chapter 6

280 47 4
                                    


"kau berbohong padaku?! kau mengatakan padaku bahwa kau tidak hujan-hujanan tapi kenapa kau sekarang hujan-hujanan?! Bajumu semua basah! Bagaimana jika kau sakit?! Bagaimana kita akan menemukan Yeri jika kau sakit?!", pertanyaannya menghujamku

"kau-mencintaiku?" bisikku padanya, dia tak menjawabku melainkan hanya diam sambil tetap memegangi payungnya agar aku dan dia tak basah karena air itu tapi setelah beberapa saat, aku mulai merasakan punggungku basah, aku merasakan titik-titik air hujan itu turun mengenai pakaian yang aku gunakan sekarang dan sebuah tangan kekar itu membalas pelukanku, bahkan lebih erat daripada yang aku lakukan saat ini

"tak cukupkah kita hidup bersama selama ini untuk membuatmu percaya jika aku benar-benar mencintaimu?"


--


Aku terdiam mendengarnya, aku belum berniat membuka mulutku, entah kenapa perasaanku menjadi sangat sakit ketika dia mengatakan hal tadi

"gumawo" kataku pelan, "grrtktk"

Sehun langsung melepas pelukanku dan menatapku yang aku yakini mulai memucat ditambah tabrakan gigiku dan juga gidik ngeri dari leherku. Dia langsung menggendongku tanpa mengatakan apa-apa dan membawaku masuk kedalam mobilnya. Dia lalu memberiku jasnya dan juga mantel hangatnya. Dia mengatur posisi dudukku agak sedikit merebah dan langsung menyalakan penghangat

Aku benar-benar kedinginan sekarang tapi itu tak berangsur lama karena penghangat mobil ini juga bau mantel dan jas milik Sehun yang membiusku hingga aku benar-benar tertidur pulas di mobil.

_

"miris sekali hidupmu, bahkan kedua orang tuamu pun tak menginginkanmu hidup"

"aits, mereka justru bahagia karena mereka berdua hanya menyayangi anak keduanya yang dibunuh oleh bos 3 tahun yang lalu"

Gadis kecil itu hanya diam menatap semua orang yang ada disana geram sambil menangis. Dia sedang disandera oleh bawahan orang yang membunuh Haowen, adiknya dulu. Apa itu artinya dia juga akan dibunuh?

"lihatlah, malang sekali kau Oh Yeri, kedua orang tuamu tak ada yang menyayangimu. Eommamu peduli padamu hanya karena kedok yang diusulkan appamu"

"kau hanya anak terbuang tanpa kasih sayang dari kedua orangtuamu!"

Mereka semua langsung tertawa terbahak satu sama lain sedangkan Yeri, jantungnya benar-benar berdegup kencang. Air matanya terus mengalir dan sudut bibirnya berdarah karena tadi dia mencoba melawan untuk melepaskan diri, hingga untuk hukumannya dia ditampar hingga berdarah dan membiru

"kalian kurang kerjaan, untuk apa kalian mengurusi anak terbuang sepertinya?" tanya seseorang yang baru saja tiba dan menatap Yeri penuh amarah lick, "kau disini hanya sebagai umpan agar appamu mendekat dan-BOM-tamatlah sudah karir detektif sekaligus polisi kebanggaanmu itu"

"appaku akan membunuhmu lebih dulu!" teriak Yeri

Plak!

"jaga bicaramu nona terhina!" desis wanita disamping lelaki itu menatap Yeri garang

Yeri menunduk menangis, pipi kanannya sakit karena tamparan tadi, tamparan tadi jauh lebih keras dari yang dilakukan appanya dulu dan serangkaian kata-kata yang diucapkan oleh mereka itu teringat di pikiran Yeri

'apa benar appa dan eomma hanya menyayangi Haowen bahkan ketika Haowen sudah tiada?'

"buka mulutmu" perintah seseorang, Yeri mendongak dan menatap wanita angkuh didepannya ini sambil tersenyum smirk, "aku tak sudi makan makanan haram dari kalian!" jawab Yeri

Tangan putih mulus itu hampir saja ingin menghajar Yeri tapi seorang laki-laki menahan tangannya dan merebut piring yang sedang dibawa oleh wanita angkuh itu

FACE OFF (Remake Ver. Yoonhun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang