Tokoh ?

14 3 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr.Wb🙏

Hallo para Readers tercinta semoga tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa Amiinn 👌. Heeeemmmm jadi gini setelah aku pikir-pikir aku udah dapet ide lagi tapi maaf kalo masih belum berbobot tapi aku bakal berusaha biar bagus dan ngga bosenin jadi terus dukung aku ya !!
Jangan hujat karya ku yang masih amatir ini 🙈🙀

Nah sebelum aku lanjut ceritanya aku mau kasih tau tentang nama tokoh-tokoh dalam cerita ku ini ...
Pasti masih ada yang bingung kan tentang nama-nama tokohnya

Okeee langsung aja ke intinya

1. Tokoh utama : Erlany Putri Aditya
2. Ayah Putri : Johan Aditya
3. Bunda Kandung Putri : Siti Aminah Aditya
4. Ibu Tiri Putri : Ayani Asnia
5. Kakak Perempuan Putri : Tiani Putri Aditya
6. Bibi Putri : Rina Anjaya

Nah itu cuma tokoh-tokoh keluarganya Putri untuk chapter selanjutnya masih ada tokoh-tokoh lainnya; seperti teman-teman Putri

Oke yuuuk lanjuuut

🌾🌾🌾

Sejak kejadian dimana Putri mendapat perilaku kasar Ayani Putri menjadi sosok gadis yang dingin dan pendiam kecuali kepada Johan ayahnya, dan itu pula Putri memutuskan untuk tinggal dan belajar dipondok Pesantren

Awalnya Johan sang Ayah tidak setuju dengan keputusan Putri, dengan alasan tidak bisa jauh-jauh dari Putri dan tidak tega mengirim Gadis kecilnya kepesantren mengingat Putri yang tidak pernah suka jika bersama banyak orang.

Tapi Putri tidak menyerah membujuk Ayahnya dengan mengancam Johan

Flashback on

"Ayah. Putri mau ngomong"
Ujar Putri ketika melihat Ayah nya duduk di kursi teras .

"Mau ngomong apa sih anak manis Ayah. Biasanya kalo mau ngomong langsung aja nyrocos. Hemm?" jawab Johan dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Issshhhhh Ayah aku tuh serius!" Putri memajukan bibirnya, terlihat dari wajah Putri kalau dia sedang sedikit merajuk.

"Oh sungguh lucunya. Gadis kecil ayah ini kalau sedang merajuk... Emmmmm gemes jadinya" Johan sangat senang menggoda Putri, padahal sudah tau jika Putri sudah kesal

"Ih ayah udah ah !?... Putri tuh mau ngomong serius sama ayah. Ayah mau denger ngga sih?"

" Iya oke-oke Putri mau ngomong apa ?sini duduk Ayah dengerin" ucap Johan sembari menepuk kursi sampingnya tanda kode supaya Putri duduk di sebelahnya.

"Hemmm jadi gini yah" Putri bernafas sejenak sebelum melanjutkan bicaranya " Putri udah mikirin ini matang- matang keputusan putri mau lanjut sekolah dimana, dan Putri memutuskan untuk meneruskan SMP diPesantren" Putri menunduk dia gugup dengan apa jawaban Johan seletah mendengar keputusannya.
 
Setelah lama diam merenungkan keputusan putri akhirnya Johan angkat suara "Putri.... Kamu tau kan Ayah ngga bisa jauh-jauh sama Putri, Ayah juga ngga tega kalau harus ngirim kamu kePesantren"

"Ayah keputusan aku ini udah finish aku udah pikirin ini matang-matang, aku harap ayah bisa nganter aku kePesantren, Ayah tau selain aku ingin mendalami ilmu agama, ini juga adalah sebagai pelampiasan agar aku bisa sedikit mengobati rasa sakit hati aku yah aku mohon" dengan mata yang berkaca-kaca Putri menyatukan kedua tangannya didepan dada memohon  kepada Johan agar mau menuruti kemauannya.

Ya memang Johan sudah mengetahui tentang sikap Istri keduanya kepadaPutri, dan dia sangat marah atas perilaku istrinya karena sudah membuat gadis kecilnya tretekan dan akhirnya dia membawa Putri menginap dirumah Rani selama satu minggu

a little traumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang