_happy reading _
Sekarang anak-anak kelas 11 IPA 1 sedang berkumpul dilapangan indoor, mereka sudah berbaris untuk bersiap pemanasan tetapi masih ada 1 murid yang belum hadir disana.
"Siapa yang belum kumpul?" Tanya Pa Dion pada murid murid nya.
"mm Jiwa pak" Jawab salah seorang siswi.
"Oh yaudah, kalian mulai saja dulu pemanasannya, Jiwa paling sebentar lagi akan datang" Ujar Pa Dion.
"Siap Pak" Seru para murid.
"Bapak mau ke kantor sebentar, Rei kamu yang pimpin pemanasan nya" Suruh Dion.
Murid yang bernama Reihan itu langsung hormat sembari menyengir ke arah Dion.
"Siap pak murid bapak yang paling ganteng ini siap menerima perintah" Ujarnya sembari nyengir kuda.
"HUUUU" Sorak semua murid terutama perempuan.
"Heh, harusnya kalian bersyukur yang mimpin pemanasan nya cogan kembarannya kim seok jin" Pede Reihan sembari merapihkan rambut berponi ala ala korea nya.
"Tuh muka kek kertas gorengan aja bangga" Ujar Salsa dengan lantang membuat murid yang lain ikut tertawa.
"Udah cepetan banyak bacot kalean" Ujar salah satu murid lelaki yang masih tertawa tadi.
***
Jiwa memutuskan langsung ke lapangan saat selesai berganti baju, dia sudah tidak terlalu mengingat kejadian tadi, tapi tetap saja kejadian itu masih teringat jelas di benak nya.
Dia berlari kecil ke arah lapangan indoor karena dia juga merasa telat datang. Dia melihat semua teman temannya sedang melakukan pemanasan. Dia langsung ikut berbaris dan pemanasan.
"Lo dari mana aja lama banget" Tanya Tasya teman sekelasnya.
"Biasa, panggilan alam dulu tadi" Jawab Jiwa santai sambil pemanasan.
"Ohh, oh iya gimana ntar kerja kelompok?, pulang sekolah bisa kan?"
Jiwa merenung sejenak, dia ingat dia harus latihan untuk Olimpiade matematika bersama Key, tapi setelah mengingat kejadian tadi dia merasa dia tidak perlu latihan hari ini, mungkin lain kali.
"Buat presentasi pelajaran Pa Herman?" Tanya Jiwa.
"Iya, tadi gue udah kasih tau Reihan sama Bian".
" Oke, mau dimana?"
"Di cafe Alley aja gimana? Sembari nongkrong ye kan" Tawar Tasya.
"Oke" Jawab Jiwa.
Setelah pemanasan tadi selesai mereka kini sedang duduk sembari menunggu pa Dion yang belum juga datang.
Setelah menunggu sekitar 5 menit, guru yang di tunggu pun datang, sembari membawa bola basket di tangan kiri dan kanannya.
"Maaf ya buat kalian nunggu, tadi ada tamu penting datang jadi bapak harus mengurus nya dulu" Ujar Dion sambil menyengir singkat.
"GAPAPA KO PAAKK" Seru kencang murid perempuan, tapi tidak dengan Jiwa yang hanya menutup telinga mendengar seruan teman teman nya itu.
Lebay
Itu menurutnya pada teman teman perempuan nya itu, padahal menurut Jiwa, Dion itu hanya lelaki biasa kebanyakan diluar sana yang mendapatkan berkat wajah yang tampan dan mapan, selebihnya biasa saja menurutnya.
Murid lelaki disana hanya berdecak kesal melihat tingkah murid perempuan yang sudah tidak aneh, sudah biasa murid perempuan disana seperti itu pada Dion. Genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
pent up
Teen FictionLo itu sebenernya siapa sih?! Lo seret gw ke dalem kehidupan Lo yang penuh akan teka-teki. ~Jiwa Celine Amora Disini hanya ada gw dan sejuta rahasia yang gw punya. -Key Malik Abraham