Part 9 | Meeting

219 34 4
                                    

Suara deringan alarm membuat sang gadis itu terbangun kesal, ia mematikan alarmnya dengan sebal. Ia bangkit duduk dan menggaruk matanya, ia melirik jam diatas nakas.

6:11

Ia sudah telat, tetapi ia adalah pemilik perusahaan lalu mengapa ia harua terburu-buru. Ia bangkit perlahan dari singgasananya, mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah 15 menit didalam kamar mandi ia keluar masih menggunakan handuk, ia membuka lemarinya. Ia terlihat diam, ia kembali berpikir jadwal apa saja hari ini.

Hari ini ia mempunyai jadwal meeting bersama perusahaan besar, ia harus memakai pakaian formal dan sopan.

Ia pun memakai kemeja tangan pendek berwarna biru dan rok span berwarna hitam. Rambutnya pun ia atur serapi mungkin, setelah selesai mengatur itu ia memakai beberapa alat yang dinamakan make up kewajahnya.

 Rambutnya pun ia atur serapi mungkin, setelah selesai mengatur itu ia memakai beberapa alat yang dinamakan make up kewajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dirasa cukup ia mengambil tas, ponsel beserta kunci mobilnya dan beranjak dari apartementnya. Ia langsung menuju kantornya.

Tak butuh waktu lama ia sudah sampai dikantornya, semua karyawan membungkuk sopan kearahnya. Banyak juga karyawan yang memujinya secara terang-terangan, tetapi tak ada yang berani menggodanya.

"Wah.. itu dia bu nayeon"

"Cantik banget ya..."

"Kayak ngeliat bidadari"

"Bisa gak ya jadi milik saya?"

"Mimpi kamu"

"Contoh wanita perfect"

"Cantik, kaya, body goals, ramah"

"Wooah perfect banget"

Karena sudah terbiasa mendengarnya sejak masa sekolah ia sudah tidak peduli, ia hanya melangkahkan kakinya menuju ruangannya.

Ia melihat yeji duduk ditempatnya didepan ruangan nayeon, nayeon segera menghampirinya sambil tersenyum.

"Good pagi!" Sapa nayeon, yeji langsung bangkit dari duduk dan membungkuk sopan.

"Selamat pagi" Sapa yeji balik.

"Jangan gitu-gitu banget kali kak, dan jangan panggil bu nayeon, emang nay setua itu?" Kesal nayeon.

"Iya ini dikantor, saya harus profesional" Ujar yeji, nayeon langsung melangkahkan kakinya masuk keruangannya.

Nayeon menduduki kursinya sambil menyenderkan tubuhnya, ia berpikir sejenak. Sehabis ini ia akan meeting bersama dengan orang yang ia hindari, jeon jungkook. Tapi, mengapa ia menghindarinya? Ia bahkan tidak mengetahui alasan itu.

Ia hanya merasa harus menjauhinya, tapi mengapa hatinya merasa sedikit kasihan. Selama ini jungkook sudah menerima sikap nayeon yang mengacuhkannya tapi jungkook tetap mendekati nayeon dengan sifat yang lembut.

Love Maze [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang