mengajaknya kencan? Sakura mengedikkan bahunya. Ia menatap langit yang begitu terik karena ulah sang mentari.

“Aku tidak tahu, mungkin pulang. Ini sudah siang dan jalanan semakin panas.”

JRASSS!

“Kurasa tidak lagi.”

Sasuke menoleh pada Sakura yang memperlihatkan ekspresi konyolnya. ‘Bagaimana bisa hujan turun disaat terik begini? Sungguh merusak suasana kencan! Apa mungkin ada anak demit melahirkan?

“Yah, malah hujan.”

“Sebaiknya kita cepat ke mobil, sebelum semakin deras.”

Sakura mengangguk dan berlari mengikuti Sasuke ke arah parkiran mobil saat lelaki itu menarik lengannya. Tangan Sasuke begitu dingin seperti es beku.

Sesampainya mereka di dalam mobil, Sasuke memandang Sakura yang sedang terengah. Gadis itu mungkin lelah akibat mengimbangi kecepatannya saat berlari. Bibir merah mudanya nampak sedikit pucat, rambut pendeknya lepek karena basah dan kaos putih yang dikenakannya menerawang, memperlihatkan bra hitam yang membalut aset berharga milik setiap wanita.

Sakura menggigil, ia memeluk tubuhnya sendiri dan mulai mengusap lengannya kasar. Sakura tak menyukai kelemahannya muncul disaat seperti ini. Tubuhnya begitu sensitif dengan hawa dingin yang dengan mudah membuatnya gampang sakit. Sakura menunduk, kepalanya mulai terasa pening hingga ia merasakan kehangatan dari seseorang yang duduk disampingnya.

Sasuke menciumnya lagi disaat posisi mereka tengah berpelukan dengan tubuh yang sama-sama basah. Ciuman itu berbeda dari sebelumnya, lebih bergairah dan menuntut. Lelaki itu bahkan melumat dan mengecap seluruh isi mulut Sakura, membuat gadis itu terbuai dan tanpa ragu membuka mulutnya. Kepala mereka saling bergerak ke kiri dan kanan, seolah sedang mencari posisi ternyaman. Tangan Sasuke pun tak tinggal diam, lelaki itu mengelus setiap lekuk tubuh indah Sakura dan meremas lembut gundukan kenyal yang sudah menjadi incarannya sejak tadi.

“Uhhh...”

Sakura mengaduh pelan, namun tetap membiarkan aksi Sasuke. Gadis itu bahkan dengan sengaja menekan dada bidang Sasuke dan meremas lembut tengkuk lelaki yang kini menjilati lehernya itu.

“Mmhhh... Sas—”

“Shhh... Tenanglah, aku akan membuatmu tetap hangat.”

A SECRET BUSINESS ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang