1. Aku pergi

30 8 2
                                    

Prakkkkk.

Piring yang dibawa saga pecah,membuat melly terkejut di hadapannya.

Melly mendekat.

"Astaga kau merusak piring mahal ini" ucap melly sedikit frustasi.

Saga menunduk.

"Aku tidak sengaja", suara lirih saga.

"Selalu saja seperti itu, keberadaan mu disini membuat ku gila", melly mendegus kesal, lalu pergi. Ia tidak tahan dengan kelakuan anak tirinya itu.

Saga berbalik dan pergi ke kamar, ia mengunci kamarnya dan menangis tersedu-sedu dengan keadaan duduk di atas lantai, dibalik pintu. Ia memeluk kaki nya dan menenggelamkan kepalanya di tangannya.

"Ibu aku rindu", ucap saga sambil menangis.

Ia mendongakkan kepalanya dan berdiri dari tempatnya menuju tempat belajar nya, ia pun melangkahkan kakinya dan membuka laci kedua dari ketiga laci, terpampang foto ibunya dan dirinya, tersenyum manis. Ia menggambil foto itu. Jari tangannya mengusap foto yang ada di hadapannya.

Saga menangis.

"Ibu aku engga mau tinggal disini", ucap raga.

"Aku ingin bertemu ibu"

"Ibu dimana?", Saga menangis lagi.

"Ibu melly membenciku, dia tidak ingin aku berada disini"

Entah darimana saga terpikir bahwa ia ingin kabur dari kandang, kandang yang membuatnya seperti terkurung di kandang singa. Ia terdiam sejenak, memikirkannya lagi. Ia menoleh kearah jendela, udara sejuk di siang hari sangat lah nikmat, angin yang sepoi-sepoi walaupun diluar terik matahari sangat panas.

Ia mengangkatkan kaki ke arah jendela.

Saga melamun.

Ia menunduk. Menangis dalam hati. Tak sengaja ia melihat luka di tangan kirinya. Ia teringat kemarin-kemarin bahwa ibu tirinya mendorong dia jatuh sampai mengenai tangan kiri nya, walaupun begitu ia sudah biasa oleh perlakuan ibu tirinya.

Saga menghela nafas, ia berfikir keras bagaimana caranya dia akan bertahan hidup jika ia masih disini. Apa dia akan mati? apa dia semakin terpuruk? tidak,tidak. Jika ia hidup disini bersama ibu dan saudara tirinya sama saja ia akan tersiksa. Tapi ia juga tidak tahan menahan rindu pada ibu kandung nya, jika ia bertemu ia akan memeluknya, menciumnya, membacakan dongeng untuknya, dan selalu ingin berada disisi nya.

Ia bingung.

***


Lathisa meluangkan waktu sejenak untuk menghabiskan makanan cemilan favoritnya sambil menonton layar televisi kartun kesukaannya,wajar saja umurnya yang masih 10 tahun.tiba-tiba tanpa dosa kakaknya datang dan mengambil makanan favoritnya. Tinggal tersisa satu,dan itupun rasanya lezat menurut lathisa.

"Ahhh kakak itu makananku" engek lathisa.

"Ambil aja di kulkas" ucap leenar

Leenar zaki orzie merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sifatnya sama seperti lathisa, tidak mau mengalah. Umurnya 15 tahun dan akan beranjak dewasa. Tubuhnya tinggi, rambut hitam, kulit agak gelap tapi sedikit manis, memiliki senyuman yang sangat manis.

"Kakak saja yang ambil" ucap lathisa.

"Nggak mau,lo aja" jawab leenar.

Lathisa terdiam.

"Apa kakak gatau lagu populer saat ini?"

"Apa?" leenar bingung.

"Aku bukan boneka,boneka"  sambil menggerakkan tangan nya seperti ombak dan menirukan tariannya.

Leenar terkekeh.

"Lo persis kayak penyanyinya"

"Lo masih kecil, ngga pantes nyanyi lagu itu" ucap leenar

"Tapi lagu nya terngiang-ngiang di telinga ku" jawab lathisa.

"Kakak cepat ambil makanannya"

"Ngga mau."

Lathisa kesal, kenapa kakaknya ini selalu membuat ia marah.

Lathisa mengalah dan akhirnya bangkit menuju dapur, tepatnya untuk mengambil makanan nya yang berada di kulkas.

Sebelum lathisa menuju dapur, ia mendengar ada seseorang diluar mengetuk pintu. Ia akhirnya tidak jadi menuju dapur,ia berlari menuju ke arah ruang tamu dan membukakan pintu.

"Saga?"

"Ayo masuk" ucap lathisa.

Saga menurut, ia duduk di sofa bersama lathisa.

"Apa kamu mau bermain denganku?"

"Tidak"

"Aku mau pergi." lanjut saga.

Lathisa terkejut.

Saga menatap lathisa sedih.

"Kamu mau pergi kemana?apa ibu tirimu mengusirmu?apa ibu tirimu melukaimu?"

"Aku ingin pergi menemui ibuku."

"Dimana?kapan kamu kembali?"ucap lathisa.

"Aku tidak tahu,pokoknya aku ingin mencari ibuku"

"Aku rindu ibuku"jawaban pasrah saga.

"Lathi?"

"Iya?"

"Terimakasih,telah menjadi teman baik ku,sahabat ku,aku tidak tau akan kembali kapan,aku beruntung mempunyai teman sebaik dirimu"

Lathisa bersedih.

Saga mengeluarkan barang dari saku kantong nya dan menyodorkan ke lathisa. Sebuah gantungan cantik.

"Ini dream catcher untukmu"

"Anggap saja ini kenangan-kenangan dari ku"

Lathisa mengambil benda yang disebut dream catcher itu.

Lathisa mengambil benda yang disebut dream catcher itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih"ucap lathisa.

Saga beranjak dari sofa.

"Tunggu,aku juga ingin memberi hadiah,tunggu disini"

Lathisa berlari menuju kamar,dan mengambil barang dari kotak berwarna coklat.

Lathisa berlari menuju sofa.

"Ini untukmu" lathisa menyodorkan sebuah kalung bergandul bulat bulan. Lathisa menyukai kalung itu karna ayah nya membelikannya saat ulang tahun ke lima tahun.

"Terimakasih,aku harus pergi"ucap saga.

Lathisa mengantarkan saga sampai depan rumah.

"Hati-hati saga"lathisa menitikkan air mata.

"Terimakasih lathi"

Lathisa melihat punggung saga,sampai saga tidak menampakkan lagi.

Semoga kita bertemu kembali,dan bermain lagi bersama.ucap dalam hati lathisa, sambil mengusap air mata.

14 tahun kemudian.

Heyy haloo, terimakasih sudah vote,jangan lupa follow yaa.jangan lupa juga tambahkan ke perpustakaan,hehe. Terimakasih:)












Where's Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang