#7

11 2 0
                                    

Tandai typonya

★★★

Semua orang punya kepribadian masing-masing, punya masalah masing-masing, punya pola pikir masing-masing,

Jangan terlalu mengklaim tingkah laku seseorang, karena pada dasarnya dia tau apa yang dia lakukan, kita hanya perlu mendukung usahanya, menemani setiap langkahnya, menjadi pendengar saat dia akan mengutarakan keluh kesahnya atau kebarhasilannya.

Jangan terlalu menasehati, karena kita tidak tau pasti tentang apa masalahnya, terkadang nasehat kita bukan solusi tapi menjadi amarahnya. Mungkin kita hanya perlu berkata " jangan sedih aku akan menemanimu, jika punya masalah berceritalah dengan senang hati aku akan  mendengarkan". Dari pada menasehati tapi pada dasarnya malah menyalahkan.

Seperti halnya Erly, banyak orang  yang memandangnya  tak suka, entaah kerena sifat dinginnya, atau galaknya.
Mereka tidak tau bahwa Erly selalu mempunyai alasan atas semua perilakunya.

Pagi yang cerah seakan mendukung setiap aktivitas setiap orang yang sudah terbangun dari  mimpi nya, entah mimpi indah atau sebaliknya.Namun tidak bagi Erly semua sama saja, tidak ada yang sepesial

Pagi ini kelas Erly begitu ramai seperti biasanya entah mengapa Erly juga heran bagaimana bisa dari SD dia selalu mendapat kelas yang kelakuan muridnya bar-bar.

Sangat ramai ada yang nyanyi-nyanyi sambil dance ala K-Pop, ada yang teriak karena game, ada yang lari-lari an, Dan lainnya.

Namun saat Erly sampai didepan pintu kelas tiba- tiba kelas yang tadi riuh menjadi hening, dan yang membuat Erly bingung lagi mengapa wajah teman-teman nya menjadi tegang,

Padahal sebenarnya bukan kerena kedatangan Erly yang menjadi sebabnya, akan tetapi orang yang dibelakang Erly lah yang menyebabkan kelas menjadi hening.

Alina yang melihat temannya masih diam ditempatnya  segera memberi kode " Erly Er. Tuh dibelakng lu" Ucap putri sambil menunjuk orang yang dibelakng Putri.

Erly langsung menoleh kebelakang, dan betapa terkejutnya ternyata Pak Hamid guru BK  yang killer nya sudah tingkat mengkhawatirkan, sedang melotot kesemua murid yang didalam kelas, lalu beralih menatap Erly.

" Heh kamu ngapain masih berdiri disini ? Sana masuk" Ucap pak Hamid sambil menampilkan wajar seramnya .

Erly langsung pergi ke bangkunya. " Kalian ini dari dulu ngga pernah berubah coba deh kalo udah bel masuk tuh jangan gaduh, ganggu yang lain" geram pak Hamid.

" Yah pak kalo ngga rame ngga seru pak, nanti keliatan kaya kuburan, kan serem" sanggah Aldo murid paling ngawur dikelas Erly.

" Halah alesan aja kamu, kalo mau gaduh jangan dikelas, sana pergi ke GOR atau kemana kek" marah pak Hamid sambil berkacak pinggang.

" Pak kan kalo ke GOR butuh waktu lama pak paling juga Setengah jam baru nyape" cicit Aldo lagi.

" Saya ngga mau tau. Pokoknya sekarang kalian jangan brisik, kalo kalian masih aja, saya suruh satu kelas berdiri di lapangan SAMPAI PULANG!!!!!" Ujar pak Hamid sambil menekankan kata terakhirnya.

"Iyha pak" jawab semua siswa dengan malas.

Bel istirahat pertama tlah berbunyi membuat semua isi kelas bernafas lega, tak terkecuali Erly dan kawan- kawannya.

"Haaaah akhirnya kuping gua ngga jadi kebakar" ucap Alin seraya berdiri dari bangkunya .

" Buset dah Bu Fatin kalo kasih materi ngga setengah- setengah " sela Ahgni ikut nyaut .

" Iyha tuh.. udah killer, jutek, kalo ngejelasin kaya orang pidato, pelajarannya bikin ngantuk... ck.. heran gue" keluh Alin.

" ya kalo nggak suka ngga usah didengerin lah " Erly ikut nyaut dengan wajah datarnya.

a little traumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang