3~Hope

93 50 17
                                    

Now playing: When You're Gone~Avril Lavigne
Bagian 3~Hope
.
.
.

Vote dulu sebelum baca❤️

Di dalam mobil Kyla hanya menangis sesenggukan sambil terus menerus menyebutkan nama Marvel.

"Marveel! Hiks.. Mama jahat sama Kyla."

"Kyla, kenapa kamu berkata seperti itu sama mama? Lihat kan semenjak kamu bergaul bersama dia kamu jadi berani melawan mama."

"Sudahlah Din, Kyla itu masih kecil." Andra yang mendengar perkataan istrinya itu mencoba untuk membuat Adinda mengerti.

"Justru itu Mas, karena Kyla masih kecil dia harus diajarkan sopan santun. Kyla, kamu ingatkan surga itu ada di telapak kaki ibu?"

Kyla tidak menjawab perkataan Mamanya itu dan tetap menangis sambil mengalihkan tatapannya ke luar jendela.

"Kyla, nanti jika kamu sudah besar melewati umur 17 tahun kamu bisa menentukan pilihan kamu sendiri sayang." Ucap Andra dengan lembut kepada putrinya.

Kyla yang mendengar ucapan ayahnya itu hanya tersenyum tipis dan ia merasa ingin cepat beranjak dewasa lalu seketika kantuk menyerang dan ia memilih untuk tidur di dalam mobil.

Flashback off


****

Kyla tersadar dari lamunan tentang ingatan masa kecilnya 12 tahun yang lalu, dia melihat taman yang sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang sore, tidak terasa hanya mengingat tentang masa kecilnya saja bisa menghabiskan waktu yang lumayan lama, Kyla berdiri dan beranjak dari sana untuk pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya di ruang keluarga Andra, Adinda dan Keke(adik Kyla) berkumpul untuk merayakan ulang tahun Kyla yang ke 17 tahun. Ya, Kyla mempunyai adik yang baru berumur 6 tahun terpaut jauh dengan umurnya.

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday happy birthday
Happy birthday Kyla~

Mereka menyanyikan lagu ulang tahun untuk Kyla, dia merasa sangat bahagia meski hanya dinyanyikan lagu ulang tahun dan dibuatkan kue kecil oleh ibunya.

Saat Kyla akan tiup lilin Keke menghentikan aksi kakaknya itu.

"Eits, make a wish dulu dong Ka"

Kyla lantas mengangguk lalu memejamkan mata dan mengucapkan harapan nya.

"Aku mau kita semua cepat kembali lagi ke Indonesia." Lalu dia segera meniup lilinnya.

Adinda yang mendengar ucapan putrinya itu langsung memutar bola mata malas dan menggebrak meja secara tidak sengaja, spontan mereka semua menoleh ke arah Adinda, Adinda yang ditatap seperti itu hanya tersenyum kikuk dan meminta izin untuk ke dapur membuatkan minuman untuk mereka semua.

Setelah perayaan ulang tahun Kyla usai mereka hanya mengobrol ria menggambarkan keluarga yang sangat amat harmonis, Adinda meminta izin untuk pergi arisan bersama teman teman seumurannya dengan mengajak Keke untuk ikut bersama, tinggallah Andra dan Kyla yang ada di ruang itu.

"Mmm ayahh?" Kyla memanggil ayah nya itu, dan mengalihkan atensi Andra dari televisi menuju putrinya itu.

"Ada apa sayang?" Jawab Andra lembut sambil mengelus surai sang putri.

"Apa kita udah bisa pulang ke Indonesia? I miss the atmosphere there father, ayah pernah bilang dulu ke Kyla, Kyla boleh menentukan pilihan Kyla jika sudah berumur 17 tahun, benarkan?"

"Iya sayang itu benar, nanti ayah rencanakan kapan kita bisa pulang kesana, tapi Mama kamu-"

Kyla memotong perkataan ayahnya itu "Ayah harus bujuk mama biar kita bisa pulang ke Indonesia lagi, ini permintaan Kyla di ulang tahun Kyla yah, ayah mau kan?"

Andra membalas ucapan anaknya itu dengan senyuman sembari mengangguk anggukan kepalanya "Baiklah nanti ayah akan coba bujuk mama mu itu dan kita bisa pulang lagi ke Indonesia."

Kyla yang bahagia mendengar jawaban ayahnya langsung tersenyum dan memeluk dengan sayang ayahnya itu.

****

Di Indonesia di kediaman Marvel yang sederhana Marvel teringat kepada sahabat nya yang tentu saja orang itu adalah Kyla, Marvel teringat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Kyla yang ke 17 tahun, dia mengambil pigura yang ada di kamarnya itu dan menatapnya dengan senyum getir, di foto itu terpampang jelas wajahnya dan wajah Kyla saat kecil dengan raut wajah bahagia.

"Happy birthday Kyla, semoga kamu masih mengingatku dan aku harap kamu secepatnya kembali kesini, jujur aku sangat rindu." Monolog Marvel sambil terus menatap foto mereka.

Keesokan harinya di sekolah Marvel berjalan seorang diri di lorong sekolahnya lalu ada seorang wanita yang menghampirinya dan membawa suatu brosur ke hadapan Marvel.

"Eh hai Vel, ini gue mau kasih Lo brosur, kali aja Lo minat." Ucap Ina(teman Marvel) sambil memberikan brosur yang dia bawa.

Marvel mengambil brosur yang diberikan oleh Ina dan membaca apa yang tertera di brosur tersebut, gambar yang tertera disana memperlihatkan bahwa akan ada lomba piano se-Indonesia.

"Oh oke makasih Na." Marvel berlalu meninggalkan Ina setelah mengucapkan terimakasih dan masuk ke dalam kelasnya untuk memulai pembelajaran.

Setelah pulang sekolah dan sampai ke rumahnya Marvel langsung menyapa ibunya dan menuju ke kamarnya untuk ganti baju dan beristirahat terlebih dahulu.

Marvel keluar dari kamarnya dan menuju ke dekat ruang tamu dimana ada piano miliknya yang di simpan di sana. Marvel duduk di kursi depan piano itu dan membuka piano miliknya, di dalamnya ada sebuah kertas yang selalu ia simpan di depannya saat ia memainkan piano miliknya.

Kertas tersebut adalah sebuah kertas pemberian dari sahabat kecilnya yang mana gambarnya adalah sebuah istana, raja dan ratu, Marvel hanya tersenyum simpul menatap gambar itu dan mulai memainkan piano miliknya dengan membawakan lagu My Heart lagu favorit Marvel dan sahabat kecilnya.

Marvel teringat dengan brosur yang di berikan oleh Ina saat tadi di sekolahnya, dia mencari brosur itu di tasnya dan membaca lagi lalu dia terlihat seperti berpikir mengenai sesuatu.

Di dalam brosur tersebut akan ada lomba piano se-Indonesia yang akan dilaksanakan mulai Minggu depan, bahkan acaranya langsung ditampilkan di TV, Marvel menimang nimang apakah ia akan ikut atau tidak, tiba tiba suatu ide terlintas di pikirannya dan dia mempunyai tekad untuk mengikuti lomba itu, dia tersenyum mengingat apa yang di rencanakannya.

****

Marvel sedang berada di cafe blue menjadi seorang pianis disana. Ya, Marvel bekerja paruh waktu di salah satu cafe saat weekend agar tidak menggangu kegiatan sekolahnya, selain karena untuk mendapatkan uang tambahan itu karena bermain piano adalah hobinya.

Saat Marvel sedang bermain di panggung kecil yang ada di cafe itu dia mendengar ada lonceng berbunyi dari arah pintu pertanda ada tamu yang masuk, tiba tiba atensi nya teralihkan pada seorang wanita yang baru masuk ke dalam cafe dan duduk di salah satu kursi setelah di sambut oleh 2 pelayan lelaki yang bekerja di sana.

Entah mengapa saat wanita itu datang atensi Marvel terlihkan sepenuhnya, meski dia tetap memainkan piano nya tetapi lirikan matanya tetap ke arah wanita itu yang dia perkirakan itu seumuran dengannya.

Saat Marvel terus memperhatikan wanita itu tiba tiba wanita itu beralih atensi dengan menolehkan kepalanya dari ponsel menuju arah depan, dan saat itu pandangan mereka bertemu!

***

Sabtu, 27 Juni 2020

Tentang Cinta [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang