Part 15 | Your Sec?

146 22 4
                                    

Nayeon terbaring diatas kasurnya dengan nyaman, besok ia ada meeting namun hari ini ia malah cuti. Ia terlalu lelah untuk menghadapi kerjaan kantor yang sungguh membuatnya sakit kepala.

Lagi-lagi memikirkan meeting bersama taehyung membuatnya menebak seperti apa sekretarisnya taehyung, tak pernah ia merasa penasaran dengan hal kecil semacam ini. Tapi kali ini ia benar-benar penasaran seperti apa sekretaris seorang kim taehyung.

Nayeon melirik jam diatas nakasnya, sudah masuk pukul 3 sore. Tetapi belum ada tanda heejin pulang, heejin memang meminta izin kepada nayeon tadi pagi tapi mengapa belum pulang.

Tapi nayeon mencoba mengerti, seorang remaja jika pergi pasti tak ingat waktu. Dan dulu ia seperti itu, bahkan ia hingga malam. Benar-benar nakalnya nayeon. Hari ini dan besok sekolah heejin diliburkan entah mengapa, hanya kepala sekolah yang mengetahuinya

"Eonni" Nayeon bangkit menjadi duduk mendengar itu.

"Ne?"

Cekrek.

Heejin masuk dengan wajah yang terlihat gelisah atau bingung, nayeon menepuk kasur disebelahnya mengkodekan untuk heejin duduk. Heejin pun duduk disamping nayeon dengan ekspresi yang sama dengan awal masuk.

"Waeyo? Heejin-ah!" Tanya nayeon, heejin menghela nafasnya kasar.

"Eonni, aku ditembak" Jawab heejin membuat nayeon tersenyum antusias.

"Jinjja? Terus kenapa sedih gitu?" Tanya nayeon.

"Namja yang nembak aku tadi namanya jaemin, dan masalahnya bukan karena aku tak suka dengannya" Nayeon terdiam membiarkan heejin melanjutkan kalimatnya.

"Tetapi namja itu, namja yang disukai oleh yuri eonni" Lanjutnya membuat mata nayeon sedikit terbuka.

Nayeon agak mendekatkan tubuhnya ke heejin, heejin yang sedang menunduk dengan wajah gelisah itu memainkan jarinya. Nayeon mengusap pelan rambut heejin, sungguh masalah remaja memang sulit.

"Tapi heejin suka dengannya?" Tanya nayeon, heejin mengangguk pelan.

"Jangan terlalu mengurusi perasaan orang, terkadang kita juga harus memikirkan perasaan kita juga, coba bayangkan jika heejin menolak jaemin apa jaemin jadi milik yuri?" Heejin menggeleng pelan.

"Nah, jadi kesimpulannya mau heejin menolak jaemin karena yuri juga jaemin tetap tak akan bersama yuri dan perasaan heejin jadi kacau, tapi jika heejin menerima jaemin, jaemin jadi milik heejin dan tidak ada lagi permasalahan" Lanjut nayeon.

"Tapi nanti yuri eonni marah sama heejin" Ujarnya pelan.

"Untuk apa mengurusi yuri lagi? Dia sudah jauh dari lo heejin, lo bukan bagian dari dia lagi gak perlu ngurusin dia" Balas nayeon.

"Kesempatan gak datang dua kali heejin, jangan biarin lo nyesel dikemudian hari" Heejin terdiam memikirkan semua kalimat nayeon.

"Jadi jaeminnya tadi diapain?" Tanya nayeon.

"Aku bilang aku belum bisa jawab" Jawab heejin diangguki nayeon dengan paham.

"Ikuti kata hati lo, jangan menolak jaemin hanya karna yuri, apakah lo mau jaemin jadi milik yuri?" Heejin menggeleng keras.

"Yaudah kalo gitu, pilihan juga ada di lo, hanya lo yang menentukan, dan gua yakin saat ini jaemin lagi berdoa terus-terusan buat lo terima dia"

"Makasih eonni, aku udah tau apa yang harus aku lakuin" Nayeon tersenyum.

"Syukurlah, gua harap pilihan lo kali ini gak buat lo nyesel dikemudian hari" Heejin mengangguk senang.

"Kalo misalnya si yuri itu nyari gara-gara sama lo lagi, lo bisa bilang gua" Ujar nayeon, heejin mengangguk paham.

Love Maze [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang