"Xavier ini sudah terhitung 4 bulan sejak kejadian itu. Kapan kau akan melamarku?." Tanya Maria pada ke kasihnya.
"Tenang aja sayang, aku pasti tanggung jawab kok. Tapi gak sekarang yah. Tolong ngertiin aku, aku belum siap".
"Terus kapan siap nya Xavier? Tunggu perut ku terlihat semakin membuncit dulu baru kamu siap?. "
"Hahaha. Tenang sayang jangan panik, aku benar benar akan bertanggung jawab."
"Beri aku kepastian, kapan kau akan bilang pada ibuku?."
"Hmm. Beri aku waktu satu minggu, aku akan minta restu pada orang tua ku dulu ,oke sayang?."
"Oke. "
"Sekarang lebih baik kamu aku antar pulang, ini sudah larut malam pasti ibumu sangat khawatir."
"Baiklah, selama seminggu aku tidak akan datang ke kosan mu ini, aku akan memberimu waktu untuk mempersiapkan diri melamarku, terimakasih Xavier, Loveyou."
"Sama sama sayang, ini sudah tugas ku sebagai kekasihmu."
.
.
.
.
."Ibu, aku ingin menikahi Maria kekasihku. Aku meminta restu mu ibu, dia sudah mengandung anak ku. Maafkan aku ibu, aku terlalu mendadak memberimu kabar ini." Xavier meminta restu pada ibunya.
"Astaghfirullah haladzim Xavier, kamu jauh jauh pulang ke kampung untuk memberitahu ibu kabar ini? Ya Allah Nak. Lalu gimana pacarmu?, kamu harus tanggung jawab nak.! Coba bicarakan ini pada bapak." Saran ibu pada Xavier sambil menahan air mata kecewa dan bingung .
Xavier lalu pamit untuk menemui bapak di kebun miliknya.
"Pak. Ada hal penting yang Xavier mau bicarakan ke bapak. Minta waktunya sebentar pak."
"Kapan kamu datang?."
"Barusan pak. "
"Ada apa Nak?. Mau bicara apa sampai menganggu bapak yang sedang berkebun?."
"Maaf pak Xavier mengganggu bapak. Xavier mau bicara penting pak."
Lalu xavier Sujud dihadapan bapaknya.
"Pak Xavier mohon maaf, Xavier udah ngecewain bapak sama ibu, Xavier minta restu bapak , Xavier mau menikah dengan kekasih Xavier pak, dia sudah hamil anak Xavier pak, sudah jalan 4bulan. Xavier minta maaf pak, xavier juga minta restu bapak."
"Bangun Nak. Jangan sujud begini, ayo bangun.! Duduk diBale,kita bicarakan." Kata bapak sambil mengangkat tubuh Xavier yang sujud dihadapan nya.
"Maafin Xavier pak. Maafin Xavier sudah mengecewakan bapak dan ibu." Xavier terus meminta maaf sambil menangis tersedu sedu.
"Nak, yang sudah terjadi , terjadilah. Bapak dan ibu pasti memaafkan mu, bapak memang kecewa ibu juga pasti kecewa tapi kamu sudah mengakui ke khilafanmu. Kamu harus bertanggung jawab Nak , iya pilihan bagus kamu mau menikahi kekasihmu. Kapan kamu ingin melamarnya?. Dan bagaimana rencanamu kedepan nya untuk bertanggung jawab pada kekasihmu.? Kamu berhenti kuliah?Apakah orang tua kekasihmu sudah merestui kalian?."
"Belum tau pak, Xavier minta restu ke bapak sama ibu dulu baru kerumah Maria. Setelah menikahi Maria, Xavier akan bekerja pak menghidupi keluarga kecil Xavier. Masalah nya kita beda Agama pak."
"Lantas Maria apa mau mengikuti mu?. Dan kamu kerja dikebun ini aja Nak, gantiin bapak."
"Enggak pak, Xavier gak mau ngerepotin bapak atau bergantung sama bapak dari kebun, Xavier bakal cari kerja lain pak. Xavier juga belum tau hal itu pak, Xavier gak tau Maria mau ikut Xavier atau gak."
"Benar benar belum ada persiapan sama sekali ya Nak kamu." Kata bapak sambil tersenyum dan geleng kepala.
"Iya pak, Xavier minta maaf ke bapak sama ibu, Xavier gak bisa lanjutin cita cita Xavier, ngecewain bapak ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PART OF SOMEONE
Short StorySetiap orang pasti pernah menjadi bagian dari seseorang. Entah itu dimasa lalu, ataupun dimasa depan. Berdasarkan history kehidupan yang nyata, dengan Nama yang disamarkan.