CLANDESTINE || JuJae [The Boyz]

tedious

         Sore itu ketika senja tiba, Lee Jaehyun atau yang biasa dipanggil Hyunjae sedang sibuk memainkan biolanya di tengah keramaian. Musik Beethoven - Moon light sonata Op.27, no.2 mampu menghipnotis siapa pun yang mendengarnya. Musik tersebut mengiringi pengunjung toko roti milik orang tuanya yang entah membeli atau sekadar mengunjungi. Pria berambut coklat itu tampak senang memainkannya. Sudah lama ia tidak merasakan euforia dalam dirinya.

         Dia membuka matanya, permainan biola berakhir. Deru tepuk tangan mampu membuatnya tersenyum simpul. Dan tanpa disadari, bahwa ada seorang lelaki tampan yang tengah menatapnya dengan kagum.

"Permisi?" kata seorang pelayan menyela lamunannya.

        Hyunjae kemudian menatap mereka, mengangkat sebelah alisnya kebingungan. Pria itu kemudian segera membayar rotinya, lalu pergi meninggalkan toko.

"Orang aneh." Hyunjae mendengus geli.

         Hyunjae kembali fokus untuk membersihkan peralatan biola, dan mulai membantu orang tuanya untuk membersihkan toko roti. Sudah seperti biasa ia melakukan itu, mungkin terlihat monoton tapi itu lah Hyunjae. Pria yang tidak bosan melakukan hal-hal yang monoton

——-—

"Apa yang kamu dapatkan, Lee Juyeon?" tanya Chanhee di tempat gang yang sunyi dan sempit, ketika Juyeon baru saja meninggalkan toko roti.

"Orang biasa yang memainkan biola, itu saja," katanya tanpa peduli.

"No, not an ordinary person, but a reliable violinist." ucap Chanhee menekankan nadanya bicaranya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" katanya tanpa basa-basi lagi.

"Besok akan ada kompetisi biola, aku harap kamu akan datang, see you later!" Chanhee kemudian meninggalkan Juyeon sendirian.

————

Juyeon memutuskan untuk kembali ke apartemennya, dia telah memikirkan berapa lama dia harus terus mematuhi kehendak Chanhee. Yang dia butuhkan hanyalah keadilan atas kematian saudaranya, itu saja.

Juyeon with his trash twitter :

.
.
.
.
.

don't forget to vote!♡