Bertemu dia

5 1 0
                                    

Hari ini,semua santri berkumpul di aula hanya berbataskan satir santri putri banyak yang mencuri pandang kepada santri putra,tapi ya begitulah lelaki sifat sok ganteng tingkat dewa pun muncul ketika dilihat oleh santri putri.

Tak lama ustad Arman menjelaskan kepada para santri kenapa mereka dikumpulkan disini.

"Assalamualaikum,saya sebagai senior disini ingin menjelaskan bahwa untuk Minggu depan akan diadakan pekan madaris atau perlombaan yang dimana para santri harus mengikuti atau akan kena takzir"ucap ustad Arman yang panjang lebar kali tinggi.

Tanpa memperhatikan ustad Arman,Alya terus saja memainkan hp nya tanpa sadar seseorang mengambil hpnya.maya,ya ia terkenal sebagai santri yang sok-sokan didepan santri lainya berlagak kayak syahrini yang terus saja maju mundur cantik.

"Eh..klo ustad bicara dengerin dong,malah sibuk sendiri"ucapnya

"Balikin hp gue,mahal tau nggak"ikut sok-sokan.

"Elleh,hp gini aku pun mampu beli,aku beli 10 kalo mau"tambah sombong.

"Kalian kenapa sih,diem itu ustad lagi bicara"tukas Dewi.

"Fahimtu "kata ustad Arman bertanya.

"Fahimna ustad"santri serentak.

"Baiklah kalo begitu untuk para pengurus segera membuat jadwal kegiatan dan kelompoknya,akhir kata wassalamu'alaikum wr wb"akhir kata.

"Waalaikumsalam,wr wb"

"Alya ayo makan!"ajak Ana.

"Tunggu na,hp ku diambil sama Maya yu resek banget sih"caci Alya.

"Eh..Alya nggak boleh gitu,paling juga nanti di balikin"

Mereka pun makan dengan apa yang telah disiapkan.tiba tiba seorang mendobrak mejanya.

"Santri baru,hp Lo tu nyebur dilumpur"kata Maya tanpa rasa berdosa.

"What demi Upin Ipin yang nggak gede gede kok tega sih ngerusak hp gue,salah gue apa ha?"bentak Alya.

"Udah Al,sabar"ujar Ana.

"Santai dong,di pesantren itu nggak boleh bawa barang elektronik ya aku buanglah hp nya"tanpa dosa lagi Maya menjawab.

"Ada pok ribut disini"tiba tiba ustadzah Rina datang,ia terkenal sebagai ustadzah yang sangat halu dan sepertinya tidak pernah marah.

"Ini ustadzah Alya bawa hp jadi ku buang aja ke lumpur,nggak salah kan ustadzah"kata Maya .

"Maya perbuatan mu itu ada salah dan enggaknya,benarnya kamu memperingatkan peraturan,namun salahnya kamu merusak barang orang lain tanpa ijinnya"ceramahnya.

Ustadzah pun meminta mereka bermaafan,dengan sangat berat Maya pun meminta maaf kepada Alya.

Mereka pun di hukum membaca istighfar 1000 kali dalam satu hari.

"Ana bantuin Alya dong buat baca is...istibar atau apa tadi"rengeknya

"Istighfar na,gini astaghfirullah Al adzim,coba kamu Al."seru Ana.

"Astagfi...furrull.....Ar"ucap Alya asal.

"Bukan tapi astaghfirullah haladzim,coba lagi Al"

"Astag..firullah..hal..adzim"

"Nah itu bisa lanjutin ya,aku mau hafalan dulu nanti sore harus disetotin soalnya"

"Apa itu setoran uang ya..buat apa"Alya binggung

"Bukan Al.itu setoran hafalan setiap orangnya kepada ustad maupun ustadzah sebagai bukti kalo kita bisa melanjutkan ke hafalan yang lainnya"kata Ana.

"Nggak tau ah..pusing tidur aja ya"rayu Alya.

"Ehh..kamu nggak boleh keluar dari tanggung jawab"

"Yaya..eh Ana nanti kalo setoran itu aku harus ikut ya"tanya Alya.

"Iya harus ikut"jawab singkat.

Seperti yang Alya duga ia tak bisa tidur nanti..

******
Semua santri putra dan putri pun berkumpul siap siap di takzir bagi siapa saja yang belum hafal.
Alya pun ikut disana walau hanya menonton saja..melihat semua saling memegang kitab kecil membuat Alya terheran.

"Ana itu apaan sih kok kecil banget"
Tanya Alya.

"Itu kitab ber isi hafal Al"

Alya owlh aja karena memang tidak mengerti,tak lama ia melihat ke pintu masuk tanpa sengaja Alya melihat dia?

"Huda"gumam Alya.

******
Bersambung...

Gimana ceritanya ada yang mau komen atau memberikan nasihat,

Tetap ikuti ceritanya ya moga aja sukses(aamiin)

Jangan lupa ke part selanjutnya ya

Sampai jumpa...

Akun Ig:@navvil_11 jangan lupa follow..

Ketika Pesantren Menjadi Surga DuniakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang