2*

965 121 27
                                    

"Aku ingin begini. Aku ingin begitu. Aku ingin banyak sekali...."

Song Jiyang yang memasuki ruang kelas yang mereka sulap menjadi ruang santai, terkikik geli mendengar nyanyian Xiao Zhan yang masih fokus mengetik dilaptopnya.

"Zhan Zhan!" Panggilnya lembut yang membuat nyanyian Xiao Zhan berhenti dan menatapnya dengan rasa ingin tau. "Sudah sampai mana pekerjaanmu?" Tanyanya lembut.

"Hampir selesai!" Ujar Xiao Zhan dengan ceria. "Aku sudah menemukan Cheng Ge, hanya tinggal menyambungkannya kelaptopnya." Lanjutnya sebelum kembali berhadapan dengan layar laptopnya. "Semoga Cheng Ge juga membuka laptop."

Song Jiyang mengelus lembut kepala Xiao Zhan setelah mendengar gumaman akhirnya.

"Kamu bilang dia Hacker juga kan, jadi pasti sekarang dia juga berkutat dengan laptopnya untuk mencarimu."

Xiao Zhan mendongak dan menatap penuh harap pada Song Jiyang yang berdiri dibelakangnya. Song Jiyang yang gemas hanya mencubit dua pipi Xiao Zhan.

"Tentu saja!" Ujarnya lembut dan dibalas anggukan semangat oleh Xiao Zhan.

Seperti kata Song Jiyang, tidak butuh waktu lama Xiao Zhan menyambungkan laptopnya pada laptop Wang Zhuocheng.

"Yang Ge, aku berhasil menghubungi Cheng Ge!" Song Jiyang hanya tersenyum gemas melihat Xiao Zhan melompat-lompat didepannya.

"Aiya, ada apa ini?" Atensi keduanya menoleh keasal suara, nampak Ji Li yang masuk dengan raut penasaran.

"Ji Li, Ji Li!"

"Ada apa hm Xiao Tuzi?"

Melihat Xiao Zhan yang menerjangnya, Ji Li dengan sigap membuka kedua tangannya. Bersiap menerima pelukan Xiao Zhan.

"Lihat sini, lihat sini!"

Sayangnya itu hanya ekspetasi Ji Li. Xiao Zhan bukannya memeluknya tapi menarik tangannya dan menariknya kedepan laptop. Disisi lain, Song Jiyang hanya dapat menahan tawanya dibalik telapak tangannya. Ji Li sendiri hanya berwajah kosong karena harapannya tidak terjadi.

"Zhan Zhan!"

Suara yang terdengar dari laptop membuat atensi ketiganya beralih kelaptop. Ji Li dan Song Jiyang melihat dua pemuda dilayar. Yang memanggil menampakkan wajah senang, sedang yang satu lagi tengah menunduk disampingnya, entah melakukan apa.

"A-Cheng!" Balas Xiao Zhan dengan ceria, membuat pemuda disamping Wang Zhuocheng membeku sejenak sebelum mengangkat wajahnya untuk melihat layar laptop. Wajah tampan itu terdiam melihat Xiao Zhan yang tersenyum lebar hingga menampakkan gigi kelincinya.

.
.
.

"Yibo, ambilkan aku minum."

Yibo yang memainkan rubik ditangannya mendongak kesal.

"Ambil sendiri." Ujarnya datar dan kembali kerubik ditangannya.

"Yak, apa kau tidak tau jika aku sedang kena penyakit ha!" Wang Zhuocheng menatap tajam Wang Yibo yang duduk tidak jauh darinya, tidak menyadari jika laptopnya dalam mode loading.

"Huh, penyakit? Apa kau ingin aku percaya."

"Kau saja yang tidak tau, penyakitku ini datang tiba-tiba dan pergi tiba-tiba."

"Oh, selamat!"

"Selamat pantatku! Selamat apanya?"

[END] The End of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang