3. Bibi mita

44 4 0
                                    

Heyyy sebelum kalian di bingung karena nama, kalian cek deskripsi cerita dulu yaa..oke:)

Matahari tepat di atas ubun-ubun. Sinarnya terik menembus jendela-jendela rumah. Hari yang panas menyelimuti tubuh. Angin sepoi-sepoi menggerakkan dedaunan di depan rumah. Sungguh terik matahari di siang hari ini.

Hari itu Zitao berniat mengunjungi rumah seseorang yang biasa ia panggil bibi, di daerah kota bandung. Ia bernama Mita. Ia sekarang bekerja di Jakarta, kira-kira ia menempuh waktu kurang lebih 2 sampai 3 jam sampai disana.

🌻🌻🌻


Rumah besar nan luas dan sangat mewah, terdapat seorang penghuni berusia kurang lebih 40 tahun. Ia adalah seorang janda yang di tinggal seorang suami saat berusia muda. Dia adalah adik kandung sari yaitu yang tidak lain ibunya saga.

Suami mita seorang pengusaha kaya raya, ia mendapat warisan berharga dari suaminya, ia memiliki banyak aset yang sangat berharga. Tak jarang ia mempunyai barang branded luar negri. Ia juga mengikuti ibu-ibu sosialita, yang nge-trend pada saat ini.

"Ahh panas sekali hari ini, sangat cocok untukku berendam" ucap mita sambil mengibas-ibaskan tangannya yang dipenuhi keringat.

Mita sangat suka berolahraga. Diumur yang sudah tidak muda lagi, ia ingin memanfaatkan waktu nya untuk hal hal positif.

Krekk

Tiba-tiba seorang pelayan datang.

"Permisi nyonya, ada tamu diluar" sambil menunduk.

"Siapa?"

"Tuan zitao"

"Suruh dia masuk"

"Baik nyonya" sambil menunduk.

Pelayan itu pergi keluar.

➖➖➖

Zitao kini berada di halaman depan rumah bibinya, ia sesekali menghirup udara disana, sangat sejuk, tapi siang ini terasa begitu panas, menurutnya.

Walaupun dia berada di rumah bibinya. Ia tidak pernah menerobos masuk langsung kerumah. Ia tau tatak rama seperti apa.

"Tuan?"

Zitao menoleh.

"Silakan masuk" sambil mengarahkan tangan ke pintu masuk.

Zitao mengangkat kaki dan melangkah menuju ruang tamu. Terlihat mita duduk di sofa.

"Bibi?"

Mita bangkit dan langsung memeluk zitao, begitu juga zitao. Ya, ia sangat merindukan keponakannya itu. Karana zitao beberapa akhir ini terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Bagaimana kabarmu?" sambil melepaskan pelukan.

"Baik bi" zitao sambil tersenyum manis.

"Bagaimana pekerjaan mu?" tanya lagi mita.

"Ya gitu" zitao tersenyum manis lagi.

"Apa kau sudah punya pacar?"

Zitao kaget, ia melepaskan tangan bibinya. Pertanyaan itu sangat mengejutkan Zitao, tidak ada angin tidak ada apa bibinya kenapa berbicara seperti itu.

Zitao berdecak.

"Bibi bicara apa?"

"Bagus" mita tersenyum sambil mengelus rambut belakang zitao. Ya Mita sangat tidak suka jika Zitao bergaul dengan perempuan apalagi sampai berhubungan.

"Ayo kita makan bersama, aku akan mandi sebentar"

Zitao mengangguk.

Zitao meneliti di setiap sudut ruangan. Tidak ada yang berbeda.

Ia pun menangkap benda di hadapan nya yaitu foto dengan bingkai berukuran 20x10 cm.

Terlihat disana, ia sedang berdiri di samping bibinya saat ia berusia 15 tahun. Ya foto itu kini sudah berusia 9 tahun, ia masih ingat foto itu. Dan ia juga masih ingat dengan ibu tirinya, yang dulu ia sangat membenci dan di benci nya.

🌻🌻🌻

Lathisa membereskan kertas-kertas dimejanya sambil ia merenggangkan otot-otot pelemasan. Ia mengecek jam tangannya. Jam menunjukkan pukul 16.30, yang artinya sudah menunjukkan lewat waktu untuk pulang.

Lathisa bangkit dari tempat duduknya, saat ia hendak berjalan, seseorang di depan menghadang nya. Tinggi dan gagah. Lathisa sedikit terkejut.

"Lathisa, kok pulang jam segini" ucap rio rekan kerjanya. Tapi rio memiliki jabatan tinggi karna ia anaknya bos, tempat lathisa bekerja.

"Tadi, ada yang kelupaan pak"

"Kenapa kamu masih manggil saya pak?" ucap rio penasaran.

"Karna kamu anaknya bos" jawab lathisa enteng.

Rio tidak suka jika ada yang memanggil nya pak. menurutnya itu terlihat seperti tua, padahal umurnya masih tergolong muda, yaitu26 tahun.

"Kita juga kan rekan kerja"

"Ya tetep aja, anaknya bos" jawabnya ringan.

Rio menghela nafas.

"Mau saya antarkan pulang?"

"Gausah. Saya bisa pulang sendiri." jawabnya jutek.

Lathisa meninggalkan kantor.

Rio berbalik dan menatap punggung lathisa.

Heyygyass sampe segini dlu ok😗
Jangan lupa vote,komen,follownya. Terimakasih:)











Where's Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang