Lelaki itu menggerakkan bibirnya. Sasuke menggigit bibir bawah Sakura dengan gemas, membuat gadis itu membuka bibirnya. Kemudian, lidahnya masuk ke mulut gadis itu, perlahan bergulat dengan lidah sang gadis.Setelahnya, Sasuke mencium dahi Sakura kemudian turun ke hidung mungilnya lalu bergerak ke sudut rahang Sakura hingga berhenti di leher gadis itu. Di sana, ia mengecup dan menggigit lagi, kemudian menghisap bekas gigitannya. Sakura hanya menanggapi dengan erangan penuh gairah. Miliknya di bawah sana sudah berdenyut-denyut seakan menginginkan sentuhan.
“Anhhh...”
Erangan dan rintihan Sakura tampaknya memicu hasrat Sasuke untuk segera menyentunya. Tangan Sakura bergerak mengelus rambut lelaki itu kemudian meremasnya, menarik kepala Sasuke lebih dekat padanya. Sasuke mengerang senang, Ia akan memastikan bahwa yang mereka lakukan saat ini sangatlah menyenangkan juga penuh gairah.
Sasuke menggerakkan bibirnya lagi ke arah bahu Sakura yang kini sedikit mengangkat lehernya untuk menggigit cuping Sasuke. Sasuke membuka mulutnya, ia menggigit tali gaun Sakura yang terikat dileher gadis itu lalu menariknya kasar.
Hal berikutnya yang Sakura sadari adalah bahwa ia benar-benar telanjang dada di depan Sasuke karena lelaki itu juga melepas bra hitamnya. Mata Sasuke tertuju pada payudara Sakura yang bulat dan tampak kenyal. Puting merah muda pucatnya yang mengerucut itu membuat nafas Sasuke memburu. Berdasarkan ekspresi pada wajah Sasuke, Sakura menilai bahwa lelaki itu sangat menyukai lekuk tubuhnya yang telanjang.
“Eunghhh...”
Tangan Sasuke menangkup payudara Sakura yang terasa lembut. Gundukan itu bahkan lebih berisi daripada yang pernah ia bayangkan walaupun hanya sebesar genggamannya. Jempolnya menekan puting Sakura dan sedikit memutarnya membuat gadis itu terengah-engah karena sensasi yang luar biasa nikmat.
Tangan Sakura pun tak tinggal diam menarik-narik rambut lelaki itu hingga membuat Sasuke menggeram. Pinggul Sakura mulai menggesek bagian bawah Sasuke dengan lututnya. Sasuke masih bermain dengan puting gadisnya itu, menjepitnya cukup lama dengan dua jari kemudian meremasnya tiba-tiba. Sakura mendesah tertahan.
“Ughhh!”
Tidak dapat lagi menahan dirinya sendiri, Sasuke menjulurkan lidahnya pada puting Sakura yang sudah mengeras. Sakura memejamkan matanya, Sasuke memutar-mutar lidahnya di sekitar puting Sakura, mengemutnya secara perlahan. Sementara jari-jarinya mulai memainkan payudara kirinya. Sakura tak berhenti menggeliat, payudaranya sangat sensitif terhadap sentuhan. Sasuke menghisap putingnya cukup lama lalu beralih ke sisi yang satunya, kemudian melakukan hal yang sama.
“Mhhh...”
Wajah Sakura memerah. area bawahnya bahkan sudah basah akibat sentuhan Sasuke. Tangan Sakura mulai menahan jari-jari Sasuke lalu menuntunnya kebawah selangkangannya. Sasuke mendongak menatap Sakura saat jarinya digerakkan oleh gadis itu. Sasuke tersenyum remeh.
“Kau juga menginginkannya hn?”
Sakura hanya menatap Sasuke dengan pandangan sayu, ia mulai mengusap tangan Sasuke yang sudah menempel pada vaginanya yang masih tertutupi gaun putihnya. Gadis itu melebarkan kakinya agar jari Sasuke bergerak dengan leluasa. Sasuke meremas vaginanya pelan, Sakura menjerit dan ikut meremas tangan Sasuke.
“AWH! Apa-apaan kau? Sakit tahu!”
Sasuke terkekeh geli melihat gadisnya, lelaki itu kemudian melucuti gaun putih Sakuranya, lalu menarik celana dalam hitamnya kebawah kaki Sakura yang sukses membuat Sakuranya telanjang sempurna. Sakura semakin melebarkan kakinya, bagian bawahnya sedikit kedinginan namun jauh dari dalam dirinya terasa sangat panas.
Sasuke beringsut menatap celah vagina Sakura yang tampak sangat sempit dengan bulu-bulu halus menutupinya. Untuk seorang remaja seusianya, gadis itu sangat memperhatikan tubuhnya. Termasuk aset berharganya yang kini terpampang indah dihadapannya.
‘Menggemaskan sekali.’
Sasuke menekan klitoris Sakura yang kemerahan, bentuknya kecil sebesar biji yang seperti melekat di permukaan gua sempit nan hangat. Sasuke menjilatnya, gadis itu melebarkan matanya, sedikit terkejut melihat perlakuan lelaki itu padanya.
“Jangan Sasuke-kun, itu menjijikkan...”
“Tidak Sakura, Ini cantik.”
‘Dia bilang begitu mungkin karena menginginkan sesuatu dariku bukan karena cinta dan sialnya aku juga menginginkan yang lebih. Ah, bodo amat! Pikir nanti saja.’
Sakura menahan pergerakan Sasuke dengan kedua kakinya yang mengapit kepala sang lelaki, namun itu tak bisa menghentikan Sasuke yang dengan nakal memasukkan lidahnya ke bibir vaginanya.
“Shhh.... Kau sempit sekali.”
“Ashhh... Sasu!”
Sasuke menggantikan lidahnya dengan tiga jarinya yang sudah ia jilat terlebih dahulu. Sakura berteriak menahan rasa sakit yang membuncah dengan sedikit kenikmatan. Ia sungguh tersiksa kala Sasuke menggerakkan jarinya dengan cepat di dalam lorong vaginanya yang begitu sempit dan ketat. Sakura meraih tangan Sasuke dan meremasnya, nafasnya memburu, tubuhnya menggeliat hingga payudara kecilnya bergerak memantul kesegala arah.
“Anhhh... Akh!”
Sasuke tidak tahu betapa erotisnya Sakura saat ini, lelaki itu terus mendorong masuk tiga jarinya dan bergerak memutar hingga dinding-dinding kewanitaan Sakura terasa menjepitnya dengan keras. Sasuke melepaskannya secara paksa, membuat gadisnya menggeram pelan.
“Unghhh...”
Sakura menggigit bibirnya, ia tampak sangat kelelahan di awal permainannya dengan Sasuke. Gadis itu mendongakkan kepalanya saat Sasuke menciumi lehernya. Tubuhnya kaku tak bisa bergerak saat lelaki itu mencengkram kedua lengannya dan mulai menghisap puting payudaranya lagi. Sakura meneguk ludahnya saat dirasa tenggorokannya mengering.
“Aku sudah tidak tahan lagi—”
Sakura memeluk Sasuke erat namun lelaki itu melepaskannya dengan paksa. Sasuke menangkup wajah gadis yang sebentar lagi akan menjadi wanitanya itu. Gila! Sakura sangat mempesona dan gairah sialan ini tak bisa ia kondisikan.
“—Bersiaplah Sakura, karena aku tak akan berhenti kali ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
A SECRET BUSINESS ☑
عشوائيNaruto © Masashi kishimoto A Secret Business © Akaknim Sensitive content!! Karena kehabisan uang, Sakura terpaksa bekerja paruh waktu sebagai sales kondom yang sialnya sempat ketahuan oleh Sasuke, teman sekelasnya. Sejak saat itu Sasuke siap merahas...